Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

NILAI BUDI PEKERTI DALAM TARI TRADISIONAL KLASIK GAYA YOGYAKARTA (Mores Values in The Clasical Tradisional Dances of Yogyakarta) Wahyu Lestari, Hartono &; Lestari, Wahyu
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 3, No 2 (2002)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v3i2.686

Abstract

Tari Tradisional Klasik Gaya Yogyakarta disamping sebagai hiburan juga berfungsi sebagai wahana penanaman nilai-nilai budi pekerti bagi yang mempelajarinya, yang masih memiliki misteri kehidupan. Simbol yang terkandung dalam ragam gerak memunculkan makna. Tari Tradisional Klasik Gaya Yogyakarta dan segi koreografinya baik bentuk tari putri maupun tari putra dapat dianalisis maknanya dan perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Dalam pengumpulan datanya digunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Digunakan analisis data kualitatif yaitu dengan cara Triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Traaisional Klasik Gaya Yogyakarta dapat digunakan sebagai jembatan wanita dan pria Jawa. Ada 4 hal yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin selamat yaitu: (1) Tawakal (berserah diri pada Tuhan), (2) Ikhlas, (3) Lahudri (yaqin), dan (4) Hunafa (Tuhan akan mengabulkan). Kata kunci: Budi pekerti, tari tradisional klasik, nilai.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENCUCI TANGAN PENGASUH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN BANDARHARJO Wahyu lestari, Dyah Ragil
Journal of Health Education Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v2i1.13867

Abstract

Penyakit diare masih menjadi salah satu  masalah kesehatan utama  penyebab kesakitan dan kematian terutama pada balita. Diare menjadi sepuluh besar penyakit yang terdapat di Puskesmas Bandarharjo, pada tahun 2013 terdapat 429 kasus, tahun 2013 terdapat 566 kasus diare balita dan tahun 2015 terdapat 598 kasus diare balita. Kelurahan Bandarharjo merupakan wilayah dengan angka kejadian diare balita terbanyak di banding dengan tiga kelurahan lain yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Pada tahun 2014 terdapat 239 kajadian diare pada balita, dan pada 2015 terdapat 303 kasus diare balita.             Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan kebiasaan mencuci tangan pengasuh dengan kejadian diare pada balita di kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang.  Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita (1-4 tahun) di wilayah kelurahan Bandarharjo. Sampel pada penelitian ini adalah balita yang pernah menderita diare pada tahun 2015. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling yaitu sebanyak 70 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner.             Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (uji chi square dengan α = 0,05) dan menghitung Prevalance Risk (PR). Hasil penelitian yaitu ada hubungan signifikansi antara pengetahuan (ρ = 0,002), kebiasaan mencuci tangan pengasuh setelah buang air besar (p = 0,016), kebasaan cuci tangan sebelum menyiapkan alat makan (p = 0,000), dan kebiasaan cuci tangan sebelum memberi makan (p = 0,001) dengan kejadian diare pada balita
NILAI BUDI PEKERTI DALAM TARI TRADISIONAL KLASIK GAYA YOGYAKARTA (Mores Values in The Clasical Tradisional Dances of Yogyakarta) Wahyu Lestari, Hartono &; Lestari, Wahyu
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 3, No 2 (2002)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v3i2.686

Abstract

Tari Tradisional Klasik Gaya Yogyakarta disamping sebagai hiburan juga berfungsi sebagai wahana penanaman nilai-nilai budi pekerti bagi yang mempelajarinya, yang masih memiliki misteri kehidupan. Simbol yang terkandung dalam ragam gerak memunculkan makna. Tari Tradisional Klasik Gaya Yogyakarta dan segi koreografinya baik bentuk tari putri maupun tari putra dapat dianalisis maknanya dan perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Dalam pengumpulan datanya digunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Digunakan analisis data kualitatif yaitu dengan cara Triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Traaisional Klasik Gaya Yogyakarta dapat digunakan sebagai jembatan wanita dan pria Jawa. Ada 4 hal yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin selamat yaitu: (1) Tawakal (berserah diri pada Tuhan), (2) Ikhlas, (3) Lahudri (yaqin), dan (4) Hunafa (Tuhan akan mengabulkan). Kata kunci: Budi pekerti, tari tradisional klasik, nilai.
Dumbeg Production Saintification in Rembang, Central Java, Indonesia : Local Culture Integration Efforts in Science Learning Lestari, Wahyu; Sudarmin, Sudarmin; Sumarni, Woro
Journal of Innovative Science Education Vol 11 No 2 (2022): August 2022
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jise.v10i1.52012

Abstract

The purpose of this study was to reconstruct community science into scientific science in dumbeg production in Polandak village, Pancur District, Rembang Regency. The expected benefits in this study are to be used as an alternative source of contextual learning in schools, within the scope of science. The method used is descriptive qualitative through in-depth interviews, direct observation, and study of dumbeg production documentation. The focus of the research is the dumbeg production process from the preparation stage of the material, to the processing of materials. Data processing techniques in this study include analysis, verification, and the process of reconstructing community science into scientific science. The results of the study show that the scientific concepts contained in dumbeg production can be used as learning resources for science learning both at the elementary, middle and high school levels.
Evaluasi Pelatihan Sangkakala di Gereja Higher Than Ever sebagai Media Pendidikan Seni Septian Cipto Nugroho; Wadiyo Wadiyo; Agus Cahyono; Wahyu Lestari
Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni Vol 4 No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan musik ibadah di Gereja yang begitu dinamis, terus bergerak, dan menciptakan hal-hal baru menjadikan musik ibadah di Gereja perlu mendapat perhatian. Evaluasi terhadap musik ibadah di Gereja menjadi penting untuk membentuk musik ibadah di Gereja semakin baik. Demikian juga pentingnya evaluasi terhadap pelatihan sangkakala di Gereja Higher Than Ever yang dilaksanakan seminggu sekali, supaya pelatihan sangkakala di Gereja Higher Than Ever terlaksana dengan maksimal dan memperoleh hasil yang maksimal. Teori utama yang digunakan untuk membedah masalah yaitu teori evaluasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya materi yang masih kurang diajarkan dalam pelatihan sangkakala di Gereja Higher Than Ever yaitu materi pernafasan. Begitu pentingnya materi pernafasan dalam instrumen tiup yaitu untuk tetap menjaga kesehatan. Saran yang diberikan peneliti yaitu dengan memberikan materi pernafasan diafragma sebagai pernafasan yang tepat untuk meniup sangkakala. Sehingga akan membantu pemain sangkakala untuk menghasilkan tiupan yang baik, dan menjaga kesehatan peniup sangkakala agar tidak terkena penyakit hernia atau turun berok.
Bentuk Pertunjukan dan Fungsi Musik Ma’dandan dalam Kristen Yustin Rati Anugerah; Wahyu Lestari
Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni Vol 4 No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musik ma’dandan merupakan pertunjukan dalam penyajian ma’dandan. Penyajian ma’dandan terdapat nyanyian yang mengandung makna dalam kekristenan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan dan fungsi musik ma’dandan dalam Kristen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Hasil penelitian dari bentuk pertunjukan dan fungsi musik ma’dandan dalam Kristen yaitu dilakukan oleh sekelompok kaum wanita, yang dilantunkan dalam bentuk gerakan dan nyanyian, dimana nyanyian tersebut terdiri dari syair yang menggunakan bahasa Toraja dan memiliki fungsi estetika dalam masyarakat Kristen yakni mensyukuri kemurahan Tuhan, lewat berkat-Nya bagi seluru rumpun keluarga, sehingga dipertemukan dalam keadaan baik dan bersukacita bersama masyarakat setempat atas selesainya pembangunan rumah adat Tongkonan Toraja. Masyarakat Toraja khususnya di Lembang Bululangkan sebagai orang Kristen beranggapan bahwa mengucap syukur adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, oleh karena masyarakat Toraja meyakini bahwa segala apa yang dimiliki adalah kepunyaan Tuhan. Jadi, dengan melantunkan nyanyian dan tari-tarian merupakan salah satu hal yang penting dalam mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
INTERNALISASI PENGAJARAN SENI TARI PADA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA Wahyu Lestari
Imaji Vol 7, No 2 (2009): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.284 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v7i2.6637

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses internalisasi pengajaran seni tari di SLTP Negeri se Kabupaten Sleman DIY. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, artinya mendeskripsikan proses pembelajaran secara apa adanya. Alat utama pengumpul data penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis secara deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran seni tari dilakukan dengan cara sosialisasi, enkulturasi atau pembiasaan, sehingga internalisasi tercapai. Hasil pembelajaran yang dicapai siswa juga akan menunjukkan keberhasilan guru dalam pelaksanaan mengajarnya. Prestasi seni tari secara afektif berpengaruh terhadap prestasi pembelajaran tiga mata pelajaran yang lain. Melihat hasil penelitian ini disarankan perlunya penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih luas pada sekolah lanjutan. Kata Kunci: sosialisasi, enkulturasi, internalisasi, seni tari.
Analisis kebutuhan evaluasi pembelajaran tari kreasi kelas IX di SMP Negeri 1 Sapuran Iki Hayati; Wahyu Lestari
Imaji Vol 20, No 1 (2022): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v20i1.46200

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk kebutuhan evaluasi pembelajaran tari kreasi di SMP N 1 Sapuran yaitu tujuan evaluasi pembelajaran, metode yang digunakan oleh guru seni budaya dalam mengajar, materi yang diberikan pada siswa, upaya yang dilakukan oleh guru agar pembelajaran tetap aktif, dan mengetahui faktor-faktor penghambat proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan cara melakukan studi lapangan yaitu observasi ke sekolah SMP N 1 Sapuran kemudian mengumpulkan data dengan melakukan wawancara kepada guru seni budaya dan mengolah data tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah evaluasi dilakukan dalam pembelajaran Tari Kreasi. Metode pemebelajaran menggunakan: metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas individu. Kendala kebutuhan pada keterbatasan jejaring internet dan kepemilikan kuota pada masa pandemi Covid-19. Kata kunci: evaluasi pembelajaran, tari kreasi Analysis of the needs of evaluation of dance creation learning in class IX of SMP Negeri 1 Sapuran AbstractThis study aims to find out what is needed for the needs of evaluating creative dance learning at SMP N 1 Sapuran, namely the purpose of learning evaluation, the methods used by arts and culture teachers in teaching, the material given to students, the efforts made by the teacher to keep learning active and knowing the inhibiting factors of the learning process. The method used in this study is a qualitative research method, by conducting field studies, namely observations at the SMP N 1 Sapuran school, and then collecting data by conducting interviews with art and culture teachers and processing the data. The result of this research is the evaluation is carried out in the learning of Creative Dance. The learning method uses the lecture method, the question-and-answer method, and the method of giving individual assignments. Constraints on the need for internet network limitations and quota ownership during the Covid-19 pandemic. Keywords: learning evaluation, creative dance
PERAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA EKSISTENSI KESENIAN EBEG WAHYU KRIDA KENCANA PADA MASA PANDEMIK COVID-19 DI DESA TAMBAKNEGARA KABUPATEN BANYUMAS Melinia Rizki; Wahyu Lestari
Imaji Vol 19, No 1 (2021): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v19i1.37528

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui peran masyarakat terhadap eksistensi Kesenian Ebeg Wahyu Krida Kencana di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas pada masa Pandemik Covid-19. Objek penelitian ini adalah Grup Kesenian Ebeg Wahyu Krida Kencana di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian ini adalah ketua, penari, pemusik dan masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dalam jaringan dan studi dokumentasi sekunder. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri, dengan alat bantu panduan wawancara dalam jaringan dan panduan studi dokumentasi sekunder. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, pemaparan data, dan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini adalah (1) Grup Kesenian Ebeg Wahyu Krida Kencana di ketuai oleh bapak Daryoso. (2) Masyarakat berperan dalam menjaga eksistensi kesenian ebeg di masa pandemic. (3) Bentuk penyajiannya meliputi gerak, iringan, rias dan kostum, property dan tempat pementasan.Kata kunci: peran, eksistensi, masyarakat, ebeg, pandemic covid-19THE ROLE OF THE COMMUNITY IN MAINTAINING THE EXISTENCY OF THE EGYPTIAN ART OF REVELATION OF THE PEOPLE IN THE PANDEMIC OF COVID-19 IN THE VILLAGE OF TAMBAKNEGARA, BANYUMAS DISTRICTAbstractThis study aims to determine the role of society in the existence of the Ebeg Wahyu Krida Kencana Art during the Covid-19 Pandemic in Tambaknegara Village, Rawalo District, Banyumas Regency. The object of this research is the Ebeg Wahyu Krida Kencana Art Group in Tambaknegara Village, Rawalo District, Banyumas Regency. The subjects of this research are the chairman, dancers, musicians and the community. The data collection technique was carried out by means of online interviews and secondary documentation studies. The research instrument is the researcher himself, with the tools of online interview guides and secondary documentation study guides. Data analysis was carried out in a descriptive qualitative manner, namely data reduction, data exposure, and conclusions. The validity of the data was obtained using triangulation of sources. The results of this study are (1) the Ebeg Wahyu Krida Kencana Art Group chaired by Mr. Daryoso. (2) The community plays a role in maintaining the existence of ebeg art during a pandemic. (3) The form of presentation includes movement, accompaniment, make-up and costume, property and performance place.Keywords: role, existence, art, ebeg, covid-19 pandemic
ANALISIS ETNOGRAFI ALAT MUSIK TRADISIONAL GESO’-GESO’ DARI TORAJA Aris Bidang; Wahyu Lestari
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v6i2.12296

Abstract

Abstrak              Kata Kunci : Etnografi, Geso’-geso’, Musik Tradisional, Toraja              Salah satu karya seni alat musik tradisional yang unik di Toraja yaitu Geso’-geso’, alat musik Geso’-geso’ merupakan musik tradisional yang bunyinya bersumber dari senar. Geso’-geso’ di desain dengan sederhana dan mempunyai ruang yang disebut resonator yang dibuat dari tempurung kelapa dan  juga dari kulit hewan contohnya biawak sebagai penutupnya. Geso’-geso’ terdiri dari finger board tapi tidak mempunyai freat tapi uniknya senar yang digunakan alat musik ini hanya satu. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara digesek mengunakan alat khusus penggesek yang di buat dari serabut ijuk (kajo).