Hartian Dode
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PELAYANAN PASIEN BPJS DI PUSKESMAS KEMARAYA KOTA KENDARI Andi Waldi; Tasman Tasman; Hartian Dode
Miracle Journal of Public Health Vol 2 No 1 (2019): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph/Vol2.Iss1.5

Abstract

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan yang diharapkannya. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak aspek yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pelayanan pasien BPJS di Puskesmas Kemaraya Kota Kendari.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah seluruh peserta BPJS di Puskesmas Kemaraya Kota Kendari. Jumlah sampel sebanyak 82 responden. Penelitian ini menggunakan uji Chi-square test.Hasil uji statistik pada tingkat signifikasi x2tab 3,841, diperoleh hasil ada hubungan antara kecepatan pelayanan dengan kepuasan pasien BPJS (x2hit= 15,177), ada hubungan antara sikap pelayanan dengan kepuasan pasien BPJS ( x2hit= 17,935 ), ada hubungan antara ketersediaan obat dengan kepuasan pasien BPJS (x2hit= 6,502 ).Kesimpulan menunjukkan bahwa kepuasan pelayanan pasien BPJS berhubungan dengan semua variabel penelitian. Olehnya itu disarankan perlu memperhatikan keluhan dari pasien dalam memberikan pelayanan, membuat program dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar yang berlaku kepada pasien.Kata Kunci : Kepuasan pelayanan pasien BPJS, Kecepatan pelayanan, Sikap pelayanan, Ketersediaan obat
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS BENU-BENUA KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI Nur Haisa; La Djabo Buton; Hartian Dode
Miracle Journal of Public Health Vol 2 No 1 (2019): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph/Vol2.Iss1.19

Abstract

Jumlah Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di wilayah Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari terjadi peningkatan kasus tahun 2015 sebesar 1,70%, 2016 sebesar 1,72% dan 2017 sebesar 1,75%, target dan pencapaian pengobatan Diabetes Mellitus 100% -60%, belum optimal karena penderita diperoleh secara pasif. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Case Control Study. Populasi penelitian yaitu semua pasien Diabetes Mellitus Tipe II yang terdapat dalam rekam medik di Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari berjumlah 63 pasien. Sampel penelitian yaitu sebagian pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari periode bulan Januari sampai Juli 2018 terdiri dari kasus berjumlah 54 dan kontrol berjumlah 54. Analisis Odds Rasio (OR).Hasil penelitian stres berisiko menderita Diabetes Mellitus Tipe II sebesar 6 kali lebih besar di bandingkan dengan responden yang tidak stres, responden yang obesitas berisiko menderita Diabetes Melitus tipe II sebesar 3 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang normal, dan responden yang ada riwayat keluarga menderita Diabetes Melitus tipe II berisiko sebesar 7 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak ada riwayat keluarga.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS KEBERSIHAN TPA PUUWATU KOTA KENDARI Elviarni Elviarni; Hartian Dode
MIRACLE Journal Of Public Health Vol 1 No 2 (2018): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui observasi awal di TPA Puuwatu Kota Kendari tahun 2018 diketahui bahwa dari 31 petugas kesehatan 14 diantaranya mengalamai dermatitis kontak pada daerah tangan dan kaki akibat ketidak patuhan menggunakan APD dalam bekerja. Wawancara yang peneliti lakukan dari10 orang petugas kebersihan TPA ternyata hanya 3 orang pekerja yang lengkap menggunakan APD, dengan hasil 30%. Sedangkan 7 orang lainnya juga diamati tidak seluruh petugas menggunakan APD standar, atau sudah memenuhi kategori alat pelindung diri tetapi tidak memenuhi syarat, misalnya hanya menggunakan sepatu pelindung kaki tetapi tidakmenggunakan sarung pelindung tangan, menggunakan sarung tangan tetapi hanya menggunakan pada salah satu tangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor -faktor yang berhubungan dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas kebersihan TPAPuuwatu Kota Kendari.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik yang bersifat kuantitatifdengan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kebersihan TPA Puuwatu Kota Kendari yang berjumlah 31 orang dengan sampelsebanyak 31 responden.Data diolah dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil analisis hasil uji statistik didapatkan ada hubungan sedang antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) pada petugas kebersihan dengan nilai nilai p value 0,029 < 0,05. Ada hubungan kuat antara sikap dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) pada petugas kebersihan dengan nilai nilai p value 0,000 < 0,05. Ada hubungan sedang antara ketersediaan sarana dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) pada petugas kebersihan dengannilai p value 0,032 < 0,0. Dari hasil penelitian saran yang diajukan kepada pihak TPA Puuwatu Kota Kendari agar berupaya memberikan pendidikan kesehatan kepada pekerjanya mengenai penggunaan APD selain itu diharapkan agar TPA Puuwatu melengakapi sarana APD sesuai kebutuhan dan sesuai dengan jumlah pekerja yang dapat membuat nyaman petugas kebersihan sehingga kondisi kerja dapat membaik.
Penyuluhan Kesehatan dan Sanitasi di Desa Pangan Jaya Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan Solihin; Hartian Dode; La Ode Muhammad Yasmin; Risky Juliansyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/29626633.v2i1.35

Abstract

Desa Pangan Jaya merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari pemukiman, persawahan dan perkebunan. Desa Pangan Jaya dihuni oleh 304 kepala keluarga dengan jumlah 1074 jiwa terdiri dari laki-laki 539 jiwa dan perempuan 535 jiwa. Desa Pangan Jaya memiliki luas wilayah 284 Ha. Masih ada Sebagian masyarakat desa Pangan Jaya yang tidak memiliki sarana sanitasi seperti Sarana Pembuangan Air Limbah, jamban keluarga dan Tempat Penampungan Sampah serta lingkungan desa yang masih kotor. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pemahaman dan persuasive kepada masyarakat desa Pangan Jaya agar senantiasa menjaga Kesehatan dan sanitasi lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah melalui pemberian edukasi dan demonstrasi langsung kepada masyarakat. Alat dan Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu leaflet, spanduk, proyektor (LCD) dan peralatan lainnya yan dibutuhkan. Penyuluhan Kesehatan dan sanitasi lingkungan yang dilakukan akan meningkatkan pengetahuan dan inisiatif masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat. Kagiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pencegahan Stunting, pengenalan dan penanaman tanaman obat, pembuatan tempat sampah dan pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah meningkatkan pengetahuan dan inisiatif masyarakat desa Pangan Jaya Kecaatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan tentang pentingnya menjaga Kesehatan dan sanitasi lingkungan.
Description Of Health Workers At The Soropia Health Center And The Morosi Health Center, Konawe District: Health Workers Muhammad Ikhsan Akbar; Hartian Dode; Yuliana Muslimin; Sri Mulyani
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 5 No. 2 (2023): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : STIKes Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol5.Iss2/191

Abstract

Background: Efforts to meet the need for health workers have not yet taken into account the conditions of the number, type, quality and distribution. The availability of health workers is still an important highlight due to the uneven distribution. Based on initial survey data at the Morosi Health Center, the number of health workers was 46 health workers. For the Soropia Health Center, the number of health workers is 57 health workers. The purpose of this study was to describe the need for health workers at the Morosi Health Center and Soropia District Health Center Method: This study uses a descriptive approach using the Minimum Tenacity Standard method. This research will be conducted in June 2023. The research was conducted at the Morosi Puksemsas and the Soropia Health Center, Konawe Regency, Southeast Sulawesi. The primary data source in this study is data obtained from research samples using the Minimum Power Standards method. Determination of Public Health Center was carried out by porpusive sampling. The data analysis technique in this study used the analysis of Minimum Employment Standards at the Community Health Centers based on the Standards issued by the Ministry of Health Results: Soropia Health Center, Konawe District. there is a shortage of dentists and medical laboratory personnel at the Soropia Health Center. The results of the study also showed that there were excesses of some health workers. The data shows that there is an excess of 24 nurses, an excess of 15 midwives, an excess of 3 nutritionists, and an excess of 2 pharmacists. The Morosi Health Center, Konawe Regency, has a shortage of Environmental Sanitation Workers at the Morosi Health Center. The results of the study also showed that there were excesses of some health workers. The data shows that there is an excess of 10 nurses, an excess of 12 midwives, an excess of 5 personnel for Health Promotion and Behavioral Sciences, an excess of 4 pharmacists, an excess of 2 nutritionists, and an excess of 2 medical laboratory personnel. Conclusion: Morosi Health Center and Soropia Health Center still have a shortage and excess of health workers. It is hoped that the regional government of Konawe Regency will use health workload analysis in the future in planning health workers because this will better answer the needs of health workers needed in each Public Health Center.