Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Penurunan Nilai Kadar Abu Terhadap Nilai Kadar Zat Menguap Pada Briket Kulit Jengkol: The Effect of Decreasing Ash Content Value on Vaporized Substance Content Value of Jengkol Skin Briquettes Fazira, Natasya Aulia; Masthura; Ety Jumiati
JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya Vol 10 No 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to make briquettes of jengkol skin waste using sago starch adhesive so that it is known to reduce the value of ash content to the value of volatile matter content. The ratio of jengkol skin waste charcoal to sago starch glue used in this study ranged from sample A 65:35, B 70:30, C 75:25, D 80:20. The concentration of ash and volatile chemicals were among the variables analyzed. Sample D, containing 80% jengkol skin charcoal and 20% sago adhesive, performed best in terms of ash content (5.99%) and volatile matter content (4.03%) when tested as a charcoal briquette composition. SNI 01-6235-2000 which is the standard for wood charcoal briquettes has been fulfilled by the briquettes. Keywords: Jengkol Skin, Charcoal Briquettes, and Sago Flour.
Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Menjadi Bioetanol Dengan Variasi Waktu Fermentasi Ayu Saputri Saragih; Abdul Halim Daulay; Masthura
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 1 (2024): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i1.14154

Abstract

Di Indonesia konsumsi akan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaannya. Bioetanol dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) tergantung tingkat kemurniannya. Tujuan dari penelitian ini: (i) untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap karakteristik bioetanol berbasis kulit singkong dan (ii) untuk mengetahui waktu fermentasi agar dihasilkan kadar bioetanol dengan karakteristik yang optimum. Pada penelitian ini Kulit singkong yang digunakan sebanyak 100 g, dengan proses pengeringan dijemur di bawah panas matahari selama 1 hari. Tahap selanjutnya hidrolisis menggunakan Aquades sebanyak 800 ml dan fermentasi menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae) sebanyak 6 gram yang diperoleh secara komersil. Variasi waktu fermentasi bioetanol dari kulit singkong  yaitu 3 hari (sampel A), 5 hari (sampel B), dan 7 hari (sampel C). Proses destilasi menggunakan suhu 80  selama 2 jam. Teknik karakterisasi bioetanol terdiri atas kadar air, kadar bioetanol, nilai kalor, dan pH. Persyaratan mutu bioetanol mengacu pada SNI 7390:2012 tentang kadar bioetanol terdenaturasi untuk gasohol. Terdapat pengaruh waktu fermentasi terhadap karakteristik bioetanol berbasis kulit singkong. Seiring dengan bertambahnya waktu fermentasi maka akan terjadi peningkatan pada nilai kadar air yaitu 0,05% - 0,83%, kadar etanol yaitu 80,74% - 84,74%, nilai kalor yaitu 695,412 kkal/kg – 978,728 kkal/kg, dan pH adalah 3,5 - 4,0. Waktu fermentasi agar dihasilkan kadar bioetanol dengan karakteristik yang optimum didapat pada waktu 7 hari (sampel C) dengan hasil pengukuran kadar etanol yaitu 84,75%, karena kadar etanol lebih tinggi dari sampel lainnya dan hasil kadar etanol mendekati syarat mutu standar SNI 7390-2012.
Optimasi Waktu Fermentasi Untuk Peningkatan Kualitas Bioetanol Dari Limbah Ampas Tebu Utari, Dinda; Abdul Halim Daulay; Masthura
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 1 (2024): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i1.14160

Abstract

Sangat penting untuk meningkatkan penggunaan energi lain, terutama bahan bakar minyak. Bioetanol adalah sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk: (i) mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap karakteristik bioetanol berbasis limbah ampas tebu, dan (ii) mengetahui waktu fermentasi optimum agar dihasilkan bioetanol dengan karakteristik yang memenuhi SNI 7390: 2012. Dalam penelitian ini menggunakan ampas tebu sebanyak 300 g. Melalui proses pretreatment, hidrolisis, fermentasi dan destilasi. Variasi waktu fermentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah A (5 hari), B (7 hari), dan C (9 hari). Analisis yang dilakukan pada bioetanol ini yaitu kadar air, kadar etanol, nilail kalor, dan pH. Seiring dengan lama waktu fermentasi maka terjadi peningkatan pada parameter kadar air  sebesar 0,23%-2,39% dan parameter nilai kalor 721,168 kkal/kg-1210,532 kkal/kg. Terjadi penurunan penurunan pada parameter 85,38%-89,70% dan parameter pH 4,5-3,7. Untuk parameter bioetanol dan nilai kalor peningkatan terjadi hingga mencapai titik optimum tertentu dan setelah itu mengalami penurunan.  Waktu fermentasi agar dihasilkan kadar bioetanol dengan karakteriksik yang optimum adalah 7 hari (sampel B) dengan kadar etanol 98,66%. Hal ini ditunjukkan dari nilai hasil pengukuran yang telah memenuhi SNI 7390-2012 dan nilai tersebut lebih tinggi dari sampel lainnya.
BIOGAS SYNTHESIS OF COW DUNG WASTE THROUGH FERMENTATION TIME VARIATION PROCESS Siti Khairani Sinaga, Siti Khairani; Masthura; Lubis, Ridwan Yusuf
EINSTEIN (e-Journal) Vol. 13 No. 1 (2025): EINSTEIN (e-Journal)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/eins.v13i1.56402

Abstract

Biogas is a gas that arises when organic materials, such as animal waste, human waste, or garbage, are soaked in water and stored in a closed or anaerobic place (without oxygen from the air). The purpose of this study was to determine the pH value, temperature, methane content, flame length and fire color in biogas made from cow dung waste. This study used 3 variations of fermentation time, namely 14 days, 21 days and 28 days. Based on the results of the study, it is known that the best fermentation time variation is on day 28 with 63% methane content, pH value 7, temperature 280C, flame duration 41 seconds and reddish yellow flame color.
Peran Komite Audit dalam Memoderasi Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Publik di Indonesia Masthura; Nadirsyah; Indriani, Mirna
Jurnal Kajian Akuntansi Vol 9 No 1 (2025): JUNI 2025: Article in Progress
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jka.v9i1.9361

Abstract

This research aims to investigate the impact of financial stability, personal financial needs, and auditor turnover on financial statement fraud measured using the F-Score Model, while considering the role of the audit committee in preventing financial statement fraud. The research employs a causal approach with hypothesis testing. Secondary data are used, so the population in this study consists of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2019-2022. Purposive sampling method is employed, resulting in 63 companies with 252 units of analysis, namely financial statements. The results indicate that financial stability, personal financial needs, and auditor turnover significantly affect financial statement fraud. Meanwhile, the audit committee is able to moderate the relationship between financial stability, personal financial needs, and auditor turnover on financial statement fraud. These outcomes have crucial implications for understanding the dynamics of financial statement fraud and directing prevention and handling efforts more effectively in the future.
Pengaruh Suhu Aktivasi Fisika Terhadap Uji Mikrostruktur Karbon Aktif Mangrove Suastika, Rima; Masthura; Sirait, Ratni
Attadrib: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 6 No. 2 (2023): Pendidikan Dasar Anak
Publisher : Institut Agama Islam Daruttaqwa Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54069/attadrib.v6i2.558

Abstract

Perbesaran pori pada struktur karbon aktif dimanfaatkan sebagai filter pada pengotor organik dan anorganik yang berasal dari air atau berasal dari limbah domestik maupun industri. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mikrostruktur dari karbon aktif kayu mangrove yang paling optimum. Variasi suhu aktivasi pada pengujian karbon aktif dimulai dari suhu 500 sampai dengan suhu 700 dengan waktu penahanan selama 60 menit. Hasil dari pengujian mikrostruktur SEM (Scanning Elektron Microscopy) pada suhu 500 terlihat luas permukaan dan pori belum terbentuk, pada suhu 600 luas permukaan dan pori karbon telah terbentuk dengan baik, sedangkan hasil mikrostruktur karbon suhu 700 telah hancur dan ada banyak pengotor dalam karbon aktif. Diameter pori karbon pada suhu 500 sebesar 0,8895 , suhu 600 diameter pori 1,1050 dan pada suhu 700 dengan diameter pori 1,0784 . Hasil mikrostruktur yang paling optimum di dapatkan di suhu 600 karena pori yang dihasilkan sudah terbentuk dengan baik dengan diameter 1,1050 .