Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Persepsi Mahasiswa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan Pada Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang Agus Rahmat Mahmudi; Andy Suryadi; Kurniawati; Nurzengky Ibrahim
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1866

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis persepsi mahasiswa mengenai proses pembelajaran kewirausahaan dan kendala dalam pembelajaran kewirausahaan pada Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Kualitatif dengan menggunakan pendekatan Deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan kajian dokumen. Teknik penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Kemudian teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan berlangsung secara efektif dan interaktif, penggunaan media dan metode pembelajaran telah sesuai dengan kebutuhan pada masa kini, kemudian terdapat kendala yaitu pemahaman materi pembelajaran dan penerapan teori menjadi praktek dalam berwirausaha. Mata kuliah kewirausahaan pada Prodi Pendidikan Sejarah perlu diterapkan untuk menciptakan wirausaha muda yang memiliki kompetensi sangat baik.
Penanaman Nilai-Nilai Kepahlawanan dalam Pembelajaran Sejarah Agus Rahmat Mahmudi; Andy Suryadi
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 7 No. 1 (2024): Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v7i1.9290

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya dan kendala guru dan juga persepsi siswa dalam penanaman nilai-nilai kepahlawanan dalam pembelajaran sejarah pada masa pandemi Covid 19 dan masa new normal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan upaya yang dilakukan guru sejarah dalam perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran yaitu pada penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), masa pandemi terkendala jaringan internet dan masa new normal terkendala jam pelajaran yang terbagi. Proses pembelajaran masa Pandemi Covid 19 dan masa New normal mengalami perbedaan dalam perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran. Simpulan selama pandemi COVID-19 dan era new normal, guru menghadapi perbedaan dalam perencanaan pengajaran dan proses belajar, yaitu: Membuat RPP menggunakan berbagai media belajar, menyediakan materi belajar virtual, dan menilai perilaku siswa dalam situasi kehidupan nyata. Sedangkan di era new normal, guru menyesuaikan RPP menggunakan sumber daya internet untuk memfasilitasi pembelajaran virtual, memberikan materi dan motivasi, dan mengevaluasi perilaku siswa dalam situasi kehidupan nyata. Kata Kunci: Masa New normal, Masa Pandemi Covid 19, Nilai Kepahlawanan, Pembelajaran Sejarah.
Reimagining History Education: A Critical Exploration of Transforming University Historical Laboratories into Educational Tourism Destinations Andy Suryadi; Ganda Febri Kurniawan; Putri Agus Wijayati; R Soeharso; Nurul Asyikin Binti Hassan; Andriyanto Andriyanto; Junaidy Fery Lusianto
Paramita: Historical Studies Journal Vol. 35 No. 1 (2025): History of Education
Publisher : istory Department, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang in collaboration with Masyarakat Sejarawan Indonesia (Indonesian Historical Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v35i1.21079

Abstract

Abstract: This study explores the potential of university-based historical laboratories as educational tours, offering an alternative pathway for history learning. Employing a qualitative case study methodology, the research used interviews, observations, and focus group discussions to collect data, which was analyzed through an interactive data analysis model. Findings underscore the robust potential of university historical laboratories as viable educational tours. Key indicators include well-equipped facilities, proficient human resources, and substantial institutional support, forming a strong foundation for future development. These laboratories enrich educational experiences and serve as dynamic platforms for fostering deeper historical understanding among students. The study advocates for the expansion and refinement of historical education tours centered around the concept of university historical laboratories. This approach emphasizes integrating educational principles with historical exploration, enhancing engagement and learning outcomes. By leveraging existing academic resources and infrastructures, universities can effectively revitalize history education, aligning educational practices with contemporary pedagogical needs. In conclusion, this research highlights the transformative potential of historical laboratories within university settings, advocating for their strategic integration into educational tourism initiatives. Moving forward, it is imperative to cultivate these initiatives with a deliberate focus on educational quality and historical authenticity, ensuring that they serve as dynamic tools for enriching historical education both locally and globally. Abstrak: Penelitian ini mengeksplorasi potensi laboratorium sejarah di perguruan tinggi sebagai bentuk wisata edukatif, menawarkan jalur alternatif dalam pembelajaran sejarah. Dengan menggunakan metode studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan diskusi kelompok terfokus (FGD), lalu dianalisis menggunakan model analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium sejarah di perguruan tinggi memiliki potensi kuat sebagai destinasi wisata edukatif. Indikator utamanya mencakup fasilitas yang memadai, sumber daya manusia yang kompeten, serta dukungan kelembagaan yang solid—semuanya menjadi fondasi penting untuk pengembangan lebih lanjut. Laboratorium ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga menjadi ruang dinamis yang mendorong pemahaman sejarah yang lebih mendalam bagi siswa. Penelitian ini mendorong pengembangan wisata edukatif sejarah berbasis laboratorium sejarah kampus. Pendekatan ini mengintegrasikan prinsip pendidikan dengan eksplorasi sejarah, sehingga meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar. Dengan memanfaatkan sumber daya akademik dan infrastruktur yang ada, perguruan tinggi dapat menghidupkan kembali pendidikan sejarah agar lebih relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini. Sebagai kesimpulan, laboratorium sejarah di lingkungan kampus memiliki potensi transformatif dan layak diintegrasikan secara strategis dalam inisiatif wisata edukatif. Ke depan, pengembangan ini perlu diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan dan keaslian sejarah, agar dapat menjadi sarana pembelajaran yang bermakna di tingkat lokal maupun global.