Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ROLAND BARTHES' SEMIOTIC ANALYSIS: REPRESENTATION OF MASCULINITY IN EXO'S SCARLETT WHITENING AD (GLOW VERSION) Mauliddya, Annisa; Azkia Muhammad Adiba, Mirza
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 6 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i6.3412

Abstract

The purpose of this study is to analyze the representation of masculinity and brand image building in the Scarlett Whitening x Exo “Glow” advertisement featuring the famous Korean boy band EXO as brand ambassadors. In the analysis, Roland Barthes' semiotic theory is divided into three levels of sign meaning: denotation, connotation, and myth. This study uses a descriptive qualitative approach through semiotic analysis. Data sources were obtained from visual and verbal signs in the advertisement scenes, which were then analyzed to uncover the hidden meanings behind the visual or verbal representations. The research findings reveal that the Scarlett Whitening advertisement presents the concept of masculinity as “soft masculinity,” depicted as flexible masculinity, associating values of gentleness and aesthetic appeal in a man. Through pastel colors, bright hues, soft expressions, stylish and neat clothing, and an ideal physique, the advertisement challenges traditional masculinity stereotypes and creates an image that body care products are relevant and important for men. Scarlett does not merely sell physical products but also promotes a new lifestyle associated with the product, blurring the boundaries between feminine and masculine in self-care
Menyulam Karakter Unggul Transformasi Pengembangan Karakter Anak Bangsa Melalui Pendidikan Berkualitas Desa Sumber Mujur, Kabupaten Lumajang Kamaruddin, Muhammad Junaid; Prasetyo, Sisman; Permatasari, Sheila Silvia; Mauliddya, Annisa; Anggoro, Hendi Tri; Carissa, Monica; Aulia, Putri; Aghisna, Rana; Ametha, Sisin Nastasya; Bayustin, Marisa; Laila, Siti Nur
Jurnal Pemberdayaan Nusantara Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Pemberdayaan Nusantara
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jpn.v4i1.7418

Abstract

Penelitian ini mengulas dampak bencana alam, terutama erupsi Gunung Semeru, terhadap masyarakat di Desa Sumber Mujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kejadian ini menyebabkan kerugian materiil dan non-materiil, terutama di sektor pendidikan. Dalam rangka merespons situasi tersebut, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik "REDI Ajar" diinisiasi oleh Relawan Dikti (REDI) Tiga Monas. Kegiatan ini dilaksanakan pada November 2023 dengan fokus pada peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak di TK dan SD yang menjadi penyintas erupsi Semeru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Program KKN Tematik dilaksanakan di TK Roudhlotul Musthofa 02 dan SDN Sumber Wuluh II, dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan kesejahteraan siswa. Dalam implementasinya, kegiatan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator, motivator, dan problem solver. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan KKN Tematik "REDI Ajar" berhasil meningkatkan partisipasi anak-anak dalam pembelajaran, terutama melalui lomba mewarnai, literasi, numerasi, dan kesenian. Namun, masih terdapat kendala infrastruktur seperti ketersediaan air bersih dan listrik di beberapa sekolah. Mahasiswa sebagai agen perubahan berkomitmen memberikan dukungan dan motivasi ekstra agar setiap murid dapat meraih potensi maksimalnya dalam proses pembelajaran. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa KKN Tematik dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan masyarakat penyintas bencana alam. Program ini membawa dampak positif pada partisipasi anak-anak dalam pembelajaran dan memberikan kontribusi nyata dalam membangun hubungan positif antara perguruan tinggi dan masyarakat lokal. Penerapan KKN Tematik diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang holistik, memperkuat keterlibatan komunitas, dan membantu menciptakan generasi yang lebih berkualitas di tengah dampak bencana.