Ni Gusti Ayu Eka
Fakultas Keperawatan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI KADER MELALUI PELATIHAN KADER POSYANDU, POSBINDU & PKK KELURAHAN BENCONGAN INDAH Martina Pakpahan; Chatarina Guinda Diannita; Ni Gusti Ayu Eka; Marianna Gadis Tompunu; Evanny Indah Manurung
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24519

Abstract

Abstrak: Kelurahan Bencongan Indah mengajukan permintaan untuk diberikan pelatihan kader PKK, Posyandu dan Posbindu guna meningkatkan kemampuan dan motivasi kader dalam peran dan fungsinya di pelayanan kesehatan. Kunjungan masyarakat ke pelayanan Posyandu/Posbindu dinilai belum optimal, yaitu sebanyak 30-50 orang/bulan, sedangkan jumlah kader sebanyak 5-6 per RW dirasa kurang untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Pelatihan bertema ‘Optimalisasi peran dan fungsi kader Posyandu, Posbindu & PKK Kelurahan Bencongan Indah, dilaksanakan pada 30 Mei 2024 di kantor kelurahan Bencongan Indah. Kegiatan diselenggarakan oleh Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Posyandu, Posbindu dan PKK dalam menjalankan peran dan fungsinya mewujudkan Kemandirian Kesehatan yang berkelanjutan. Kegiatan diikuti 37 peserta, dengan karakteristik mayoritas peserta yaitu: perempuan (100 %), tingkat pendidikan SMA/SMK (54,1%), usia 19-70 tahun dengan rerata umur 55,11 tahun, Ibu rumah tangga (54,1%), lama menjadi kader ≤ 5 tahun (56,76%), dan memiliki pengalaman pelatihan (67,57%). Gambaran pengetahuan peserta sebelum edukasi memiliki nilai pretest 60,54, dan setelah edukasi memiliki nilai post-test sebesar 71,67. Terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 33,8. Hasil uji T test dependent menunjukan p-value 0,001. Hal ini membuktikan bahwa edukasi berdampak dalam meningkatkan pengetahuan peserta. Optimalisasi peran dan fungsi kader melalui pelatihan dapat rutin dilakukan. Abstract: Kelurahan Bencongan Indah requested training for PKK, Posyandu, and Posbindu cadres to boost their ability and motivation in their roles and functions in health services. Community visits to Posyandu/Posbindu services are deemed insufficient, with 30-50 individuals per month, while the number of cadres of 5-6 per RW needs to be considered adequate to deliver optimal health care. The training, titled "Optimizing the role and function of Posyandu, Posbindu, and PKK cadres in Bencongan Indah," occurred on May 30, 2024, at the Bencongan Indah office. The Faculty of Nursing of Pelita Harapan University arranged this program to improve the knowledge and skills of Posyandu, Posbindu, and PKK cadres in carrying out their roles and functions to realize sustainable health independence. The activity had 37 participants, the majority of whom were female (100%), had a high school or vocational school education level (54.1%), were between the ages of 19 and 70, with an average age of 55.11 years, were housewives (54.1%), had less than five years of experience as a cadre (56.76%), and had training experience (67.57%). The description of the participants' knowledge before education with a pretest value of 60.54, and after schooling with a post-test value of 71.67. Knowledge has increased by 33.8 percent. The dependent T-test had a p-value of 0.001. This demonstrates how education can help participants improve their learning. Training can be used to optimize cadre roles and functions regularly.
PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PELATIHAN MAKANAN SEHAT DAN EKONOMI SEHAT DI KAMPUNG DADAP Martina Pakpahan; Theresia Theresia; Evanny Indah Manurung; Ni Gusti Ayu Eka; Belet Lydia Ingrit; Mega Sampepadang; Rudy pramono
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 4 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i4.24426

Abstract

Abstrak: Kesulitan ekonomi, pengetahuan yang terbatas, dan jumlah anggota keluarga yang banyak turut berpengaruh dalam pemenuhan gizi pada keluarga. Kampung Dadap dipilih sebagai lembaga mitra dikarenakan jumlah kasus gizi kurang pada anak cukup tinggi, yaitu sebanyak 30 kasus pada tahun 2023-2024. Kegiatan pelatihan dibagi dalam dua sesi yaitu; Makanan sehat keluarga dan Wirausaha Kuliner, yang diselenggarakan oleh Fakultas Keperawatan dengan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan. Edukasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan mengembangkan usaha kuliner sebagai bentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kegiatan Edukasi dilaksanakan di kampung Dadap pada 28 November 2023 dengan diikuti 47 peserta. Karakteristik peserta yaitu; Perempuan/Ibu rumah tangga (100 %), usia 23-72 tahun, memiliki jumlah anak dalam keluarga 0-5 anak. Pengetahuan peserta dapat dilihat dari rerata nilai pre-test yaitu 41,95, sedangkan rerata nilai post-test sebesar 75.75. Hal tersebut menunjukkan bahwa edukasi berdampak dalam meningkatkan pengetahuan peserta yaitu sebesar 33,79. Kerjasama lintas sektor dalam pemberdayaan keluarga perlu dilakukan secara berkelanjutan.Abstract: Nutrition-related issues continue to be a challenge today. Economic difficulties, many family members, and limited knowledge contribute to the fulfillment of nutrition in the family. Efforts are needed to increase family empowerment. Kampung Dadap was chosen as a partner institution because the number of cases of malnutrition in children is relatively high, which amounted to 30 cases in 2023-2024. Education is divided into two sessions: Healthy Family Food and Culinary Entrepreneurship and a cooking demonstration. This activity is a collaboration between the Faculty of Nursing and the Faculty of Tourism, Universitas Pelita Harapan. Education aims to increase community knowledge and interest in meeting family nutritional needs and developing culinary businesses as a form of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). Educational activities were held in Dadap village on November 28, 2023, with 47 participants. The characteristics of the participants are women/housewives (100%), aged 23-72 years, and the number of children in the family is 0-5. The participants' knowledge can be seen from the average pre-test score of 41.95, while the average post-test score is 75.75. This shows that education has an impact on increasing the participants' knowledge by 33.79. Cross-sectoral cooperation in family empowerment needs to be carried out continuously.