Tantangan dalam implementasi Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 di Indonesia perlu dikaji secara mendalam untuk merumuskan solusi yang tepat dan efektif. Meskipun telah dimulai sejak tahun 2011 dan diikuti oleh Era Society 5.0 di Jepang pada tahun 2019, implementasi Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Keterampilan digital menjadi bagian penting dalam pendidikan masa depan karena merupakan bagian dari sistem pendidikan modern, namun tidak menggantikan keaksaraan tradisional, melainkan melengkapinya dengan pengetahuan dan atribut baru. Perguruan tinggi selaku institusi Pendidikan perlu menyesuaikan kurikulum yang dipergunakan untuk menjadi wadah membangun mahasiswa untuk memiliki keterampilan 4C pembelajaran abad 21, yaitu keterampilan communication (berkomunikasi), Critical thinking (berpikir kritis), creative thinking (berpikir kreatif), dan collaborator (berkolaborasi). Jenis penelitian ini merupakan ex post facto dengan teknik pengumpulan data berupa angket dan open-ended question yang disusun dan disebarkan melalui Google Form. Hasil penelitian terhadap 62 responden menunjukkan tingkat literasi digital mahasiswa di level cukup (lower middle). Sebanyak 67,74% mahasiswa dikategorikan memiliki tingkat berpikir kritis yang cukup, 19,35% memiliki tingkat berpikir kritis tinggi, dan 12,9% dikategorikan memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah. Berpikir kritis berperan signifikan sebagai predictor keterampilan literasi digital sebesar 46,6% pada mahasiswa jurusan Pendidikan ekonomi Universitas Musamus Merauke.