Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN: STRATEGI, TANTANGAN, DAN MANFAAT Danutirta, Alif Shofa; Sulasno, Mitsal Shafiq; Fathoni, Achmad Robbi; Qital, Dari Aulia
Infotech: Journal of Technology Information Vol 10, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : ISTEK WIDURI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37365/jti.v10i2.312

Abstract

The Technical Implementation Unit (UPT) of the Correctional Institution (Lapas) as part of the judicial system in Indonesia, which carries out a series of tasks and functions mandated by law, faces several issues related to knowledge management due to the work rotation process of each employee working in the correctional institution. The knowledge possessed by each correctional officer, derived from individual skills and experiences, seems to be personally isolated and is carried away along with the transfer of the respective employee's duties. A knowledge management system is seen as a solution to address the problems faced, so in this research, the author attempts to descriptively explain the effective strategies to use, as well as the challenges and benefits in the process of implementing a knowledge management system. The method used in this research is a literature study by utilizing various pieces of literature with similar research topics to be analyzed comprehensively, which can then be used to support ideas and propositions in the study. The research results show that a combinative approach of codification and personalization strategies can optimize the implementation of a knowledge management system, considering several challenges that potentially hinder the implementation process to achieve optimal results and benefits for the organization.ABSTRAKUnit Pelaksana Teknis (UPT) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai bagian dari sistem peradilan di Indonesia yang mengemban serangkaian tugas dan fungsi yang diamanahkan oleh Undang-Undang mengahadapi beberapa permasalahan terkait pengelolaan pengetahuan yang diakibatkan dari proses rotasi kerja dari setiap pegawai yang bertugas di lembaga pemasyarakatan. Pengetahuan setiap petugas pemasyarakatan yang bersumber dari keterampilan dan pengalaman individu seolah terisolasi secara personal dan akan terbawa seiring pemindahan tugas pegawai yang bersangkutan. Sistem manajemen pengetahuan dipandang sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga didalam penelitian ini, penulis mencoba menjelaskan secara deskriptif mengenai strategi yang efektif untuk digunakan serta tantangan dan manfaat dalam proses penerapan sistem manajemen pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan studi pustaka dengan memanfaatkan berbagai literatur dengan topik penelitian sejenis untuk dianalisis secara komprehensif agar kemudian dapat digunakan dalam mendukung gagasan dan proposisi dalam penelitian. Hasil penelitian menujukkan bahwa pendekatan kombinatif dari strategi kodifikasi dan strategi personalisasi dapat mengoptimalkan penerapan sistem manajemen pengetahuan dengan memperhatikan beberapa tantangan yang berpotensi mengganggu proses implementasi agar dapat mendapatkan hasil dan manfaat yang optimal bagi organisasi.
CRITICAL SUCCESS FACTOR ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN: SEBUAH STUDI KASUS Sulasno, Mitsal Shafiq; Danutirta, Alif Shofa; Fathoni, Achmad Robbi; Qital, Dari Aulia; Effendy, Vina Ardelia
Infotech: Journal of Technology Information Vol 10, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : ISTEK WIDURI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37365/jti.v10i2.311

Abstract

The adoption of communication and information technology has a strategic role in realizing the vision and mission of an organization. The adoption of ICT can have a good influence on employee performance.  Correctional service is one of the aspects of life that also requires an improvement in ICT capabilities, one of which is through the adoption of ICT. The Correctional Technical Implementation Unit is required to always develop in order to meet the goals of corrections. Correctional institutions are expected to adopt ICT to improve the performance of officers. Often, the adoption of ICT in Correctional Institutions does not go as expected. In addition, the adoption of ICT also does not last long. The purpose of this study is to determine Critical Success Factors related to technology adoption in Tangerang Class I Correctional Institution. The TOE framework was used in this study because environmental factors were considered to have a great influence on the place of the case study. This study uses a qualitative-quantitative method (mixed method) with interviews, literature studies, and questionnaires as research instruments. The data obtained from the questionnaire was processed using the Analytical Hierarchy Process (AHP). The results of the study show that the three Critical Success Factors that are the main keys to the success of technology adoption in Tangerang Class I Correctional Institution are Government Support, Culture, and Top Management Support.ABSTRAKAdopsi teknologi komunikasi dan informasi memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan visi serta misi sebuah organisasi. Adopsi TIK dapat memberikan pengaruh baik terhadap kinerja pegawai.  Pemasyarakatan merupakan salah satu aspek kehidupan yang juga memerlukan peningkatan dalam kapabilitas TIK yang salah satunya melalui adopsi TIK. Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dituntut untuk selalu berkembang dalam rangka memenuhi tujuan pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan diharapkan dapat melakukan adopsi TIK untuk meningkatkan kinerja petugas. Seringkali, adopsi TIK pada Lembaga Pemasyarakatan tidak berjalan sesuai harapan. Selain itu, adopsi TIK juga tidak bertahan lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan Critical Success Factor terkait adopsi teknologi pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang. TOE framework digunakan pada penelitian ini karena faktor environment dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap tempat studi kasus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif (metode campuran) dengan wawancara, studi literatur, dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Data yang didapatkan dari kuesioner diolah menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan tiga Critical Success Factor yang menjadi kunci utama keberhasilan adopsi teknologi pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang adalah Government Support, Culture, dan Top Management Support.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK PADA LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK Danutirta, Alif Shofa
Journal of Correctional Studies Vol 2 No 2 (2025): Journal of Correctional Studies (July)
Publisher : Politeknik Pengayoman Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jcs.v2i2.578

Abstract

Penelitian ini mengkaji pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pemenuhan hak anak atas pendidikan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) serta implikasi kebijakannya di Indonesia. Pendidikan merupakan hak dasar yang melekat pada setiap anak, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pidana, sebagaimana dijamin oleh konvensi internasional dan peraturan perundang-undangan nasional. Dalam konteks ini, teknologi pendidikan dipandang sebagai solusi strategis untuk mengatasi berbagai tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan di LPKA, seperti keterbatasan tenaga pengajar, akses materi, dan infrastruktur pembelajaran konvensional. Kajian ini menyoroti peran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta pemangku kepentingan eksternal, termasuk lembaga pendidikan dan LSM dalam kolaborasi penyediaan layanan pendidikan berbasis teknologi. Program kesetaraan seperti Catch-Up Program telah menunjukkan kemajuan, namun masih menghadapi hambatan regulasi dan teknis dalam penerapannya di LPKA. Hasil studi ini menunjukkan bahwa integrasi teknologi pendidikan, seperti media pembelajaran digital dan media interaktif, mampu memperluas akses dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak binaan. Namun demikian, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, rendahnya literasi digital pendidik, dan belum adanya kebijakan nasional yang terstandarisasi, menjadi kendala yang perlu diatasi. Implikasinya, dibutuhkan kebijakan afirmatif yang mendukung transformasi digital pendidikan di LPKA secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak. Penelitian ini memberikan wawasan dan rekomendasi bagi perumusan kebijakan serta pengembangan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan dalam sistem peradilan anak di Indonesia.
Reintegrasi Sosial dan Kondisi Psikologis Narapidana di Indonesia: Tinjauan Literatur Fathoni, Achmad Robbi; Qital, Dari Aulia; Danutirta, Alif Shofa; Sulasno, Mitsal Shafiq
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.849

Abstract

Dengan menggunakan tinjauan literatur sebelumnya, penelitian ini menyelidiki kondisi psikologis narapidana dan proses reintegrasi sosial mereka di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dan kemandirian merupakan komponen penting dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis narapidana baik selama masa tahanan maupun setelahnya. Narapidana memiliki kemampuan untuk bertahan, yang dipengaruhi oleh usia, etnis, dukungan keluarga, dan penerimaan diri, yang membantu mereka beradaptasi dan pulih dari tekanan. Terbukti bahwa narapidana dapat mempertahankan diri, mengatasi stres, dan mempercepat reintegrasi sosial setelah pembebasan dengan dukungan sosial, terutama dari keluarga. Meskipun program rehabilitasi sangat penting, namun seringkali terhambat oleh kelebihan kapasitas, fasilitas yang tidak memadai, dan stigma sosial. Program rehabilitasi berbasis komunitas dan dukungan spiritual menunjukkan peningkatan resiliensi narapidana. Penelitian ini menekankan betapa pentingnya meningkatkan kesejahteraan psikologis dan resiliensi narapidana di Indonesia melalui program rehabilitasi yang mencakup dukungan sosial, spiritual, dan komprehensif.