Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Peran K. H. Mochamad Thowil dalam Pengembangan Sistem Pendidikan di Serang Timur, 1950-2003 Muhamad Nandang Sunandar; Ahmad Bazari Syam
Tsaqofah Vol. 20 No. 1 (2022): Januari-Juni 2022
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v20i1.5792

Abstract

Abstract The growth and development of Islamic education in Indonesia cannot be separated from the process of Islamization carried out by scholars and traders from the Middle East. Islamization in Indonesia through pesantren huts that continue to experience rapid development and is the forerunner of the establishment of formal educational institutions. Pondok pesantren is involved intensely in taking a socio-cultural role which is then used as a reference by the community, one of the boarding schools is the Assalamiyah boarding school which is led directly by KH. Mochamad Thowil, he was born on January 11, 1923 AD. In the village of Wadas district of Lightning Serang district, he had a great obsession in developing Islam, so he founded educational institutions such as madrasahs and boarding schools in 1950. The methods used in research are historical writing methods: Heuristic Stage, Criticism Stage, Interpretation Stage, and Historiographic stage. Based on this research, it can be concluded that KH. Mochamad Thowil acted as a break-in of the education system in the development of Islam and sought to educate the nation. By establishing educational institutions for the Indonesian nation. Along with having a great obsession so he founded educational institutions namely Pesantren and Madrasah.
Ritual Nape Pada Tradisi Selametan di Masyarakat Desa Purwadadi, Kecamatan Lebak Wangi Serang Banten Muhamad Nandang Sunandar; Ipah Saripah
Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol 2 No 3 (2022): Tanjak : Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam
Publisher : Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tanjak.v2i3.14025

Abstract

Makna dan fungsi simbolik dari Ritual Nape yang dijadikan sebagai sajian makanan tradisional dalam tradisi selametan masyarakat desa Purwadadi, kecamatan Lebak Wangi Serang, Banten. Pelaksanaan Ritual Nape yang memiliki banyak mitos. Dan juga bagaimana makanan ini menjadi komponen penting dalam tradisi selametan. Ritual Nape adalah budaya membuat makanan tradisional secara bersama-sama. Sehingga budaya ini memiliki berbagai nilai yaitu nilai religi dan nilai sosial. Nilai religi yang digambarkan diambil dari fungsi nape sebagai suatu sedekah dari pemilik hajat yang dipercaya sebagai suatu bentuk ibadah. Dan nilai sosial tergambar dalam bentuk solidaritas sosial yang terus dibangun dan dijaga persaudaraannya dalam sistem kebersamaan. Dari semua fungsi dan makna ritual nape memberikan karakteristik sendiri terhadap masyarakat Purwadadi yang masih memegang kuat warisan leluruh secara turun menurun. Hal ini berdampak sangat baik terhadap eksistensi makanan tradisional di Banten sehingga dapat menjadi warisan budaya.
Dulmuluk Teater Kesenian Tradisional Sumatera Selatan Muhamad Nandang Sunandar; Yunita Bustomi
Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam Vol 23 No 1 (2023): Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tamaddun.v23i1.17036

Abstract

Dulmuluk merupakan teater kesenian tradisional yang ada di Palembang, Sumatera Selatan. Dulmuluk sendiri mulai dikenal sejak awal abad ke 20 sampai dengan sekarang. Pementasan teater Dulmuluk berbeda dengan pementasan teater-teater lain yang berasal dari daerah Jawa dan lainnya karena Dulmuluk memiliki Bermas atau salam penghormatan yang berupa nyanyian disertai gerak tari yang tidak ada di teater manapun. penggunakan metode penelitian etnografi yang bersifat deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk memahami kembali Teater Dulmuluk ini dari sudut pandang penduduk asli dimana tujuannya untuk menemukan generalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensitesiskan bukti-bukti guna memperoleh hasil yang kuat, dengan menggunakan metode penelitian ini dapat diketahui dengan jelas pembagian pembahasan dalam penelitian ini dimana meliputi, sejarah, proses pertunjukkannya, perkembangannya serta eksistensinya dari teater ini serta fungsinya dalam masyarakat yang ternyata memiliki banyak fungsi berdasarkan tipe-tipe fungsinya.
DEDE OETOMO: HIS STRUGGLE AGAINST DISCRIMINATION OF HOMOSEXUALITY FROM 1978 TO 2016 Sumiati, Wina; Sunandar, Muhamad Nandang
Metahumaniora Vol 14, No 1 (2024): METAHUMANIORA, APRIL 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v14i1.53262

Abstract

Dede Oetomo, born in 1953, is Indonesia’s first LGBT (currently popular with LGBTQ+) activist. He uses the LGBT organisation GAYa NUSANTARA as a vehicle for LGBT to obtain safe sex education, to gain their emancipation in same-sex marriage, and to struggle anti-social and political discrimination. In this research essay, I will explain Oetomo’s struggle from his childhood to adulthood when he struggled for the LGBT emancipation in Indonesia, a Muslim-majority country. I use qualitative method to conduct the research begun with collecting primary sources like old magazines and photos from the GAYa Nusantara website. The result of the research shows that although Oetomo has had some minor success with his LGBT organisation to gain legal same-sex marriage and abolishing discrimination against LGBT, Oetomo keeps struggling to bring LGBT emancipation acknowledged in the Indonesian law.
Maxims Analysis in a conversation of Indonesian Movies entitled “Malam Minggu Miko”: A Pragmatics study Barokah, Nurlaillatul; Sunandar, Muhamad Nandang
Journal of English Education Studies Vol 7 No 1 (2024): Volume 7 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/005.202471.127

Abstract

The aim of the research was to identify and describe the maxims that have been violated in the dialogue of “Malam Minggu Miko” movie and also to know the maxim that compliance with. The analysis of maxim was conducted to “Malam Minggu Miko” movie. The writer conducted this analysis based on two research questions about the violation of cooperative principle (maxims) and its offense. In this research analysis, the researcher used qualitative in descriptive as a method. And used “Malam Minggu Miko‟ movie as the subject for her analyses. This research was to analyze the application of Grace‟ cooperative principle (maxims) in the “Malam Minggu Miko” movie. This was analyzed the violation of the maxims, offense and kinds of violation shown in that movie. After the writer analyzed “Malam Minggu Miko” movie from these three factors, it can be concluded that this movie has broken all existing maxim. Besides, this movie are also obeyed several cooperative principle in several dialogue, they are the maxim of quantity and quality. Furthermore, “Malam Minggu Miko” movie has done several kinds of offense; the first kind is violation, where the hearer is unable to use the maxim correctly. The second offense is kind of clash, where the use of maxim conflicting.
ALIANSI KERAJAAN SUNDA PAJAJARAN DENGAN PORTUGIS TAHUN 1522 Sunandar, Muhamad Nandang; Fathi, Ukhti Nurul
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v10i2.24287

Abstract

Pembahasan mengenai aliansi Kerajaan Sunda Pajajaran dan Portugis bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai bentuk jalinan kerjasama yang dilakukan antara Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Portugis. Adanya aliansi ini dilatar belakangi karena kekhawatiran Raja Sunda Pajajaran atas kekuatan politik Islam yang wilayah otoritasnya di Kesultanan Demak. Untuk mengantisipasi melemahnya eksistensi Kerajaan Sunda Pajajaran, maka dibuatlah kesepakatan antara Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Portugis yang salah satu tujuannya yaitu ingin melemahkan kekuatan politik Islam di Kesultanan Demak. Aliansi antara Kerajaan Sunda Pajajaran dengan Portugis terjadi pada tanggal 21 Agustus tahun 1522 M. Perjanjian ini diresmikan dengan dibuatnya perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Selain perjanjian tertulis, dari pihak Portugis juga memancangkan sebuah batu besar yang disebut dengan Padrao yang letaknnya berada ditepi sebelah Timur muara Sungai Ciliwung. Adanya Perjanjian antara Kerajaan Sunda Pajajaran dan Portugis mendatangkan reaksi keras dari berbagai pihak kerajaan Islam di Nusantara yang tidak menyukai keberadaan bangsa Portugis. Oleh karena itu dari berbagai pihak kerajaan Islam di Nusantara yang tidak menyukai keberadaan bangsa Portugis membentuk sebuah armada gabungan untuk melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis.
An Analysıs of A Child First Language Acquisition: A Case Study of Phonetic System of A Child 2,3 Years Old Barokah, Nurlaillatul; Sunandar, Muhamad Nandang
Journal of English Education Studies Vol 8 No 1 (2025): Volume 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/005.202581.146

Abstract

The aim of this research was to examine the language acquisition of a child 2.3-year-old in terms of phonology, morphology, and syntax. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive approach. The subject of this study was a child named Restu Novrizal Ilman. The study focused on analyzing Restu’s first language acquisition, specifically in the areas of phonology, morphology, and syntax. In the syntactic analysis, the researcher examined three types of sentences frequently used by Restu namely interrogative, declarative, and imperative sentences. Based on the analysis of these three linguistic components, the result showed that Restu has demonstrated good language development. Although he is not yet able to form complete morphemes consistently, his speech is generally understandable.
Konflik Mangkubumi Wargadireja dengan Daendels Dalam Pembangunan Pangkalan Armada Perang di Teluk Meeuwen Banten Tahun 1808 Sunandar, Muhamad Nandang; Didin Saepudin; Yasmin Ikhdan Safitri
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities Vol. 5 No. 01 (2024): Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/isnad.v5i01.8602

Abstract

Kajian ini membahas tentang konflik Mangkubumi Wargadireja yang berkonflik dengan Daendels dalam pembangunan pangkalan perang di Teluk Meeuwen tahun 1808-1809. Konflik ini sebagai salah satu penyebab yang timbul karena adanya tuntutan kepada Sultan Banten untuk menyediakan pekerja sebanyak 1500 orang tiap harinya untuk dipekerjakan di pembangunan benteng, Mangkubumi Wargadireja menyatakan tidak mungkin mengabulkan hal itu, namun Mangkubumi dianggap telah membangkang. Berdasarkan kajian lebih lanjut dari beberapa sumber yang relevan. Berdasarkan gerak sejarah menurut Braudelian politik Braudel menyebutnya sejarah peristiwa yang cenderung mengalami perubahan atau berfluktuasi secara cepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan meliputi heuristik, verifikasi sumber sejarah, interpretasi, dan historiografi. Dengan demikian, Wargadireja merupakan patih dari Kesultanan Banten pada masa pemerintahan Sultan Abul Mafakhir, Wargadireja merupakan paman dari Sultan Muhammad Ishak. Alasan dibangun pangkalan armada perang adalah karena upaya Daendels dalam menjaga Pulau Jawa dari serangan Inggris. Konflik Wargadireja terhadap Daendels disebabkan oleh pertentangan antara Banten dan Batavia untuk membangun kompleks pertahanan yang strategis di Teluk Meeuween, sultan ingin mengakhiri pengiriman pekerja, sehingga Daendels marah dan menyerang Keraton Surosowan. Banten harus menerima tuntutan dari penguasa kolonial yaitu ekonomi dan politik. Hal ini menjadi tugas Wargadireja untuk menyelesaikannya dengan tujuan akhir menjaga kehormatan dan kebebasan rakyat Banten. Kata Kunci: Armada Perang; Konflik; Mangkubumi; Politik
KONSEP AGAMA DAN SISTEM PEMERINTAHAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Sunandar, Muhammad Nandang
JURNAL ILMU SYARIAH Vol 5 No 2 (2017): DESEMBER
Publisher : IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/mizan.v5i2.20214

Abstract

Artikel ini bertujuan melihat hubungan antara agama dan sistem pemerintahan. Melihat dari kacamata Islam, beberapa pakar berpendapat bahwasanya agama dan negara menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Walaupunpada dasarnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan membutuhkan satu sama lain, dan itu benar terjadi dalam negara berbasiskan Islam. Seperti halnya pada masa nabi Muhammad, Khalifah Rasyidin, Dinasti-Dinasti Islam, Kesultanan Islam seperti Turki Ustmani, Samudera Pasai dan Banten, sampai pada sekarang ini. salah satu negara yang masih menggunakan Islam sebagai dasar hukum negaranya ialah Arab Saudi.