Hadi Alhail
Universitas Negeri Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUMAN INTEREST PHOTOGRAPHY: KAJIAN ESTETIKA THOMAS AQUINAS PADA KARYA ANDIKA OKY ARISANDI Hadi Alhail
Serupa The Journal of Art Education Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/stjae.v13i1.125592

Abstract

Meningkatkan jiwa nasionalisme generasi muda dan mampu memberi stimulus pada antisipasi pemuda dalam menjaga identitas negara Indonesia adalah tantangan bersama, melakukan kajian pada karya photography human interest Andika Oky Arisandi merupakan salah satu upaya untuk memberikan pesan dan pemaknaan estetika kepada generasi muda dalam menumbuhkan semangat nasionalisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, kajian berfokus pada karya human interest photography Andika Oky Arisandi sebagai objek penelitian dan subjek penelitian karya yang filosofis terhadap identitas negara Indonesia dalam 3 cakupan yaitu perjuangan, kesenian dan kebudayaan bangsa Indonesia. Data dikumpulkan melalui kajian dokumen melalui media instagram Andika Oky Arisandi, observasi, dan wawancara tak berstruktur kepada Andika Oky Arisandi. Untuk keabsahan data dilakukan triangulasi. Sampel dengan teknik purposive sampling sejak tahun 2021-2023 dan ditemukan sebanyak 15 sampel. Teknik analisis data menggunakan prosedur kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. .Karya Andika Oky Arisandi bergenre human interest photography dengan mengandung 3 karakteristik utama di dalamnya yaitu: nasionalisme, kesenian dan kebudayaan Indonesia. Melalui pengkajian estetika berdasarkan teori Thomas Aquinas yang menyandang 3 aspek sebagai indikator penentu atas keindahan yaitu: keutuhan, keselarasan, kecemerlangan pada karya Andika Oky Arisandi terdapat 1 karya kurang indah, 3 karya cukup indah, 8 karya indah, dan 3 karya sangat indah.
QUIZIZZ: MENGGAMBAR BENTUK SISWA SMA BERBASIS KECERDASAN IQ, EQ, SQ MENURUT KONSEP FILSAFAT PENDIDIKAN IBNU SINA Hadi Alhail; Wahyu Lestari
Serupa The Journal of Art Education Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/stjae.v13i1.125893

Abstract

Urgensi pendidikan kini semakin kompleks, karena adanya pengaruh sistem pembelajaran yang hanya berfokus untuk melatih IQ tanpa melatih EQ dan SQ. Dampaknya terhadap berimplikasi secara langsung terhadap citra pendidikan seperti terjadinya peningkatan kasus perundungan dalam dunia pendidikan tahun 2023. Lalu, bagaimana bidang studi seni budaya dalam materi menggambar bentuk dapat berkontribusi mengatasi permasalahan melalui media Quizizz. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Desain dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D (four D models) yang dikembangkan oleh Thiagarajan yang meliputi empat tahapan yaitu: define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Penelitian ini diadaptasi hanya sampai pada tahap develop (pengembangan). Teknik pengumpulan data pada proses rancangan ini adalah teknik observasi, check list, dan catat. Teknik tersebut digunakan untuk mengumpulkan data proses pengembangan media pembelajaran inovatif dengan menggunakan Quizizz dalam pembelajaran seni budaya pada topik menggambar bentuk siswa SMA kelas X. Hasil dirancangan dengan 3 tahapan yaitu: 1) Define: membuat cakupan topik materi menggambar bentuk, pengintegrasian materi menggambar bentuk dengan kecerdasan IQ, EQ, dan SQ, serta konsep filsafat pendidikan Ibnu Sina; 2) Design: membuat desain materi menggunakan aplikasi Power Point dengan 20 slide; 3) Develop: pemindahan dan pengembangan materi Power Point menuju Quizizz dengan total 32 slide; dan 4) Output: luaran yang dihasilkan adalah e-book menggambar bentuk dan media Quizizz menggambar bentuk.
PARADIGMA, KONSEP DAN ESENSI PENDIDIKAN SENI KALIGRAFI ISLAM Hadi Alhail; Wadiyo Wadiyo; Syahrul Syah Sinaga
Serupa The Journal of Art Education Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/stjae.v13i1.126186

Abstract

Pemahaman tentang pendidikan seni kerap menjadi bias karena berlimpahnya pendapat yang naratif. Namun tidak bersifat fundamental, sehingga berdampak pada pengajaran dan hasil karya seni dengan berbagai jenis penerobosan. Urgensi terbesarnya adalah esensi dari pendidikan seni kaligrafi Islam tidak lagi tampak. Penting dilakukan penelitian ini untuk melakukan generalisasi paradigma untuk menemukan esensi dasar dari pendidikan seni kaligrafi Islam yang menjadi indikator atau parameter dalam membuat keputusan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Lokasi penelitian berada di dua wilayah yakni kota Medan, Sumatera Utara dan Sukabumi, Jawa Barat. Purposive sampling digunakan pada pemilihan sampel, karena dapat membuat kesetaraan gagasan walau memiliki lintas demografi, sehingga jawaban yang diberikan dari para responden dapat dianalisis dan dijadikan kesimpulan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 5 partisipan. Teknik yang digunakan wawancara tidak terstruktur dan observasi. Prosedur analisis ditempuh melalui proses reduksi, penyajian, dan verifikasi data dengan model analisis siklus interaktif. Hasil penelitian menemukan adanya perbedaan kerangka berpikir dari setiap pendidik seni kaligrafi Islam. Berdasarkan konseptual ditemukan kesamaan pendapat yang sering sekali dipertegas sehingga menjadi esensi dasar dari pendidikan seni kaligrafi Islam yaitu: (1) pembelajaran tulisan indah Arab (kaligrafi Islam), (2) nilai-nilai keislaman, dan (3) dakwah.
KAJIAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN DAN PENTAHELIX PENDIDIKAN SENI KALIGRAFI ISLAM SANGGAR AL-BAGHDADI MEDAN Hadi Alhail; Wadiyo Wadiyo; Wandah Wibawanto
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 1 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v13i1.54115

Abstract

The gap between hopes in developing the Al-Baghdadi studio and the policies made do not yet have equality. In the process of building a studio, it is important to create a strong foundation strategy, two of which are management and the pentahelix. In fact, the founder of the studio still doesn't know the foundation of management and the concept of the penta-helix. Previous research focused on work analysis, while this research focuses on management and the pentahelix. The aim of the research is to examine the scope of management and pentahelix of the Al-Baghdadi studio. The research was carried out in 2 locations, namely the cities of Medan and Deli Serdang. The research took place for 5 months from October-December 2021 then April-May 2023. The method used was qualitative with a case study design, data collection included participant observation, interviews and document searches, as well as data analysis techniques using data triangulation. Results of the study: 1) The Al-Baghdadi calligraphy studio only has 3 of the 8 scopes of management, namely: curriculum management which is limited to teaching with a hidden curriculum, management of students by carrying out field observation activities in competitions, and management of facilities and infrastructure in the form of study rooms as well as acrylic paint; 2) Pentahelix, Al-Baghdadi studio has collaborated on the 4 pillars of Pentahelix which have been successfully recorded, namely: academics since 2021-2023, community since 2023, government from the chairman of IKAPDA in 2019 in the form of appreciation by giving dowries for works of art, and mass media including newspapers in 2017 and television channels in 2018. This has direct implications for the studio leadership to prepare strategic decisions in building the studio, where previously the leadership was still taboo and did not know the situation of the studio.Keywords: Calligraphy, Management, Pentahelix.AbstrakKesenjangan antara harapan dalam menumbuh kembangkan sanggar Al-Baghdadi yang terhadap kebijakan yang dibuat belum memiliki kesetaraan. Seharusnya dalam proses pembangunan sanggar, penting untuk membuat strategi pondasi dengan kuat, dua di antaranya adalah manajemen dan pentahelix. Faktanya, pendiri sanggar masih belum mengetahui pondasi manajemen dan konsep pentahelix. Penelitian terdahulu berfokus pada analisis karya, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen dan pentahelix. Tujuan penelitian untuk mengkaji ruang lingkup manajemen dan pentahelix sanggar Al-Baghdadi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 lokasi, yaitu kota Medan dan Deli Serdang. Penelitian berlangsung selama 5 bulan sejak Oktober-Desember 2021 kemudian April-Mei 2023. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus, pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara, dan penelusuran dokumen, serta teknik analisis data menggunakan triangulasi data. Hasil pengkajian: 1) Sanggar kaligrafi Al-Baghdadi hanya memiliki 3 dari 8 ruang lingkup manajemen yaitu: manajemen kurikulum yang terbatas pada pengajaran dengan kurikulum tersembunyi, manajemen peserta didik dengan melakukan aktivitas pengamatan lapangan dalam berkompetisi, dan manajemen sarana juga prasarana dalam bentuk ruang belajar serta cat acrylic; 2) Pentahelix, sanggar Al-Baghdadi telah berkolaborasi pada 4 pilar dari Pentahelix yang berhasil terekam yakni: akademisi sejak tahun 2021-2023, komunitas sejak tahun 2023, pemerintah dari ketua IKAPDA tahun 2019 dalam bentuk apresiasi dengan memberi mahar pada karya seni, dan media massa meliputi surat kabar tahun 2017 serta saluran televisi tahun 2018. Berimplikasi secara langsung kepada pimpinan sanggar untuk menyiapkan keputusan strategis dalam membangun sanggar, yang sebelumnya pimpinan masih tabu dan belum mengetahui situasi sanggarnya.Kata Kunci: Kaligrafi, Manajemen, Pentahelix.Authors:Hadi Alhail : Universitas Negeri SemarangWadiyo : Universitas Negeri SemarangWandah Wibawanto : Universitas Negeri SemarangReferences:Amri, Chairul. (2023). œHarapan Membesarkan Sanggar. Hasil Wawancara Pribadi: 23 Februari 2023. Sanggar Al-Baghdadi Medan.Astuti, R., Warsono, H., & Rachim, A. (2020). Collaborative Governance. Collaborative Governance Dalam Perspektif Publik, 161.Ayuni, A., & Efi, A. (2020). Manajemen Festival Seni Pertunjukan Pekan Nan Tumpah Di Provinsi Sumatera Barat. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 100. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18100Baharuddin, M. M. (2010). Manajemen Pendidikan Islam. Malang: UIN-Maliki Press.Fattah, N. (2012). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Halibas, A. S., Sibayan, R. O., & Maata, R. L. R. (2017). The Pentahelix Model of Innovation in Oman: An HEI Perspective. Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management, 12, 159“172.Herdiansah, A. G. (2020). Pengembangan Potensi Kewirausahaan dengan Prinsip PentaHelix di Desa Margamekar Kabupaten Sumedang. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 539“547. http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/article/view/31078/pdfMariana, D., & Oktariani, D. (2023). DI KABUPATEN MEMPAWAH. 12(November).Syafrizal, S., Efi, A., & Budiwirman, B. (2022). Management Event Seni Pertunjukan Performance Art. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 246. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.34713
IMPLEMENTATION OF KOSA RUPA BOOK: DRAWING AND COLORING OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS IN PEGAYAMAN VIILAGE, BALI Hadi Alhail; Vincensius Jovan Rubijanto; Akram Musthafa; Della Purnama; I Gusti Agung Gede Aditya Utama
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 2 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Difficulty in teaching learning related to drawing from teachers to students is a problem experienced by elementary school teachers in Pegayaman Village, previous research provides information that there is one media to help teachers improve their drawing and coloring competencies, namely "kosa rupa". The purpose of this study was to implement kosa rupa in elementary school teachers in Pegayaman Village through training and mentoring. The method used is qualitative, descriptive and exploratory research design. Collection techniques through interviews, observations, and documentation. The instruments used are interview drafts, observation drafts, and documentation lists. Data validity testing is carried out by triangulation testing. Data analysis techniques use domain analysis, taxonomy, and componential. Respondents involved in the research setting were 3 teachers. The results of the research on the implementation of kosa rupa in elementary school teachers in Pegayaman Village through training and mentoring are: 1) Discussion of teaching experiences in drawing and coloring that have been applied to students, 2) Discussing and identifying problems faced by teachers, 3) Introducing and presenting kosa rupa and how it works, 4) Demonstrating kosa rupa based on aspects of composition, perspective, and color, 5) Conducting training and mentoring on the implementation of village-themed kosa rupa for teachers, 6) Conducting intensive open evaluation and reflection carried out by teachers on the results of work made based on aspects of composition, perspective, and color.