Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Spot Playground Berbasis Military Training sebagai Spot di Embung Desa Banjarejo Wicaksana, Muhammad Aryabima; Widiastuti, Fanny Iga; Debytiantama, Gamaliel Brian; Qadri R, Muh Airmar Al; Ansyorie, Mohammad Musthofa Al
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v4i1p6-11

Abstract

Banjarejo Village is one of the villages within the administrative area of Pakis District, Malang Regency. As a village with an area classified as lowland, Banjarejo village has a lot of potential that is very promising to be developed into a tourist village. Thus, it is necessary to develop the location of the umbulan water reservoir in Banjarejo Village. The intended development is the addition of tourist spots around the location to attract tourists. The planned tourist spots should have a child-friendly concept and can also be used as tourist spots that increase children's agility so that children can play while practicing their agility. The military training-based agility playground spot is a play spot that can attract tourists, especially those with children. In addition, this playground spot can increase the agility and liveliness of children. This playground spot is based on military training because the spots on the playground resemble military training. This playground spot will be implemented in the umbulan source reservoir area in Banjarejo Village. With this military training-based playground spot, it can increase the attractiveness of tourists to visit the umbulan source reservoir in Banjarejo Village. Desa Banjarejo merupakan salah satu desa yang berada dalam kawasan administratif Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Sebagai desa dengan wilayah yang tergolong pada dataran rendah, desa Banjarejo memiliki banyak potensi yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Hampir dikeseluruhan desa ini diketahui memiliki banyak sumber air, sebagaimana hasil survei pendahuluan ke lapangan terdapat setidaknya 9 titik air yang bersumber dari tebing. Dengan demikian perlu dilakukan pengembangan terhadap lokasi wisata Embung Sumber Umbulan Desa Banjarejo. Pengembangan yang dimaksudkan adalah penambahan spot wisata disekitaran lokasi untuk menarik minat wisatawan. Spot wisata yang akan direncanakan hendaknya memiliki konsep yang ramah anak dan juga dapat dijadikan sebagai spot wisata yang meningkatkan ketangkasan anak sehingga anak-anak dapat bermain sekaligus melatih ketangkasannya. Spot playground ketangkasan berbasis military training merupakan spot bermain yang dapat menarik wisatawan khususnya yang memiliki anak. Selain itu spot playground ini daapt meningkatkan ketangkasan dan keaktifan anak. Spot playground ini berbasis military training karena spot-spot yang ada di playground tersebut menyerupai pelatihan-pelatihan militer. Spot playground ini akan diimplementasikan di kawasan Embung Sumber Umbulan yang ada di Desa Banjarejo. Dengan adanya spot playground berbasis military training ini dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Embung Sumber Umbulan Desa Banjarejo.
Implementasi Layout Animasi 3d pada Gapura Tugu Masuk Wisata Bon Watu, Sambigede, Kecamatan Sumberpucung Debytiantama, Gamaliel Brian; Andyko, Mohammad; Sulasmono, Raden Ian; Firdiansyah, Muhammad Hasan; Ansyorie, Mohammad Musthofa Al
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v4i1p18-22

Abstract

Sambigede Village is one of the villages located in the Administrative Area of Sumberpucung District, Malang Regency. As a village with a low area, Sambigede Village has many places that have the potential to be developed into a tourist village. Sambigede Village itself is a village located near the Karangkates Reservoir. This reservoir has the potential to be used as water tourism for tourists who come there. Tourists can visit various interesting potential tourist destinations. This makes Sambigede village an opportunity to develop into a tourist village. Several of these opportunities must be utilized to make Sambigede village more attractive to tourists. Exhibitions and the application of science and technology are thus necessary for the development of Sambigede village through digitizing the promotion and implementation of sustainable ecotourism. In this case, implementation development can be described as a general description of the master plan design and creation of the Sambigede village portal sign. The output intended for public service is the General Plan for the Water Tourism Village of Sambigede Village and also articles about the results of this activity are published in the community service magazine Sinta 5. This community service aims to obtain intellectual property rights in the form of copyright and to apply for patents and to obtain scientific-technical applied products within the framework of cooperation. or partnerships between communities and universities. Desa Sambigede merupakan salah satu desa yang terletak di Wilayah Administrasi Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Sebagai desa dengan wilayah yang rendah, Desa Sambigede memiliki banyak tempat yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Desa Sambigede sendiri merupakan desa yang terletak di dekat Waduk Karangkates. Dimana waduk tersebut berpotensi untuk dijadikan wisata air bagi para wisatawan yang datang kesana. Wisatawan dapat mengunjungi berbagai destinasi wisata potensial yang menarik. Hal ini membuat desa Sambigede menjadi peluang untuk berkembang menjadi desa wisata. Beberapa peluang tersebut harus dimanfaatkan agar desa Sambigede semakin menarik bagi wisatawan. Pameran dan penerapan iptek dengan demikian diperlukan untuk pengembangan desa Sambigede melalui digitalisasi promosi dan implementasi ekowisata berkelanjutan. Dalam hal ini pengembangan implementasi dapat digambarkan sebagai gambaran umum tentang desain masterplain dan pembuatan plang portal desa Sambigede. Keluaran yang ditujukan untuk pelayanan publik adalah Rencana Umum Desa Wisata Air Desa Sambigede dan juga artikel tentang hasil kegiatan ini dimuat dalam majalah pengabdian masyarakat Sinta 5. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperoleh hak kekayaan intelektual berupa hak cipta dan untuk mengajukan paten serta untuk mendapatkan produk terapan ilmiah-teknis dalam kerangka kerja sama. atau kemitraan antara masyarakat dan perguruan tinggi.
Peningkatan Pemahaman BUMDes Tempursari Mengenai Mutu dan Perancangan Mix Design Pekerjaan Beton dengan Menggunakan Hammer Test Revantoro, Nemesius Bambang; Aris Ichwanto, Muhammad; Al Ansyorie, Mohammad Musthofa; Sugiyanto, Sugiyanto; Debytiantama, Gamaliel Brian
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 3 No. 5 (2023)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um068v3i52023p229-235

Abstract

Tempursari Village is about 60 kilometers south of Malang City and became one of the Malang Regency border areas with Blitar Regency. Farms are one of the leading commodities in the area. According to government data from the Tempursari Village in 2020, around 80% of villagers have livestock, starting at small and largest scales. To succeed the success of the government program to become an independent and educated village, the government had Village Owned Business Entity (BUMDes). BUMDes Tempursari Village has 3 main business units, they are making fertilizers, construction, and agricultural products. The current construction unit relies on 2 jobs: rent tools and Eton village roads. However, while implementing Eton work, there are still obstacles related to the detonation's quality, work methods, and results. The person in charge of the construction unit does not have certification related to eton jobs but only based on experience. This causes a lack of control, concrete quality, and job results that do not match the National Standard of Indonesia (SNI). Therefore, assistance related to implementation work, quality, and making of concrete mix design. So that the quality of concrete can be more precise, on time, and timely is on the cost. Desa Tempursari berada sekitar 60 kilometer di selatan Kota Malang dan menjadi salah satu wilayah perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar. Peternakan merupakah salah satu komoditi unggulan dari daerah ini. Menurut data pemerintah desa Tempursari pada tahun 2020, sekitar 80% warga desa memiliki hewan ternak mulai dari skala kecil maupun besar. Dalam rangka mensukseskan program pemerintah guna menjadi desa mandiri dan berdikari, desa Tempursari memilik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes desa Tempursari memiliki 3-unit usaha utama, yaitu pembuatan pupuk organi, konstruksi, dan hasil pertanian. Khusus untuk unit konstruksi saat ini mengandalkan 2 pekerjaan yaitu sewa alat dan pembetonan jalan desa. Namun pada saat proses pelaksanaan pekerjaan pembetonan, masih terdapat kendala terkait mutu, metode pekerjaan dan hasil pembetonan. Penanggung jawab unit konstruksi tidak memiliki sertifikasi terkait pekerjaan pembetonan, namun hanya berdasarkan pengalaman saja. Hal ini menyebabkan tidak terkontrolnya mutu beton dan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan standard nasional Indonesia (SNI). Oleh sebab itu di butuhkanlah pendampingan terkait pekerjaan pelaksanaan, mutu, dan pembuatan mix design beton. Sehingga mutu beton yang dihasilakan dapat menjadi lebih tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya.