Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Potensi Limbah Organik Pujasera Kampus sebagai Pakan Maggot Black Soldier Fly (BSF) Raden Roro Yngwistian Jannavis Astie; Budi Triyono
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 15 No. 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6321

Abstract

Sampah organik khususnya sisa makanan sebenarnya masih memiliki potensi untuk dimanfaatkan, salah satunya adalah sebagai pakan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang efektif dalam mengubah limbah organik menjadi larva yang kaya nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi potensi pemanfaatan limbah sisa makan di Pujasera Polban menjadi pakan maggot. Metode penelitian melibatkan observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan pengelola pujasera dan pimpinan pengelolaan sampah. Setelah itu dilanjutkan dengan merumuskan daftar kebutuhan atau requirement list menggunakan metode customer windows. Hasil survei menunjukkan bahwa Pujasera Politeknik Negeri Bandung menghasilkan sampah organik sisa makanan rata-rata sebanyak 10,97 kg/hari yang terdiri dari sisa sayur-mayur seperti kangkung, selada, tomat, dan mentimum, buah-buahan dalam bentuk daging buah, biji, hingga kulit, daging serta tulang ayam dan ikan, mie, kwetiaw, nasi, dan bumbu dapur. Sebagian kecil limbah organik ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak pribadi dan kompos, sementara sebagian besar belum dimanfaatkan sehingga langsung diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti tanpa proses pengolahan lebih lanjut. Hasil obervasi menunjukkan bahwa limbah organik pujasera memiliki potensi yang signifikan sebagai substrat untuk budidaya larva BSF hanya saja masih memiliki ukuran yang relatif besar, sementara hasil observasi di lapangan pula menunjukkan bahwa maggot BSF lebih menyukai pakan yang berukuran kecil, tidak terlalu basah, dan tidak terlalu kering. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, agar sampah sisa makanan dapat secara efektif dimanfaatkan sebagai pakan maggot dibutuhkan alat pencacah atau pembubur yang dapat mengonversi sampah organik menjadi berukuran kecil <5 mm dengan kapasitas 10 kg/jam, motor penggerak berupa motor listrik AC 1 Fasa dengan daya 1.100 Watt atau 1,5 HP dan kecepatan putar pencacahan 1.000 RPM.
Studi Potensi Limbah Organik Pujasera Kampus sebagai Pakan Maggot Black Soldier Fly (BSF) Raden Roro Yngwistian Jannavis Astie; Budi Triyono
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol. 15 No. 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6321

Abstract

Sampah organik khususnya sisa makanan sebenarnya masih memiliki potensi untuk dimanfaatkan, salah satunya adalah sebagai pakan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang efektif dalam mengubah limbah organik menjadi larva yang kaya nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi potensi pemanfaatan limbah sisa makan di Pujasera Polban menjadi pakan maggot. Metode penelitian melibatkan observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan pengelola pujasera dan pimpinan pengelolaan sampah. Setelah itu dilanjutkan dengan merumuskan daftar kebutuhan atau requirement list menggunakan metode customer windows. Hasil survei menunjukkan bahwa Pujasera Politeknik Negeri Bandung menghasilkan sampah organik sisa makanan rata-rata sebanyak 10,97 kg/hari yang terdiri dari sisa sayur-mayur seperti kangkung, selada, tomat, dan mentimum, buah-buahan dalam bentuk daging buah, biji, hingga kulit, daging serta tulang ayam dan ikan, mie, kwetiaw, nasi, dan bumbu dapur. Sebagian kecil limbah organik ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak pribadi dan kompos, sementara sebagian besar belum dimanfaatkan sehingga langsung diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti tanpa proses pengolahan lebih lanjut. Hasil obervasi menunjukkan bahwa limbah organik pujasera memiliki potensi yang signifikan sebagai substrat untuk budidaya larva BSF hanya saja masih memiliki ukuran yang relatif besar, sementara hasil observasi di lapangan pula menunjukkan bahwa maggot BSF lebih menyukai pakan yang berukuran kecil, tidak terlalu basah, dan tidak terlalu kering. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, agar sampah sisa makanan dapat secara efektif dimanfaatkan sebagai pakan maggot dibutuhkan alat pencacah atau pembubur yang dapat mengonversi sampah organik menjadi berukuran kecil <5 mm dengan kapasitas 10 kg/jam, motor penggerak berupa motor listrik AC 1 Fasa dengan daya 1.100 Watt atau 1,5 HP dan kecepatan putar pencacahan 1.000 RPM.
Rancang Bangun dan Pengujian Performa Mesin Pembubur Sampah Organik Menjadi Pakan Maggot Kapasitas 24 kg/jam Budi Triyono; Raden Roro Yngwistian Jannavis Astie; Zainuddin; Apri Setiawan; setiawan, dibyo
Infotekmesin Vol 16 No 2 (2025): Infotekmesin: Juli 2025
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v16i2.2758

Abstract

Organic waste management, particularly from canteens or kitchens, which often consists of leftover meat, fish, and vegetables, remains a significant challenge. If processed properly, this waste has the potential to be used as maggot feed. To process this organic waste, it is necessary to develop an organic waste slurry machine designed to process organic waste from the Pujasera or campus canteen into maggot feed. The development process for this machine includes six stages: Planning, Conceptual design, Detailed design, Technical documentation, Manufacturing and assembly, and Testing. From these stages, a compact organic waste slurry machine is produced with dimensions of 815 x 425 x 840 mm, driven by a 1-phase electric motor with a power of 1.5 HP (1,100 Watts) and a rotation speed of 1,050 RPM. The test results show that this machine is effective in shredding organic waste with a capacity of 24 kg/hour, a maximum power of 1,037 Watts, and an energy consumption of 0.860 kWh. These results provide an innovative and economical solution, promoting the use of organic waste as a valuable resource.