Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Pembuatan Film Nonfiksi Kreatif Bertema Budaya Aceh Syifa Ul Qalbi; Sumiyadi; Halimah
Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/imajeri.v7i1.15048

Abstract

Budaya Aceh jarang diangkat dalam film. Untuk itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan pembuatan film nonfiksi kreatif bertema budaya Aceh sebagai media pembelajaran sastra di SMA Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan menurut Alessi & Trollip Fokus pengembangan berada pada tahap perencanaan, di mana analisis kebutuhan awal dilakukan untuk memahami persyaratan esensial dalam pengembangan film ini sebagai media pembelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar pada tiga puluh satu guru bahasa Indonesia di SMA Kabupaten Aceh Selatan. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden (77.4%) menganggap pengetahuan tentang budaya Aceh sangat penting untuk diajarkan melalui sastra. Selain itu, sebagian besar responden (83.9%) setuju bahwa film nonfiksi kreatif dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran sastra.
Kajian Struktural Legenda Malin Kundang dan Peranannya dalam Materi Cerita Fantasi Bahasa Indonesia Henni Julia Citra Sitorus; Sumiyadi; Halimah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.865

Abstract

Penelitian ini menganalisis struktur legenda Malin Kundang dan peranannya dalam pelajaran Bahasa Indonesia materi cerita fantasi di tingkat VII SMP. Legenda Malin Kundang, yang kaya dengan nilai moral dan budaya, sering digunakan sebagai materi ajar untuk mengembangkan keterampilan peserta didik sekaligus melestarikan budaya lokal. Namun, legenda ini juga mengandung unsur kekerasan yang perlu dikelola dengan bijak dalam konteks pendidikan. Melalui kajian struktural, penelitian ini mengidentifikasi komponen kunci narasi seperti tema, alur, karakter. latar, judul, gaya/tone, simbolisme dan ironi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan legenda Malin Kundang sebagai materi cerita fantasi dapat membantu peserta didik mengembangkan imajinasi, memahami nilai-nilai moral, dan meningkatkan kesadaran kritis peserta didik terhadap isi dan pesan dalam legenda Malin Kundang. Dengan bimbingan yang tepat dari pengajar, struktur legenda Malin Kundang dapat menjadi inspirasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi cerita fantasi.