Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Terkait Bahan dan Peralatan Pembuatan Biopori kepada Masyarakat Kembangan Meruya Selatan Jef Frangklyn Sinulingga; Ernanda Dharmapribadi; Reni Karno Kinasih; Zel Citra; Yosie Malinda; Anom Wibisono; Paksi Dwiyanto Wibowo
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 05 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i05.1162

Abstract

Pertumbuhan kota Jakarta yang pesat dan pembangunan bangunan gedung meningkat, maka resapan air hujan menjadi berkurang. Pada musim hujan, banjir terjadi dalam jumlah besar, dan pada musim kemarau, kekeringan terjadi karena kurangnya air di tanah. Dengan teknologi pembuatan lubang resapan biopori jumlah kapasitas atau volume air yang meresap akan meningkat. Kegiatan pengabdian masyarakat itu menjadi ajang untuk mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan. Melestarikan air tanah dengan membuat biopori di rumah-rumah sebagai drainase vertikal Meruya Selatan. Pengabdian masyarakat merupakan upaya mewujudkan perubahan positif bagi lingkungan dan pembuatan biopori merupakan sebuah inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi tantangan lingkungan sekitar.
Desain Pemetaan Jumlah Titik Sumur Biopori di Kelurahan Meruya Selatan Untuk Optimalisasi Resapan Air Hujan Ernanda Dharmapribadi; Widjojo Kurniadhi
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 06 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i06.1166

Abstract

Hujan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi yang dapat membantu pelestarian air tanah (khususnya air tanah dangkal). Air hujan yang sampai ke permukaan tanah, sebagian akan masuk (meresap) ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian akan tertahan di permukaan tanah (surface retention). Air yang mengalami infiltrasi, sebagian akan mengalir secara lateral di bawah permukaan tanah melalui lapisan tanah bagian atas (interflow). Sebagian air hujan yang tidak mengalir dan tidak masuk ke dalam tanah, mengisi lekukan (cekukan) permukaan tanah. Salah satu cara pengendalian air, baik mengatasi banjir atau kekeringan adalah melalui sumur resapan biopori yang merupakan upaya memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab banjir (Kusnaedi, 2016). Dalam rangka memberi solusi yang tepat dalam persoalan air hujan, lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar Kelurahan Meruya Selatan tersebut maka diusulkan program pengabdian berjudul “Desain Pemetaan Jumlah Titik Sumur Biopori di Kelurahan Meruya Selatan Untuk Optimalisasi Resapan Air Hujan”.