Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary

Pengaruh Berkumur Dengan Rebusan Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn) Terhadap Debris Indeks Pada Murid SMPN 13 Kota Banda Aceh Adzkia Syabila; Niakurniawati
urn:multiple://2988-7828multiple.v2i128
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah kebersihan gigi dan mulut pada murid SMPN 13 Kota Banda Aceh adalah tingginya nilai debris indeks, berdasarkan pemeriksaan awal rata-rata  debris indeks sebesar 1,77 dengan kategori sedang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan rebusan daun sirih hijau terhadap debris indeks pada murid SMPN 13 Kota Banda Aceh. Metode penelitian adalah Quasi Eksperimen, dengan desain Nonequivalent Control Group Design, sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 murid kelas VII dari total murid 118 menggunakan sampel random sampling, dengan kelompok eksperimen 27 murid dan kelompok kontrol 27 murid. Penelitian dilakukan pada 13-14 Mei 2024. Pengumpulan data melalui pemeriksaan langsung dengan mengukur debris indeks, analisis data menggunakan uji paired sample T-test. Hasil penelitian nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen  adalah 66,2%, nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 92,2% selisih mean 26%. Nilai rata-rata pretest kelompok kontrol adalah 64,6%, dan nilai rata-rata posttest kelompok kontrol adalah 70,2%, selisih mean 5,6%. Berdasarkan uji paired T-test diketahui nilai signifkan dengan nilai p=0,00 yang bermakna ada pengaruh berkumur rebusan daun sirih hijau (piper betle linn) terhadap debris indeks. Berkumur dengan rebusan daun sirih hijau mempunyai pengaruh yang baik dalam menurunkan debris indeks dari pada berkumur air putih pada murid SMP 13 Kota Banda Aceh. Disarankan untuk berkumur dengan menggunakan obat kumur dari bahan alami setelah menyikat gigi agar kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dapat terjaga.
Hubungan Karakteristik Orang Tua Dengan Status Karies Gigi Anak Di SD Negeri 2 Seneulop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Irmayana Safitri; Niakurniawati
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i95
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah karies gigi pada anak usia sekolah masih menjadi perhatian penting, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses dan edukasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik orang tua, meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status ekonomi, dengan status karies gigi anak di SD Negeri 2 Seneulop. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan populasi seluruh siswa SDN 2 Seneulop sebanyak 168 anak beserta orang tua, dan sampel sebanyak 62 anak beserta orang tua yang dipilih menggunakan teknik proportional sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner untuk karakteristik orang tua serta pemeriksaan klinis status karies gigi pada anak, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua berusia 31–44 tahun dengan status karies anak sedang, didominasi orang tua perempuan, lulusan SMA/Sederajat, berstatus ekonomi rendah, dan berprofesi sebagai wiraswasta, sedangkan status karies anak paling banyak berada pada kategori sedang. Analisis statistik mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara usia (p=0,178) dan jenis kelamin orang tua (p=0,168) dengan status karies gigi anak, namun terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,000), status ekonomi (p=0,005), dan pekerjaan orang tua (p=0,000) dengan status karies gigi anak. Penelitian ini menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam membimbing anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.