Nusantari, Candra Saka
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JAF (Jurnal Analis Farmasi)

IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF DARI EKSTRAK DAUN Eucalyptus pellita MENGGUNAKAN PELARUT AIR Kharisma, Gita; Retnaningsih, Agustina; Nusantari, Candra Saka; Kausar, Radho Al
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.14625

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada ekstrak daun Eucalyptus pellita (E. Pellita) yang bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa flavonoid, tanin dan total fenolik. Metode yang digunakan adalah skrining fitokimia menggunakan reaksi warna dan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukan bahwa daun E. pellita positif mengandung flavonoid, tanin dan total fenolik. Ditandai dengan adanya reaksi yang terjadi pada tabung reaksi terdapat endapan berwarna merah bata dapat dikatakan positif mengandung senyawa flavonoid. kemudian dilihat dari reaksi yang terjadi pada tabung reaksi terdapat endapan putih dapat dikatakan positif mengandung senyawa tanin. Hasil dari pengukuran total fenolik dengan absorbansi pembanding asam galat diperoleh kurva linear R2 yaitu 0,9609 menunjukkan linearitas yang baik, maka persamaan regresi linear (y= 0,0116x+0036) didapatkan kadar total fenol pada daun E. pellita yaitu 83,4375 mg gallic acid equivalent/g, artinya dalam setiap gram ekstrak etanol daun E. pellita mengandung fenolik setara dengan 83,4375 mg asam galat.
UJI HEDONIK DAN PENETAPAN KADAR PROTEIN MINUMAN FUNGSIONAL TEPUNG DAUN KELOR, KACANG HIJAU, DAN PISANG MENGGUNAKAN METODE KJEDAHL Saputra, Diki; Winahyu, Diah Astika; Nusantari, Candra Saka
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 1 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i1.20411

Abstract

Minuman fungsional merupakan minuman yang apabila dikonsumsi dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan tubuh sebab mengandung unsur-unsur zat gizi atau non zat gizi. Protein adalah nutrisi yang berperan besar dalam menyusun hampir semua sel tubuh, termasuk tulang, otot, paru-paru, rambut, hingga kulit. Kelor, kacang hijau dan pisang diketahui mengandung protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji hedonik dan penetapan kadar protein pada minuman fungsional tepung daun kelor (Moringa oleifera), kacang hijau (Vigna radiata) dan pisang (Musa paradisiaca). Penelitian ini dilakukan dengan membuat minuman fungsional tepung daun kelor, kacang hijau dan pisang pada F1, F2 dan F3. Minuman fungsional dilakukan uji organoleptik, uji hedonik dan uji penetapan kadar protein menggunakan Metode Kjeldahl. Dari penelitian yang telah dilakukan, hasil uji organoleptik pada warna F1, F2 dan F3 hijau sage. Rasa pada F1, F2 dan F3 perpaduan dau kelor, kacang hijau dan pisang. Aroma pada F1, F2 dan F3 yaitu aroma kelor. Tekstur pada F1, F2 dan F3 memiliki tekstur yang lembut. Hasil uji hedonik pada minuman fungsional tepung daun kelor, kacang hijau dan pisang bahwa F2 lebih banyak disukai panelis. Hasil uji penetapan kadar protein pada minuman fungsional tepung daun kelor, kacang hijau dan pisang memiliki nilai rata-rata pada F1 F2 dan F3 secara berturut-turut adalah 4,37%;  6,32%; dan 7,67%. Hasil penelitian ini yaitu Ho dapat diterima karena minuman fungsional tepung daun kelor, kacang hijau dan pisang mengandung protein.
PENETAPAN KADAR PROTEIN STIK TAHU DAN STIK TEMPE DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL Fadmawati, Lutfia; Winahyu, Diah Astika; Nusantari, Candra Saka
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.23290

Abstract

Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang sangat diperlukan oleh manusia, salah satunya yaitu protein nabati. Kelompok protein nabati berasal dari kacang kacangan khususnya kacang kedelai. Olahan yang berasal dari kacang kedelai antara lain tahu dan tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan tingkat kesukaan pada stik tahu dan stik tempe. Stik dibuat dengan menggunakan tiga formulasi F0 (stik bawang original), F1 (stik tahu) dan F2 (stik tempe). Stik yang dibuat dilakukan uji organoleptik, uji hedonik dan uji kadar protein. Uji kadar protein ditetapkan dengan menggunakan metode kjeldahl, melalui tiga tahap yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Hasil uji organoleptik, stik memiliki bentuk pipih panjang, berwarna kuning kecoklatan, berbau khas stik bawang, rasa gurih dan tekstur renyah. Hasil uji hedonik dinyatakan bahwa stik tahu memiliki tingkat kesukaan lebih tinggi dibandingkan stik tempe dan stik bawang original. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil kadar protein pada F1 5,23%, pada F2 9,69% dan pada F3 9,77%. Stik tahu dan stik tempe memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan stik bawang original. Penelitian ini menunjukkan bahwa stik tahu dan stik tempe memiliki kandungan protein, sehingga dapat dijadikan sebagai inovasi makanan ringan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
FORMULASI DAN UJI VITAMIN C SEDIAAN SERBUK EFFERVESCENT KOMBINASI KULIT PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca L.) DAN DAUN STEVIA (Stevia Rebaudiana) Juba, Selvi Laust; Winahyu, Diah Astika; Nusantari, Candra Saka
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.23296

Abstract

Kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) memiliki komposisi zat gizi, salah satunya flavonoid dan antioksidan yang dapat melawan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C dan mutu fisik dalam sediaan serbuk effervescent ini. Kulit pisang dicuci, dirajang kemudian dikeringkan dengan oven lalu diblender. Sediaan serbuk effervescent ini kemudian dievaluasi mutu fisik berupa uji organoleptis, kadar air, kecepatan alir, sudut diam dan pH. Kemudiaan serbuk effervescent dianalisis kandungan vitamin C menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji organoleptis menunjukan adanya bentuk, warna, aroma dan rasa pada serbuk effervescent ini memenuhi syarat mutu. Didapatkan kadar air pada variasi formula F1, F2 dan F3 dengan kadar 1,47%; 3,09%; 3,20% memenuhi syarat yaitu kurang dari 10%. pH yang didapatkan dalam sediaan ini pada formulasi 1,2 dan 3 yaitu 5,54; 5,11; 5,09 pH dalam sediaan effervescent tergantung pada formula yang digunakan, tetapi pH yang baik yaitu mendekati netral. Kecepatan alir yang didapatkan yaitu pada formulasi 1, 2 dan 3 yaitu 5,56; 5,2; 5,26 g/s memenuhi syarat dengan rentang 4-7 g/s. Sudut diam yang didapatkan pada formulasi 1, 2 dan 3 yaitu 29,08°; 34,54°; 35,86° memenuhi syarat