Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BRANDING 'SHINING BATU' AS A TOURISM PROMOTION STRATEGY IN INSTAGRAM CONTENT @DISPARTABATU Ira Ningrum Resmawa; Khil Wailmi; Zunan Setiawan; Muhammad Rajab; Muthmainnah Muthmainnah
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 1 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i1.11182

Abstract

This research aims to (1) determine the 'shining Batu' branding strategy in instagram content @dispartabatu; and (2) knowing the dimensions of tourism promotion in Instagram content @dispartabatu. This research is qualitative-descriptive research. This research describes the branding 'shining Batu' as tourism promotion in Instagram content @dispartabatu. The data analysis technique in this research consists of data presentation, data reduction, and drawing conclusions. The results of this research show that (1) the 'shining Batu' branding strategy in instagram content @dispartabatu includes brand positioning showing the geographical location of Batu as a tourism potential that other regions do not have, brand personality showing the government's ideas regarding the characteristics of the city of Batu by referring to potential, and brand identity shows the help of the culinary sector in branding Batu as a tourist city; and (2) the tourism promotion dimension in instagram content @dispartabatu contains an entertainment dimension by displaying Sanduk art as Batu's cultural identity, an interaction dimension by inviting the public to visit various interesting tourist destinations in the city of Batu, a trend dimension by uploading trends in international paragliding championships as branding for Shining Batu through sport tourism events, and customization by displaying Batu's typical Rampak Barong art.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DALAM MEMEDIASI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PULAU KALIMANTAN Muhammad Nashih; Novegya Ratih Primandari; Muthmainnah Muthmainnah; Sulaiman Efendi Siregar; Try Wahyu Utami
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 2 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i2.12515

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, dan variabel tingkat pendidikan terhadap tingkat pengangguran. Selain itu, peneliti akan menyelidiki dampak tidak langsung dari variabel tingkat pendidikan dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran dengan menggunakan indeks pembangunan manusia. Penelitian kuantitatif ini menggunakan data BPS dari periode 2017-2021, yang meliputi lima provinsi dengan 56 kabupaten dan kota di Pulau Kalimantan. Software SmartPLS 3 digunakan untuk analisis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempunyai dampak yang signifikan dan positif terhadap tingkat pengangguran, sedangkan pertumbuhan ekonomi mempunyai dampak yang signifikan dan negatif terhadap tingkat pengangguran. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel IPM dapat berfungsi sebagai mediator antara variabel tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran
Penyuluhan dan Mentoring Rencana Bisnis BMK bagi UMKM di Desa Grajagan dan Bangsring Muthmainnah Muthmainnah; Putri Wulandari; Ahmad Ainun Najib; Sela Rachmawati; Tiara Tiara; Riyanto Efendi
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i2.2056

Abstract

Bisnis model kanvas (BMK) adalah sebuah metode alternatif yang digunakan untuk mendapatkan perencanaan bisnis strategis dan pengambilan keputusan strategis yang perlu dilaksanakan agar suatu usaha dapat terus berkembang. Sayangnya, pelaku UMKM di Desa Grajagan dan Bangsring belum mengenal bisnis model kanvas untuk usaha mereka. hal ini disebabkan mereka hanya mengandalkan pengetahuan umum maupun pengetahuan turun-temurun dari orang tua dan sanak kerabat dalam menjalankan usahanya padahal persaingan dalam bisnis umkm saat ini semakin ketat sehingga diperlukan perencanaan bisnis yang baik. Mitra kegiatan penyuluhan dan mentoring rencana bisnis BMK ini adalah 30 pelaku UMKM di Desa Grajagan dan Bangsir dengan tujuan untuk meningkatkan literasi dan kemampuan pelaku UMKM mengenai rencana bisnis BMK. Kegiatan ini juga membantu ke 30 pelaku UMKM tersebut untuk mengenali potensi dan tantangan bisnis yang mereka hadapi. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan mentoring.  Berdasarkan hasil pre tes dan post tes saat penyuluhan 90% peserta mampu memahami rencana bisnis BMK. Perbandingan tingkat pemahaman peserta sebelum dan sesudah kegiatan meningkat dari rerata nilai 33,16 menjadi 90. Selain itu, selama mentoring 80% peserta puas dengan kegiatan mentoring. Dengan hasil ini para pelaku umkm direkomendasikan untuk mengimplementasikan rencana bisnis BMK untuk pengembangan usahanya yang berkelanjutan. Counseling and Mentoring on Rencana bisnis BMK for UMKM in Grajagan and Bangsring Villages The Bisnis Model Kanvas (BMK) is an alternative method used to obtain strategic rencana bisnisning and make strategic decisions that need to be implemented so that a business can continue to grow. Unfortunately, MSMEs in Grajagan and Bangsring Villages are not yet familiar with the canvas business model for their businesses. This is because they only rely on general knowledge and knowledge passed down from parents and relatives to run their business, even though competition in the MSME business is currently getting tougher, so good rencana bisnisning is needed. The partners for this BMK rencana bisnis outreach and mentoring activity are 30 MSME players in Grajagan and Bangsir Villages with the aim of increasing the literacy and ability of MSME players regarding BMK rencana bisniss. This activity also helped the 30 MSMEs to recognize the business potential and challenges they faced. The methods used are counseling and mentoring.  Based on the results of the pre-test and post-test during the counseling, 90% of participants were able to understand BMK's rencana bisnis. The comparison of participants' level of understanding before and after the activity increased from a mean value of 33.16 to 90. In addition, during mentoring 80% of participants were satisfied with the mentoring activity. With these results, MSME players are recommended to implement the BMK rencana bisnis for sustainable business development.