Moch. Sholichin
Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Perencanaan Irigasi Pancar Dan Irigasi Tetes Pada Tanaman Jeruk Dan Alpukat Di Kebun Percobaan Mahmud Adibi; Moch. Sholichin; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.067

Abstract

Abstrak: Irigasi dilakukan dengan memberikan air langsung kebawah permukaan tanah, penggenangan disekitar area tanaman, atau dengan cara menyiram. Di Indonesia mayoritas masih menggunakan irigasi permukaan yang memiliki nilai kehiangan air yang cukup tinggi, dalam penelitian ini dilakukan analisa perencanaan jaringan irigasi tetes dan pancar guna mengetahui tingkat efektivitas dari kedua sistem jaringan tertutup tersebut. Hasil dari analisa perencanaan didapatkan kesimpulan dari kebun yang dilakukan penelitian dibagi menjadi 3 zona yaitu : zona 1dan zona 2 tanaman jeruk menggunakan irigasi tetes, dan zona 3 tanaman alpukat menggunakan irigasi pancar. zona 1 memiliki luas 1356,4 m2 dengan 108 tanaman jeruk membutuhkan 68 m pipa 2”, 267 m pipa 1 inc, 39 buah sambungan, dan 108 buah emiiter dengan kebutuhan air sebesar 1,07 lt/dt. Zona 2 memiliki luas 771,25 m2 dengan 71 tanaman jeruk membutuhkan 72 m pipa 2”, 174 m pipa 1”, 41 buah sambungan, dan 71 buah emitter dengan kebutuhan air sebesar 0,61 lt/dt. Zona 3 dengan luas 505,01 m2 dengan 49 tanaman alpukat membutuhkan 68 m pipa 2”, 150 m pipa 1”, 31 m pipa ½”, 45 buah sambungan dan 31 buah sprinkler dengan kebutuhan air sebesar 0,4 lt/dt. Total RAB yang dibutuhkan dalam prencanaan sebesar Rp 25.320.000,- dengan pembagian dari zona 1 sebesar Rp 7.184.941,- , zona 2 sebesar 5.991.819,- , zona 3 sebesar Rp 7.184.941,- dan rangkaian pompa dan saluran primer sebesar Rp 1.957.992,-. Dengan ditambah PPn sebesar 11% sehingga total RAB yang diperlukan sebesar Rp 25.320.000,-.
Analisa Sebaran Kualitas Air Pada Waduk Sengguruh Menggunakan Program WASP 8.32 Fahry Alfian; Moch. Sholichin; Emma Yuliani
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.078

Abstract

Waduk Sengguruh yaitu sebuah waduk dari Bendungan Sengguruh yang dibangun dengan fungsi utama sebagai penampungan air sebelum menuju ke Bendungan Karangkates. Saat ini kondisi kualitas air di Waduk Sengguruh kondisinya sudah mulai tercemar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran dan beban pencemaran yang ada pada Waduk Sengguruh menggunakan analisa pemodelan dari program WASP. Hasil analisa didapatkan bahwa kondisi kualitas air Waduk Sengguruh menunjukkan hasil yang bervariasi. Tingkat pencemaran sesuai dengan hasil pemodelan WASP didasarkan pada PP No. 82 Tahun 2001. Berdasarkan hasil simulasi parameter pH masih sesuai dengan baku mutu yaitu diantara 6-9. Untuk hasil simulasi parameter BOD berada pada kelas III dengan nilai 8,883 mg/L. Sementara untuk kondisi air dengan parameter DO cenderung berada pada kelas II dengan nilai 5,029 mg/L. Kondisi air dengan parameter Nitrat berada pada kelas I dengan nilai 4,633 mg/L. Untuk parameter TSS berdasarkan hasil simulasi menunjukkan pada kelas III dengan nilai 65,601 mg/L. Hasil simulasi parameter Total P bisa dikategorikan dalam kelas I dengan nilai 0,056 mg/L. Nilai beban pencemaran yaitu 56640,851 kg/hari untuk parameter BOD, 418292,087 kg/hari untuk parameter TSS, 29541,491 kg/hari untuk parameter Nitrat, dan 357,074 kg/hari untuk parameter Total P.
Studi Rehabilitasi Bendung Untuk Kebutuhan Air Irigasi Pada D.I Gumbasa Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah Sri Wahyuni; Moch. Sholichin; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.076

Abstract

Tsunami dan gempa bumi yang terjadi di daerah Sulawesi Tengah yang meliputi Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, serta wilayah sekitarnya pada tanggal 28 September 2018 berdampak pada kerusakan Bendung Gumbasa. Studi ini bertujuan untuk memperoleh dimensi Bendung Gumbasa serta stabilitas bendung yang aman terhadap kondisi daerah studi. Studi terdiri dari beberapa kajian yakni analisa hidrologi, analisa neraca air, perencanaan dimensi bangunan utama Bendung Gumbasa serta analisa stabilitas bendung. Hasil studi menunjukkan dimensi bendung yang sesuai kondisi daerah studi yakni tinggi bendung sebesar 3,64 m, lebar efektif bendung 67,248 m, mercu bendung tipe OGEE III, elevasi mercu bendung +92,400 m, dengan peredam energi USBR IV, lebar kantong lumpur sebesar 21,992 m, panjang kantong lumpur sebesar 261,706 m, serta volume kantong lumpur sebesar 3396,334 m3. Hasil analisa stabilitas bendung bisa dipahami bahwasanya desain saluran pelimpah terlindung dari terguling, longsor, dan gempa bumi dalam segala situasi. Sehingga bendungan ini layak dibangun.
Studi Perencanaan Unit Bangunan Instalasi Pengelolaan dan Distribusi Pipa Utama Air Bersih di Desa Semanten dan Sambong, Kabupaten Pacitan Ramaditya Hafizh Adinda; Rini Wahyu Sayekti; Moch. Sholichin
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.096

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih adanya Masyarakat yang belum terlayani. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu bagnunan pengelolaan air bersih agar dapat melayani untuk Desa Semanten dan Sambong. Hasil dari kualitas airnya belum memenuhi syarat sebagai air bersih. Dari hasil penelitian didapatkan total kebutuhan air masyarakat Desa Semanten dan Sambong yaitu 1.058.313 Lt/hari atau dengan debit 13,3 Lt/ detik agar dapat melayani kebutuhan air bersih masyarakat Desa Semanten dan Sambong.Unit pengelolaan air besih ini berupa bangunan Intake, unit koagulasi, unit flokulasi, unit sedimentasi, unit filtrasi, unit filtrasi, unit reservoir, dan unit hidran umum. Dari perhitungan anggaran didapatkan total anggaran yaitu Rp 483.536.460. Pemerintah Kabupaten Pacitan terutama PDAM Pacitan diharapkan dapat menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Bersih di setiap wilayah pemerintahannya. Serta melindungi dan merawat sumber mata air baku penolahan air bersih