Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Limas House Horizontal Proportion and Dulang Module: The Collectivism of Austronesian, Buddhism, Hinduism, Taoism, and Islam in Palembang History Ibnu Aziz; Ahmad Malik Abdul Aziz
Journal of Islamic Architecture Vol 7, No 2 (2022): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jia.v7i2.17235

Abstract

The development of Palembang city is progressing rapidly while traditional limas houses are increasingly rare. As a result, the local context regarding the rules for building limas has become rare and not documented. This is unfortunate considering that limas have architectural and cultural records related to the history of Palembang City, starting from the Austronesian, Hindu-Buddhist, and Taoist to the Islamic period. This study seeks to find the rules of horizontal proportion used in the construction of limas and their relation with the cultural values of society. Researchers explored the dulang,a circular container that holds plates for serving food to eight people, as the base module that builds the floor area of a limas. Data were collected from 50 limas in Palembang City, consisting of 20 four-bengkilas limas (4BL) and 30 three-bengkilas limas (3BL). The results show that 3BL is generally made with four dulang on the front and seven dulang on the side. In comparison, 4BL are built with five dulang on the semi-public side of the bengkilas, three dulang on the back, and seven dulang on the side. Furthermore, the researcher shows that this proportion rule is changed across time in line with the smaller house size. This change signifies the decline of collectivism from a concrete principle to a merely symbolic one. This decline is associated with an increase in the individual's economy and standard of living. This research has implications for efforts to standardize the Palembang limas house model for conserving the city's cultural heritage.
Penerapan Prinsip Arsitektur Ekologis pada Perancangan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Ahmad Malik Abdul Aziz
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 16 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v16i2.1175

Abstract

Provinsi Lampung memiliki kebutuhan mendesak akan fasilitas rumah sakit jiwa yang mampu menangani pasien dengan berbagai penyebab gangguan jiwa. Rumah sakit jiwa yang ada saat ini hanya dapat menangani pasien yang disebabkan oleh ketergantungan obat, dan belum memiliki lingkungan yang memadai untuk rehabilitasi pasien. Mendesain rumah sakit jiwa yang dapat menampung dan mewadahi pasien gangguan jiwa dengan membuat lingkungan untuk penyembuhan yang memadai dengan secara tidak langsung memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien. Mendesain rumah sakit jiwa dengan membuat lingkungan yang dapat memberi dampak baik bagi pasien gangguan jiwa melalui konsep arsitektur ekologis. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan survey lapangan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Mengolah data dengan analisis perencanaan dan perancangan dengan memperhatikan kriteria bangunan ekologis berdasarkan buku arsitektur ekologis versi Heinz Frick. Hasil perancangan berupa rumah sakit jiwa yang menerapkan beberapa elemen arsitektur ekologis, seperti menciptakan area hijau di antara bangunan, memanfaatkan iklim, menyediakan sumber energi dan air, menggunakan bahan yang tahan terhadap perubahan cuaca, dan menciptakan bangunan bebas hambatan.
PENERAPAN PRINSIP HEALING ENVIRONMENT PADA PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU-PARU PROVINSI SUMATERA SELATAN Kgs. M. Benyamin Azhary; Ahmad Malik Abdul Aziz; Ibnu Aziz
Jurnal Desiminasi Teknologi Volume 12 No.2 Juli 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v12i2.717

Abstract

Abstrak: Provinsi Sumatera Selatan membutuhkan Rumah Sakit Khusus Paru-Paru yang dapat menangani pasien penderita penyakit paru-paru yang cukup tinggi di daerah tersebut. Masalah yang ada saat ini adalah fasilitas yang minim, tenaga ahli yang kurang, dan penularan penyakit yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menyusun konsep perancangan untuk rumah sakit khusus paru-paru dengan menggunakan Healing architecture dengan konsep Healing environment. Metode penelitian Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui survei lapangan, observasi, wawancara, dan dokumentasi kondisi lahan. Data tersebut dianalisis untuk perencanaan dan perancangan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Healing environment sebagai pedoman desain. Rumah Sakit Khusus Paru-Paru ini berfokus pada Healing environment, yaitu suatu lingkungan yang mendukung penyembuhan pasien dengan memperhatikan unsur fisik, intelektual, sosial, dan kesejahteraan. Konsep ini juga melibatkan prinsip-prinsip lingkungan penyembuhan seperti Nourishing All the Senses, Healthy Lighting, Colour Scheme, Comfortable Shapes, Natural Materials, Hygiene and Clean Air, Connection to Nature, Changeable Layout & Social Support, dan Accesible Environment. Perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Khusus Paru-Paru ini diharapkan dapat mewadahi pasien penderita penyakit khusus paru-paru di Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di Kota Palembang dengan membuat sebuah pusat pananganan khusus paru-paru yang menyediakan fasilitas pengobatan, perawatan dan penyembuhan serta menciptakan lingkungan penyembuhan yang mendukung proses penyembuhan pasien.
Analisis Efek Tortuositas pada Heatsink Berpori terhadap Perpindahan Panas Konveksi Alami Imam Akbar; Ahmad Malik Abdul Aziz; Hariman Al Faritzie; Dewi Rawani
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 23 No. 2 (2023): Jurnal Rekayasa Mesin
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jrm.v23i2.439

Abstract

This research aims to analyze the effect of tortuosity porous heatsink on natural convection heat transfer. Heatsink plays a crucial role in dissipating heat from electronic components, and optimizing heatsink design is essential for effective and efficient thermal management. In this study, heatsink structures including splitP, diamond, gyroid, and pin were created using generative design methods, and the relationship between tortuosity and heatsinks thermal performance was investigated through Computational Fluid Dynamics (CFD). The results show that an increase in tortuosity leads to a significant increase in surface area and pressure drop, with values ranging from 9298.48-12711.93 mm2 and 0.08701-0.09474 Pa, respectively. Additionally, tortuosity also exhibits a strong linear correlation with the Nusselt number, with value R2=0.88. As tortuosity increases, the Nusselt number decreases significantly from 18.04-9.90. In this research, we conclude that tortuosity is an important parameter that affects heatsink performance, and the TPMS structure we developed is a promising heatsink design candidate for thermal management devices. However, a balance needs to be sought between surface area, pressure drop, overall heat transfer, and other parameters such as pore size and interconnectivity to achieve optimal heatsink performance.
RANCANG BANGUN DAN SOSIALISASI MESIN CETAK 3D TIPE FUSED DEPOSITION MODELING (FDM) DI SMK SATRIA NUSANTARA BETUNG Aziz, Ahmad Malik Abdul; Al Faritzie, Hariman; Akbar, Imam; Aziz, Ibnu; Rawani, Dewi
MINDA BAHARU Vol 7, No 2 (2023): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v7i2.5804

Abstract

Program Making Indonesia 4.0 merupakan strategi Indonesia dalam menghadapi era Industri 4.0 yang terus mengalami perkembangan yang pesat. Industri 4.0 ini dapat menciptakan peluang tenaga kerja digital terutama dalam bidang jasa dan industri manufaktur. Pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan teknologi mesin cetak 3D berbasis additve manufacturing (AM) yang merupakan salah satu teknologi utama Industri 4.0. Kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah memberikan pelatihan mesin cetak 3D bagi guru dan siswa SMK Satria Nusantara Betung. Pelatihan ini terdiri dari rancang bangun hingga cara pengoperasian mesin cetak 3D. Mesin cetak 3D yang disosialisasikan adalah bertipe fused deposition modeling (FDM) yang merupakan teknik mencetak 3D lapis demi lapis dimulai dari bawah ke atas oleh filamen termoplastik pemanasan dan ekstrusi. Dari pengabdian ini dapat menjadi ilmu dan dorongan bagi sekolah untuk mengimplementasikannya ke dalam sistem pembelajaran sekolah baik menjadi mata pelajaran tersendiri atau sebagai ekstrakulikuler. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu program MBKM berupa kegiatan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Berdasarkan hasil evaluasi yang ditelusuri melalui kuesioner yang dibagikan ke 5 guru dan 15 siswa menunjukkan 80% tertarik untuk mempelajari lebih lanjut dan menggunakan mesin cetak 3D. Mereka juga berharap untuk dapat segera mengintegrasikannya ke dalam kurikulum atau ekstrakurikuler guna menghadapi era Industri 4.0.