Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PUSAT REHABILITASI PASCA STROKE DI MERAUKE Handri Mustamu; Muchlis Alahudin; Yohannes Putra Perkasa Sinambela
Musamus Journal of Architecture Vol 6 No 1 (2023): MUSAMUS JOURNAL OF ARCHITECTURE - OKTOBER 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Papua, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mja.v6i1.5893

Abstract

Pusat Rehabilitasi Pasca Stroke merupakan tempat rehabilitasi sesudah terkena stroke, sebuah fasilitas dimana pasien diberikan fasilitas, 24- jam pelayanan. Permasalahan umum orang yang terkena stroke di merauke adalah masyarakat dan mengonsumsinya, olahan makanan yang berupa daging, gorengan dan makanan lainnya, bila di konsumsi secara berlebihan akan memicu beberapa penyakit, salasatunya adalah memicu adanya kolesterol dan membawanya ke penyakit stroke. Keberadaan pusat rehabilitasi pasca stroke ini diharapkan dapat meningkatkan kemungkinan sembuh bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang Pusat Rehabilitasi Pasca Stroke dengan pendekatan Aritektur Healing Environment, menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data dokumentasi dan objek penelitian, serta data pendukung, berupa standar, buku, dan jurnal. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan untuk merancang Pusat Rehabilitasi Pasca Stroke di Merauke. Dengan pendekatan Arsitektur Healing Environment. Dengan luas tanah 8 hektar dengan 5 fasilitas, (1) Fasilitas kesehatan, (2)sarana ibadah, (3) Fasilitas taman , (4) Fasilitas pelayanan stroke, (5)Sarana penunjang. Pendekatan Arsitektur Healing Environment diterapkan untuk kenyamanan pasien, antara lain dengan mengoptimalkan bukaan atau ventilasi dan pencahayaan alami.
Bevak Pintar: Taman Belajar Anak Merauke dalam Mengatasi Buta Aksara Juli Arianti; Yohannes Putra Perkasa Sinambela; Najdah T; Riris Lawitta Maulina Siahaan; Prima Lestari Situmorang
Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Vol. 1 No. 4 (2024): November: Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karya.v1i4.793

Abstract

Papua Province remains at the top in addressing illiteracy issues. The Community Literacy Development Index (IPLM) in Papua Province stands at 20.02, significantly lower than the national IPLM average of 64.48. In 2022, it was reported that the literacy rate among individuals aged 15–59 in Papua Province was 81.53%, indicating that nearly 20% of this age group in the province is still unable to read, write, or perform basic arithmetic. According to the head of the South Papua Province Education and Culture Office, over 36,252 children who should be attending primary to senior high school are either out of school or have dropped out. Merauke Regency contributes the highest numbers compared to other regencies. The purpose of this community service initiative is to provide literacy and numeracy (calistung) education to children who have dropped out or never attended school. The implementation method comprises three stages: planning, execution, and evaluation.The results of three months of calistung teaching at *Bevak Pintar* showed significant improvement in the reading, writing, and arithmetic skills of children who had dropped out of school or had never attended school.