p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Sarinah Mandella Rumlawan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan Uji Efektivitas Ekstrak Buah Pepaya dan Mentimun terhadap Bakteri Salmonella Thypi Hermiaty; Marzelina Karim; Shofiyah Latief; Prema Hapsari Hidayati; Suci Ramadhani; Hasliyawati Hasan; Sarinah Mandella Rumlawan; Abbas Zavey Nurdin
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 1 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i1.74

Abstract

Salmonella typhi adalah bakteri penyebab demam tifoid. Penyakit ini menyerang hampir di semua negara, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit demam tifoid ini dapat tertular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses atau urin dari orang yang terinfeksi. Di Indonesia kloramfenikol masih merupakan obat pilihan utama untuk mengobati demam tifoid. Namun banyak dilaporkan adanya resistensi S. typhi terhadap antibiotik kloramfenikol. Oleh karena itu, mulai dikembangkan penelitian untuk meminimalisir efek samping dari penggunaan antibiotik. Salah satunya adalah dengan pengembangan antimikroba yang berasal dari bahan alam. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah tanaman pepaya (Carica papaya L memiliki nilai medis yang tinggi dan efek antibakteri. Adapun tanaman lain yang dapat di jadikan obat adalah mentimun (Cucumis sativus) dimana memiliki senyawa aktif yang berperan sebagai antifungi dan antibakteri. Mengetahui perbedaan daya antibakteri antara Carica papaya L dan Cucumis sativus L terhadap bakteri Salmonella thypi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental labatorium dengan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode disc diffution. Zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak buah pepaya pada dua replikasi yaitu rata-rata diameter sebesar 0 mm dan 7 mm dan zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak buah mentimun untuk dua replikasi yaitu rata-rata diameter sebesar 0 mm dan 16,7 mm. Ekstrak buah mentimun dengan konsentrasi 100% lebih efektif karena memiliki daerah hambat yang lebih besar jika dibandingkan dengan ekstrak buah pepaya dengan konsentrasi 100%.
Deteksi Jamur Pada Sampel Sputum Penderita Tuberkulosis Paru Fadhilah; Yani Sodiqah; Nurul Fadhilah Ali Polanunu; Edward Pandu Wiriansya; Rachmat Faisal Syamsu; Hasliyawati Hasan; Sarinah Mandella Rumlawan
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 3 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i3.156

Abstract

Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular dan penyebab utama kesehatan yang buruk, salah satu dari 10 penyebab kematian teratas di seluruh dunia dan penyebab utama kematian dari satu agen infeksius. Kemajuan penyakit dan pengobatan jangka panjang dengan antibiotik atau agen imunosupresif membuat pasien tuberkulosis menjadi lemah dan karenanya menjadi rentan terhadap infeksi jamur.
Hubungan Tingkat Kadar Kolesterol Dengan Derajat Retinopati Diabetik Dedy Kurniawan; Sri Irmandha Kusumardhani; Sarinah Mandella Rumlawan; Suliati P Amir; Fajar Armansyah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i5.232

Abstract

Retinopati Diabetik adalah gangguan mikrovaskular yang terjadi karena efek jangka panjang dari diabetes melitus. Retinopati Diabetik adalah penyebab paling umum dari kehilangan penglihatan pada orang dewasa di kelompok usia kerja. Klasifikasi retinopati diabetik mempunyai beberapa stadium, yaitu non proliferative dan proliferative. Peningkatan tekanan darah adalah salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan perubahan patofisiologis pada sirkulasi retinal. Hipertensi yang berlangsung lama dapat menyebabkan proses arteriol sclerosis dan dapat terjadi oklusi arteriol. Peningkatan kolesterol juga dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi pada makrovaskuler seperti penyakit jantung dan mikrovaskuler seperti retinopati diabetik. Peningkatan lipid atau disebut juga dengan Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid di dalam darah. Penelitian ini menggunakan metode narrative review berdasarkan literature atau penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasi pada jurnal internasional dan nasional terakreditasi.Terdapat hubungan antara kadar kolesterol dengan kejadian retinopati diabetik. Meskipun beberapa literature mengatakan bahwa mekanisme keterkaitan antara tingkat kolesterol dengan kejadian retinopati diabetik belum dapat dijelaskan dengan pasti, namun hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa peningkatan lipoprotein berkorelasi erat dengan kejadian retinopati diabetik. Peningkatan kolesterol mempengaruhi tingkat keparahan retinopati diabetik.