Bertha Rusdi
Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembentukan Tikus Model Tukak Lambung yang Diinduksi Aspirin dan Etanol Rani Pertiwi; Umi Yuniarni; Bertha Rusdi
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.14294

Abstract

Abstract. Prevalence of peptic ucer in Indonesia is quite high, and if not treated properly can cause serious complications. Peptic ulcer can cause Helicobacter pylori infection, long-term use of nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), alcohol consumption, or stress. pharmacological activity test of the success of the inducing agent to produce the desired disease model event is an important part of the research, so that in this study gastric ulcer inducing agents are commonly used in many studies will be tested, namely NSAID drugs such as aspirin and ethanol. In this study, a model of gastric ulcer mice was made with aspirin at various doses, namely 450 mg/kgbb, 750 mg/kgbb, 1000 mg/kgbb, 1500 mg/kgbb and absolute ethanol 5 mL / kgbb. Theormulation of the research problem is to see whether aspirin and ethanol can be inducing agents in animal models of gastric ulcers? At what dose can aspirin cause gastric ulcers? What are the comparative results of animal models of gastric ulcers using NSAIDs and Ethanol? This study was conducted experimentally in the laboratory by observing the occurrence of ulcers in the stomach of mice that had been sacrificed macroscopically. The results of study showed aspirin dose of 450 mg/kgbb did not succeed making animal model gastric ulcer. Aspirin 750 mg/kgbb on the 5 day of administration resulted in death, aspirin 1000 mg/kgbb on the 4 day resulted in death, the condition of the two stomachs of the test animals that died was enlarged, bloated, and pale color. Aspirin 1500 mg/kgbb tested for one day succeeded becoming an ulcer-inducing agent by showing presence ulcers in stomach and the use of absolute ethanol 5 mL/kgbb could be an ulcer-inducing agent by showing wounds in the stomach of the test animal. With almost similar conditions, absolute ethanol 5 ml/kgbb gave clearer macroscopic results of the presence of gastric ulcers compared to aspirin 1500 mg/kgbb. Abstrak. Prevalensi kejadian tukak lambung di Indonesia cukup tinggi, dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius. Penyebab tukak lambung dapat terjadi akibat adanya infeksi Helicobacter pylori, penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), konsumsi alkohol, maupun stress. Pada pengujian aktivitas farmakologi keberhasilan agen penginduksi untuk menghasilkan kejadian model penyakit yang diinginkan menjadi bagian penting dari suatu penelitian, sehingga pada penelitian ini akan diuji agen penginduksi tukak lambung yang umum digunakan pada banyak penelitian yaitu obat golongan NSAID berupa aspirin dan etanol untuk memastikan keberadaan tukak pada lambung hewan uji. Penelitian ini dilakukan pembuatan model tikus tukak lambung dengan aspirin pada berbagai dosis yakni 450 mg/kgbb, 750 mg/kgbb, 1000 mg/kgbb, 1500 mg/kgbb dan etanol absolut 5 mL/kgbb. Rumusan masalah penelitian ini yaitu untuk melihat apakah aspirin dan etanol dapat menjadi agen penginduksi pada hewan model tukak lambung? Pada dosis berapakah aspirin dapat menyebabkan tukak pada lambung? Bagaimana hasil perbandingan hewan model tukak lambung yang menggunakan NSAID dan Etanol? Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan melihat kejadian tukak pada lambung tikus yang telah dikorbankan secara makroskopis. Hasil dari penelitian menunjukan aspirin dosis 450 mg/kgbb tidak berhasil membuat hewan uji model tukak lambung. Aspirin 750 mg/kgbb pada pemberian hari ke-5 mengalami kematian, aspirin 1000 mg/kgbb pada hari ke-4 mengalami kematian, kondisi kedua lambung hewan uji yang mengalami kematian membesar, kembung, serta berwarna pucat. Aspirin 1500 mg/kgbb pengujian selama satu hari berhasil menjadi agen penginduksi tukak dengan menunjukan adanya tukak pada lambung yang terlihat secara makroskopis serta penggunan etanol absolut 5 mL/kgbb dapat menjadi agen penginduksi tukak dengan menunjukan adanya luka pada lambung hewan uji. Dengan kondisi yang hampir serupa, etanol absolut 5 ml/kgbb memberikan hasil makroskopik keberadaan tukak lambung yang lebih jelas dibandingkan aspirin 1500 mg/kgbb.
Literature Review: Aktivitas Farmakologi Senyawa Fenol Shafira Salsabila Azzahra; Bertha Rusdi; Farendina Suarantika
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.14484

Abstract

Abstract. Phenolic compounds consist of one (phenolic acid) or more polyphenol aromatic structures bound to a hydroxyl group. Phenolic compounds play an important role in plants and humans. These compounds are well known to have various biological and pharmacological activities. Their biological and pharmaceutical activities are based on their phenolic rings and hydroxyl groups. This research uses the systematic literature review (SLR) method with Google Scholar, Pubmed, and ScienceDirect search tools to examine the pharmacological activities of phenol compounds. The results of the literature review showed that phenol compounds have various pharmacological activities on human health, namely kaempferol compounds as antioxidants, 6-shogaol as anti-diabetes, cyanidin-3-O-glucoside as anti-inflammatory, ellagitannin as antimicrobial, quercetin as anti-cancer, and daidzein as anti-osteoporosis. Abstrak. Senyawa fenolik terdiri dari satu (asam fenolik) atau lebih struktur aromatik polifenol yang terikat pada gugus hidroksil. Senyawa fenolik berperan penting dalam tumbuhan dan manusia. Senyawa ini terkenal memiliki berbagai aktivitas biologis dan farmakologi. Aktivitas biologis dan farmasinya didasarkan pada cincin fenolik dan gugus hidroksilnya. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur sistematis (SLR) dengan alat pencari Google Scholar, Pubmed, dan ScienceDirect untuk mengkaji aktivitas farmakologi senyawa fenol. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa senyawa fenol memiliki berbagai aktivitas farmakologi terhadap kesehatan manusia, yaitu senyawa kaempferol sebagai antioksidan, 6-shogaol sebagai anti diabetes, cyanidin-3-O-glucoside sebagai antiinflamasi, ellagitannin sebagai antimikroba, kuersetin sebagai anti kanker, dan daidzein sebagai anti osteoporosis.
Skrining Aktivitas Antidiabetes pada Beberapa Ekstrak Menggunakan Metode Nelson-Somogyi Anisa Sopiani; Ratih Aryani; Bertha Rusdi
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v4i2.14592

Abstract

Abstract. Diabetes mellitus is a chronic health condition characterized by high blood glucose levels due to impaired insulin production or function. With the increasing prevalence of diabetes in Indonesia, it encourages researchers to look for alternative treatments sourced from natural materials. One of the first steps is to screen the potential of natural compounds as antidiabetics. In this systematic literature review, the potential of natural ingredients as antidiabetic candidates was assessed in vitro using the Nelson Somogyi method. The results of the study found that some extracts containing flavonoid compounds have the potential to reduce blood glucose levels. The combination of cabbage and tomato ethanol extract in the ratio (1:2) has the best glucose level reduction of 4.52 ppm. Abstrak. Diabetes melitus merupakan kondisi kesehatan kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah akibat gangguan produksi atau fungsi insulin. Dengan meningkatnya prevalensi diabetes di Indonesia, mendorong para peneliti untuk mencari alternatif pengobatan yang bersumber dari bahan alam. Salah satu langkah awal adalah dengan melakukan skrining potensi senyawa bahan alam sebagai antidiabetes. Pada Systematic literature review ini dilakukan pengkajian potensi bahan alam sebagai kandidat antidiabetes secara in vitro dengan menggunakan metode Nelson Somogyi. Hasil kajian didapatkan bahwa beberapa ekstrak yang mengandung senyawa flavonoid memiliki potensi dalam menurunkan kadar glukosa darah. Kombinasi ekstrak etanol kubis dan ekstrak etanol tomat pada perbandingan (1:2) memiliki penurunan kadar glukosa terbaik sebesar 4,52 ppm.