p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Zulfitriani Murfat
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Lidah Buaya (Aloe vera L.) dengan Antimakroba pada Penyembuhan Luka Sayat Mencit Nur Oliviya ananda h.usdar; Asrini Safitri; Zulfitriani Murfat; Yusriani Mangerangi; Reny Purnama Sari
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 11 (2023): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i11.343

Abstract

Penyembuhan luka merupakan proses biologis yang kompleks hingga menghasilkan pemulihan jaringan yang terintegritas, Banyak faktor yang diketahui memperlambat penyembuhan luka, yaitu gizi buruk, hipoksia. Aloe vera mengandung berbagai senyawa aktif termasuk polisakarida, vitamin, asam amino, senyawa fenolik, dan asam organik. Povidone iodine merupakan salah satu pengobatan luka secara kimiawi yang sering kali digunakan dalam penyembuhan luka Pengobatan luka secara tradisional adalah salah satu pertolongan pertama sebelum tindakan medis, apabila penanganan luka tidak segera dilakukan akan dikhawatirkan luka tersebut terkena infeksi. Selain itu dengan adanya resistensi antibiotik pada bakteri dan efek samping yang berat pada beberapa obat-obatan sintesis menjadi alasan tersendiri untuk mengalihkan perhatian pada terapi alternatif. Mengetahui Uji Perbandingan Lidah Buaya (Aloe vera L.) dengan Obat Antimakroba Topikal pada Proses Penyembuhan Luka sayat pada Tikus Putih (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan database pencarian yang digunakan di Pubmed, Science Direct, dan Google scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian awal artikel adalah Aloe vera, Lidah Buaya, Povidone iodine, Luka Sayat didapatkan sebanyak 144 artikel. Pada akhirnya yang digunakan hanya 8 artikel yang sesuai dengan analisis tujuan, kesesuaian topik, kriteria inklusi dan ekslusi, metode penelitian dan etika penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari semua literature yang digunakan majoritas menunjukan lebih efektif nya penggunaan aloe vera dibandingkan povidone iodine. Terdapat pengaruh pemberian uji perbandingan lidah buaa (Aloevera l) dengan obat antimakroba topical pada proses penyembuhan luka sayat pada tikus putih (mus musculus).
Kebersihan Tangan, Kuku, dan Infeksi Soil-Transmitted Helminths pada Siswa Ryzka Puput Yunisyar; Satriani Hadi; Zulfitriani Murfat; Hermiaty Nasaruddin; Dahlia
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 5 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i5.459

Abstract

Prevalensi cacingan di Indonesia masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu. Orang-orang yang berisiko tinggi mengalami infeksi kecacingan adalah anak pra sekolah, anak usia sekolah, wanita usia subur, orang dewasa dalam pekerjaan berisiko tinggi seperti pertanian atau pertambangan. Penularan kecacingan dapat terjadi secara langsung melalui tangan yang kotor, kuku panjang, dan tanah yang menyelubungi telur cacing yang tersebar, serta ditambah kurangnya perilaku mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Selain itu, ada pula faktor perilaku yang meliputi kebiasaan tidak memakai alas kaki baik di rumah maupun saat bermain serta kebiasaan bermain di tanah, yang juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kebersihan tangan dan kuku terhadap infeksi Soil-Transmitted Helminths pada siswa UPT SD Negeri 101 Salu Simbuang, Kelurahan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan rancangan cross-sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengan tujuan untuk mencari pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam kelompok yang menjaga kebersihan tangan dan kuku (kategori "Buruk"), terdapat 4 orang (7,3%) yang negatif terinfeksi Soil-Transmitted Helminths dan 2 orang (3,6%) yang positif terinfeksi STH dari total 6 orang responden. Sedangkan pada kelompok yang menjaga kebersihan tangan dan kuku (kategori "Baik"), terdapat 49 orang (89,1%) yang negatif terinfeksi STH dan tidak terdapat orang (0,0%) yang terinfeksi STH dari total 49 orang responden. Terdapat hubungan yang signifikan antara Kebersihan Tangan dan Kuku dengan Infeksi STH.