Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERKAWINAN KARENA DIPASIALA (PERJODOHAN) DALAM MASYARAKAT BUGIS WAJO: Studi Kasus di Kelurahan Mendahara Ilir Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur Yanuarti Husnatunnisa; Faisal Ahmadi; Muhammad Randhy Martadinata; Tamsir Tamsir
Wasatiyah: Jurnal Hukum Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Wasatiyah: Jurnal Hukum
Publisher : STAI Ma'arif Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam tradisi perkawinan masyarakat Bugis Wajo di Kelurahan Mendahara Ilir, pemilihan jodoh khususnya pemilihan wanita untuk menjadi calon istri bagi seorang laki-laki yang sudah dianggap mampu untuk menikah biasanya dilakukan oleh orang tua terutama ayah atau kerabatnya. Penelitian ini mencoba untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga para orang tua melaksanakan perkawinan karena Dipasiala dan bagaimana hukum Islam memandang persoalan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naratif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pemilihan jodoh bagi sang anak orang tua dianggap lebih berpengalaman dan mengetahui yang terbaik untuk sang anak. Kedua faktor yang mendorong orang tua untuk melakukan tradisi Dipasiala ini adalah faktor kebiasaan yang berlaku, faktor status sosial, faktor ekonomi, dan faktor hubungan kekeluargaan. Adapun pandangan hukum Islam terhadap tradisi perkawinan karena Dipasiala ini hukumnya adalah Mubah (boleh), selagi tidak ada hal yang bertentangan dengan syariat Islam.
PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN: Studi Kasus di Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi Tamsir Tamsir
Mikraf: Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Mikraf: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Ma'arif Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitab kuning adalah sumber ilmu pengetahuan agama merupakan warisan mahal para ulama masa kejayaan Islam. Pembelajaran kitab kuning merupakan ciri khas pondok pesantren, karena memang di pesantrenlah diajarkan berbagai kitab kuning tersebut dan tidak ditemukan di lembaga pendidikan umum. Pondok pesantren telah menjadi kekayaan nusantara yang mana kontribusinya terhadap pencerdasan bangsa tidak dapat diragukan. Pondok Pesantren As’ad Jambi adalah salah satu pesantren yang tetap mempertahankan budaya salafy meskipun Pesantren As’ad sendiri telah mengadaptasi perkembangan zaman dalam kurikulumnya. Dengan demikian Pesantren As’ad semi salafy/semi modern. Seperti halnya di berbagai pesantren di nusantara, pelestarian pembelajaran kitab kuning di pesantren ini merupakan cita-cita pendirinya KH. Abdul Qodir Ibrahim. Pembelajaran kitab kuning di pesantren ini telah mengikuti prosedur dan langkah-langkah pembelajaran yang baik, seperti; persiapan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Namun demikian tetapsaja ada kendala yang dihadapi, seperti; menerapkan metode dan teknik pembelajaran yang tepat merupakan problem tersendiri dikarenakan pengetahuan dan kemampuan santri yang beragam. Maka pesantren ini berusaha meningkatkan kompetensi gurunya dengan memberikan pelatihan dan ada pula yang dikirim untuk belajar khusus di pondok pesantren di jawa.