Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PREVALENSI HERNIA INGUINALIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH Zuar, Sayed Syafi; Mustaqim, M. Hendro; Saida, Said Aandy
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.10493

Abstract

Abstrak: Prevalensi Hernia Inguinalis di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Hernia merupakan massa pada suatu rongga di bagian terlemah muskulo-aponeurotik pada dinding abdomen. Hernia inguinalis (inguinal hernia – IH) bersifat strangulasi (ireponibel disertai gangguan pasase) dan inkarserasi (ireponibel disertai gangguan vaskularisasi) serta dapat diterapi dengan tindakan pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung prevalensi hernia inguinalis berdasarkan umur ( <17, 18-40, 41-65, dan >65 tahun), jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), dan pekerjaan (Aparatur Sipil Negara/ASN dan non-ASN) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa Kota Banda Aceh pada 2021. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif, yang dilakukan pada November-Desember 2022 dengan menggunakan data rekam medik (data sekunder) pasien hernia inguinalis tahun 2021. Dari 34 pasien, prevalensi hernia inguinalis tertinggi ditemukan pada kategori umur 41-65 tahun (55,88%), laki-laki (85,29%), dan non-ASN (82,35%).
PENGARUH DIABETES MELITUS TIPE II TERHADAP GAGAL GINJAL KRONIS DI RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH Rahayu, Intan; Saida, Said Aandy; Mardalena, Eva
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.10876

Abstract

Abstrak : Pengaruh Diabetes Melitus Tipe II Terhadap Gagal Ginjal Kronis Di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Diabetes melitus tipe II adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh kenaikan glukosa dalam darah. diabetes melitus tipe II terjadi akibat resistensi insulin menganalisa pengaruh dari diabetes melitus tipe II terhadap gagal ginjal kronis. Selain itu, diabetes melitus tipe II dikenal dengan komplikasinya terhadap gagal ginjal kronis. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 75 sampel. Metode yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan pendekatan retrospektif. Pendekatan retrospektif menggunakan instrumen rekam medis sebagai pedoman penelitian. Selain itu, metode penelitian ini menggunakan pendekatan Crosscheck dengan teknik wawancara bersama pasien hemodialisis. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pasien hemodialisis RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh. Analisa pada penelitian ini menggunakan uji analisa Chi square. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya pengaruh diabetes melitus tipe II terhadap gagal ginjal kronis. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara diabetes melitus tipe II terhadap gagal ginjal kronis. Usia lansia akhir lebih beresiko besar terhadap kejadian gagal ginjal. Jenis kelamin pria lebih dominan mengalami gagal ginjal dibandingkan jenis kelamin wanita. Untuk riwayat penyakit, jumlah penderita hipertensi jauh lebih besar dibanding riwayat penyakit lainnya.
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Dokter Muda Terhadap Kepentingan Vaksin Hepatitis B Pada Rumah Sakit Jiwa Aceh Asti, Rayhan; Saida, Said Aandy; Zurriyani, Zurriyani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i2.17164

Abstract

Hepatitis B merupakan infeksi Hepatitis B Virus (HBV), menyebabkan penyakit akut dan kronis. Ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi HBV, perinatal, Imunisasi mampu memberikan perlindungan terhadap HBV, keberhasilan imunisasi HBV dinilai dari kandungan anti-HBs pada serum dengan kadar tertentu Kementerian Kesehatan Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 53 Tahun 2015 yang memberikan penekanan khusus pada pengelolaan virus hepatitis B secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman para dokter muda Program Studi Profesi Dokter di Rumah Sakit Jiwa Aceh Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional berguna untuk menggambarkan bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap dokter muda di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2024. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode Total sampling dengan cara memberikan kuesioner berupa Google form kepada dokter muda di Rumah Sakit Jiwa Aceh.Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan didapatkan 11 dari 29 responden berjenis kelamin laki laki dan 18 responden berjenis kelamin perempuan. Pengetahuan dokter muda terhadap vaksin Hepatitis B terbanyak didapatkan Jumlah pengetahuan kategori tinggi berjumlah 21 orang (72.4%) dan ketegori cukup 8 orang (27.6%) Sikap dokter muda di rumah Sakit Jiwa tentang vaksin Hepatitis B dikategori positif berjumlah 14 orang (48.3%) dan ketegori negatif 15 orang (51,7%) Simpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa Tingkat pengetahuan dokter muda di Rumah Sakit Jiwa Aceh terhadap Vaksin Hepatitis B tinggi dengan Sikap negatif dan mayoritas responden yang merupakan dokter muda di Rumah Sakit Jiwa Aceh berjenis kelamin perempuan.
Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Baiturrahman Husna, Rozatul; Saida, Said Aandy; Cahyady, Edy
Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and Advanced Vol. 3 No. 3 (2025): Future Academia : The Journal of Multidisciplinary Research on Scientific and A
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/future.v3i3.612

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Salah satu faktor risiko yang berperan dalam peningkatan tekanan darah adalah kualitas tidur yang buruk. Tidur yang tidak optimal dapat memicu aktivasi sistem saraf simpatis, meningkatkan kadar hormon stres, serta menimbulkan gangguan metabolik yang pada akhirnya berdampak pada tekanan darah. Tujuan dari kajian ilmiah ini adalah menganalisis hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan Maret 2025. Sampel penelitian berjumlah 100 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur, sedangkan pengukuran tekanan darah dilakukan oleh tenaga medis. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% responden memiliki kualitas tidur yang buruk, 68% berjenis kelamin perempuan, 80% termasuk kategori usia dewasa, dan 60% memiliki riwayat genetik hipertensi. Sebagian besar pasien hipertensi berada pada kategori derajat 1 (55%) dan derajat 2 (38%). Uji statistik menghasilkan nilai p = 0,001, yang menandakan adanya hubungan signifikan antara kualitas tidur dengan tekanan darah. Kesimpulannya, terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya tidur berkualitas perlu ditingkatkan sebagai bagian dari strategi manajemen non-farmakologis hipertensi.
KARAKTERISTIK PENDERITA GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT PERTAMEDIKA UMMI ROSNATI Rovita, Ayyu; Mardalena, Eva; Saida, Said Aandy
Jurnal Sains Riset Vol 14, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v14i1.2155

Abstract

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua di negara berkembang setelah katarak. Kebutaan akibat glaukoma bersifat ireversibel, akibat terjadinya kerusakan papil nervus optikus dan sel ganglion retina yang menyebabkan penyempitan lapang pandang sampai hilangnya penglihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik penderita glaukoma di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif kuantitatif. Sempel dari penelitian ini 38 orang yang diambil dengan metode total sampling dari tahun 2019-2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa 38 orang sebagian besar berusia 46-65 tahun yaitu sebanyak 18 orang (47,4%), jenis kelamin yang paling banyak terjadi pada perempuan sebanyak 26 orang (68,4%), ras paling banyak melayu sebanyak 23 orang (60,5%), dan jenis glaukoma paling banyak PACG sebanyak 15 orang (39,5%). Kata kunci: Glaukoma, PACG, POAG, Ras
Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dokter Muda Terhadap Kepentingan Vaksin Covid-19 Di Rumah Sakit Jiwa Aceh Asra, Ulfa; Saida, Said Aandy; Siswanto, Eko
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2025): Volume 12 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i1.16796

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh (SARS-CoV-2).  Kasus pertama yang diketahui teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019. Penyakit ini telah menyebar ke seluruh dunia, sehingga menyebabkan pandemi yang berkelanjutan. Secara genetik SARS-CoV-2 yang ditemukan saat ini memiliki kemiripan secara genetik dengan SARS yang ditemukan pada tahun 2020. Mekanisme virulensi Coronavirus berhubungan dengan protein struktural dan protein non struktural. Pada Coronavirus terdapat messenger RNA (mRNA) yang membantu translasi dari replikasi/transkripsi. Terdapat 16 protein non struktural yang dikode oleh ORF. Bagian 1/3 lainnya dari rangkaian RNA virus, yang tidak berperan dalam proses replikasi/transkripsi, berperan dalam mengkode 4 protein struktural, yaitu protein S, protein E, protein M, dan protein N. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif yaitu metode yang berguna untuk menggambarkan, menunjukkan atau meringkas data dengan cara yang konstruktif mengacu pada gambaran statistik dalam memahami detail data dengan meringkas dan menemukan pola dari sampel data tertentu. Tingkat pengetahuan Dokter Muda di Rumah Sakit Jiwa Aceh dengan kategori Tinggi berjumlah 9 Orang (31%) dan kategori Cukup 20 Orang (69%), dan kategori Rendah 0 orang (0%). Untuk sikap Dokter Muda dengan sikap positif sebanyak 29 orang (100%). Sebagian persepsi Dokter Muda sudah Sangat Baik terhadap kepentingan vaksin COVID-19.
An Overview of Patients’ Sleep Quality in a Public Health Setting Saida, Said Aandy; Cahyadi, Edy; Husna, Rozatul; Rizkidawati, Rizkidawati; Desreza, Nanda
TRANSPUBLIKA INTERNATIONAL RESEARCH IN EXACT SCIENCES Vol. 4 No. 4 (2025): OCTOBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/tires.v4i4.1880

Abstract

Sleep quality refers to the extent to which a person feels satisfied with their sleep, assessing whether the sleep they get is sufficient or not. This is important because each individual has various activities that affect their sleep needs. The Department of Health explains that sleep is part of the body's biological rhythm that helps restore the body's strength. The purpose of this study is to determine the distribution of age groups, gender, sleep quality components, and sleep quality frequency. This study is a descriptive observational study conducted at the Baiturahman Health Center in Banda Aceh and carried out in February 2025. The sample size in this study was 100 patients. The results showed that 39 respondents (39.0%) had good sleep quality, 36 respondents (36.0%) had a nighttime sleep duration of approximately 5 to 6 hours, and 40 respondents (40.0%) experienced difficulty falling asleep within 30 minutes. Sleep efficiency of 75-84% was recorded in 47 respondents (47.0%). Additionally, sleep disturbances with a score of 1 were reported by 60 people (60.0%). 92 respondents (92.0%) stated they had never used sleep medication. Meanwhile, 38 people (38.0%) showed daytime activity disturbances with a score of 1. Recommendations to the Community Health Center (Puskesmas) institution to further enhance efforts in providing information to the public about the importance of maintaining patient sleep quality to avoid illness.