p-Index From 2020 - 2025
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Dian Amelia Abdi
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus pada Alopesia Androgenik di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, RS Ibnu Sina dan Menara UMI Makassar Muhammad Hamzah Rizal Kunu; Nurelly N. Waspodo; Yani Sodiqah; Dian Amelia Abdi; Dahlia
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 7 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i7.100

Abstract

Alopesia androgenik adalah penyebab paling umum dari rambut rontok dan biasa terjadi pada pria namun umumnya juga dapat terjadi pada wanita. Kelainan ini merupakan tipe alopesia yang paling sering pada laki-laki. Hubungan alopesia androgenik dengan penyakit kronik seperti hipertensi, obesitas, resistensi insulin, diabetes melltus, dan penyakit kardiovaskular Menurut beberapa penelitian dikatakan bahwa hipertensi juga merupakan salah satu pencetus terjadinya alopesia angrogenik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan hipertensi dan diabetes melitus pada alopesia androgenik di fakultas kedokteran UMI, RS Ibnu Sina, dan menara UMI Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional yaitu semua variabel penelitian diukur paa satu waktu penelitian saja yang bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dan diabetes melitus pada alopesia androgenik. Hasil penelitian yang di lakukan di Fakultas Kedokteran UMI, RS Ibnu Sina, dan Menara UMI menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pasien yang terkena alopesia androgenik dengan hipertensi dan diabetes melitus.
Uji Sensitivitas Madu Lebah Hutan (Apis Dorsata) Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Penyebab Acne Vulgaris Fatimah Marwah; Sri Julyani; Rasfayanah; Dian Amelia Abdi; Yani Sodiqah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 8 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i8.110

Abstract

Madu memiliki empat faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan bakteri. Pertama, kadar gula yang tinggi akan yaitu: tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3,65), adanya senyawa radikal hydrogen peroksida (H2O2, adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek yang dapat diperoleh dari madu lebah hutan (Apis dorsata) sebagai alternatif yang dapat dijadikan sebagai obat antibakteri dalam mencegah acne vulgaris. Untuk mengetahui sensitivitas madu lebah hutan (Apis dorsata) terhadap bakteri penyebab acne vulgaris. Penelitian ini adalah true experimental. Penelitian ini menggunakan metode disk diffusion. Pada madu didapatkan zona hambat yang paling tinggi pada konsentrasi 100% dengan zona hambat 24 mm, sedangkan zona hambat yang paling rendah yaitu pada konsentrasi 50% dengan zona hambat 16 mm. Terdapat zona hambat sensitif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes dengan pemberian madu hutan pada semua konsentrasi. Madu lebah hutan pada konsentrasi 100% memiliki daya hambat bermakna (efektif) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.
Efek Pemberian Buah Alpukat (Persea Americanamill) terhadap Penurunan Kadar Lipid dalam Darah Tikus Putih Jantan Obes (Rattus Norvegicus) Nuryanti Utami Eka Putri; Dwi Anggita; Dian Amelia Abdi; Nesyana Nurmadilla; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i2.186

Abstract

Profil lipid dapat memicu terjadinya hipertensi melalui berbagai mekanisme, baik secara langsung atau tidak langsung. Seiring bertambahnya usia, dengan pola makan yang tidak sehat dan tinggi kolesterol secara terus menerus seperti pada lemak hewani dan kuning telur, akan menyebabkan kadar LDL melebihi batas normal di dalam darah. Peningkatan kadar LDL sebagai penanda hiperlipidemia ini merupakan indikator terbaik untuk risiko terjadinya aterosklerosis. Semakin tinggi kadar LDL maka akan semakin tinggi risiko terjadinya aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek pemberian buah alpukat terhadap penurunan kadar lipid dalam darah pada tikus putih obesitas (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian true experimental pre and post control dengan menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) untuk mengetahui efek pemberian buah alpukat (Persea americana Mill) terhadap penurunan kadar lipid dalam darah tikus putih (Rattus norvegicus) setelah diberi diet tinggi lemak. Dari penelitian didapatkan nilai P-value P 0.597>α=0.05. Antara kelompok simvastatin dan kelompok alpukat tidak berbeda secara signifikan dengan nilai P 0.597>α=0.05. Hal ini berarti pengaruh antara pemberian Buah Alpukat (Persea americana Mill) dan simvastatin memiliki efek yang sama terhadap perubahan kadar kolesterol total pada tikus yang mengalami obesitas. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian buah alpukat efektif menurunkan kadar lipid dalam darah pada tikus putih obesitas.
Karakteristik Pasien Varicella Pada Anak di Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar Indah Setiyani Ulum; Dian Amelia Abdi; Floria Eva; Nurelly N Waspodo; Jusli Aras
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i5.233

Abstract

Varicella atau cacar air masih menjadi masalah penyakit yang paling umum pada anak di Indonesia. Penyakit ini menyebabkan morbiditas yang signifikan namun belum ada data yang memadai pada puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Karakteristik pasien varicella pada anak di Puskemas Tamalanrea Jaya Makassar. Penelitian ini bertujuan guna karakteristik pasien varicella pada anak di Puskemas Tamalanrea Jaya Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medik. Pada penelitian ini didapatkan jumlah pasien penderita varicella pada anak dari tahun 2018-2022 sebanyak 45 orang dengan prevalensi kasus terbanyak pada tahun 2019 (37,8%). Pasien penderita varicella pada anak berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada perempuan (55,6%). berdasarkan usia tertinggi pada kelompok usia 2-10 tahun (64,4%). Jenis terapi yang sering digunakan adalah penggunaan Antivirus dan antipiretik (46,7%). Dalam penelitian ini tidak didapatkan pasien varicella pada anak yang mengalami komplikasi terkait dengan infeksi varicella (100%). Kesimpulan penelitian ini kasus pasien penderita varicella pada anak terbanyak pada tahun 2019 dengan jenis kelamin terbanyak pada jenis kelamin perempuan pada kelompok usia 2-10 tahun. Terapi yang sering diberikan yaitu antivirus dan antipiretik. Semua penderita tidak mengalami komplikasi terkait dengan infeksi varicella.