M. Khozinul Huda
Universitas Muhammadiyah Cirebon

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GENEALOGI TAFSIR AYAT HAJI: Studi Pemikiran Tafsir Masdar Farid Mas’udi Kurdi Kurdi; Ahmad Zaeni; Abdul Muiz; Siti Hajar; Nurkhaeriyah Nurkhaeriyah; M. Khozinul Huda; Mukhlis Mukhlis
Al-Mufassir: Jurnal Ilmu Alquran, Tafsir dan Studi Islam Vol. 6 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : LPPM UMC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/amf.v6i1.5715

Abstract

The preferred choice of understanding the Hajj verses is in a very limited time, even though these verses show flexibility in the time of implementation, namely in 3 months, namely Shawwal, Dzulqa'dah and Dzulhijjah. According to Masdar, expanding the time for the Hajj must be implemented by Muslims today by returning to the understanding of the verses regarding the flexibility of time as understood from the verses, however, Masdar's understanding is considered rare and difficult to accept by the majority of Islamic scholars with evidence to date that the application of the Hajj verses still indicates limited pilgrimage time. At this point it is necessary to trace the sources, methods and contributions of Masdar Farid Mas'udi's thoughts in understanding the Hajj verses. To handle this research problem, researchers used contextual interpretation theory, using a socio-historical approach. The results of the research are 1) the ideas of Masdar Farid Mas'udi (Surat al-Baqarah verse 197) which refers to the classical mufassir era, to be precise, four schools of thought are true, namely the months of Shawwal, Dzulqa'dah and Dzulhijjah. It's just that this month is understood as an extension of the ihram time, while the Hajj is still carried out on 8-13 Dzulhijjah; 2) the interpretation method used by Masdar F.M. Hermeneutical contextual in nature
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN DI KELAS 1 SDN 2 KARANG TUMARITIS Ajeung Zahra Pebrianti; Nur Asyiah; M. Khozinul Huda
EDUTARY (Education of Elementary School) Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/edutary.v4i1.6171

Abstract

Menulis permulaan di SDN 2 Karang Tumaritis masih tergolong rendah karena ada beberapa siswa yang masih memiliki kesulitan dalam menulis seperti dalam kejelasan huruf, dan keketapan huruf serta penggunaan kalimat dan kata yang perlu bantuan guru untuk membimbing dalam proses pembelajaran menulis, kondisi siswa yang mempunyai kesulitan menulis menghambat dalam proses pada pembelajaran selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui penting nya keterampilan menulis permulaan dalam pembelajaran dan cara menulis siswa 2) mengetahui peran guru dalam meningkatkan keterampilan menulis permulaan dikelas 1, dan mendeskripsikan peran guru dalam membimbing siswa menulis permulaan dikelas 1, jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, Subjek penelitian ini adalah guru pada kelas 1 dan siswa di kelas 1 SDN 2 Karang Tumaritis. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa menulis permulaan di kelas 1 SDN 2 Karang Tumartis dalam pembelajaran dikelas ini untuk menulis siswanya sudah mulai bisa menulis dan mengenal huruf tetapi ada beberapa siswa yang masih perlu di bimbing dalam menulis seperti dalam menuliskan huruf siswa belum jelas dalam menuliskan bentuk huruf yang hampir sama seperti h dan n dan pada penulisan kalimat siswa jarak antara kalimat masih berdekatan seperti tidak ada jarak antar kalimat. kemudian peran guru dalam meningkatkan keterampilan menulis permulaan pada saat pembelajaran dikelas guru membimbing dengan cara diawal pembelajaran guru membuat media tulis kartu huruf untuk mengenalkan siswanya huruf - huruf dan menggunakan tracing the dot yaitu titik - tiktik yang nantinya siswa dapat menembalkan, dan membantu siswa dalam membuat garis bantu untuk membuat kalimat agar jarak antara kalimat tidak berdekatan, menulis permulaan merupakan tahapan awal pembelajarn seperti dalam pembelajaran siswa bisa mengenal huruf, dan menuliskan huruf-huruf serta mengukir atau menuliskan huruf bertujuan untuk ketahap pembelajaran berikutnya.