Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Deffa Rafli Haikal; Ditta Delfiana Putri; Hafidha Ahma Shaliha; Nurrohmah Safitri; Nursifa Fauziah; Rifdah Nabilah; Arita Marini
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1: Nopember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berpikir kritis sangat dibutuhkan siswa untuk mempersiapkan dirinya menghadapi kemajuan IPTEK di abad 21. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu dilakukan berbagai pembaharuan dan perbaikan dalam dunia pendidikan. Salah satunya pembaharuan dan perbaikan pada model pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji literatur tentang efektivitas model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif dan studi literatur. Hasil kajian literatur studi terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, artinya penggunaan model inkuiri cukup efektif digunakan pada berbagai mata pelajaran, termasuk mata pelajaran IPS.
Analisis Kebutuhan Media Animasi Digital Interaktif Berbasis Adobe Animate Dalam Pelajaran IPA SD Ziva Trevina Hendrick; Rifdah Nabilah; Otib Satibi Hidayat; Nidya Chandra Muji Utami
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i2.2213

Abstract

Adobe Animate merupakan perangkat lunak pengembangan media dari aplikasi Adobe Flash yang termasuk ke dalam bagian multimedia yang digunakan untuk membuat animasi. Tujuan penggunaan Adobe Animate adalah dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang interaktif bagi siswa khususnya pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Penelitian pada artikel ini berjenis Research and Development dengan metode deskriptif yang digunakan pada tahap awal penelitian guna memperoleh data. Berdasarkan hasil dari analisis data pada kedua tabel yang diperoleh mengenai kebutuhan guru dan siswa terhadap penggunaan media berbasis digital khususnya Adobe Animate yang sangat tepat apabila digunakan sebagai media pembelajaran di Sekolah Dasar. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa penggunaan media Adobe Animate yang diterapkan pada materi tata surya dapat menarik perhatian dan semangat siswa dalam belajar IPA.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU SMA AL MANAR TENTANG EPISTAKSIS PADA SISWA Nadhyla Insyira Atala; Rifdah Nabilah; Steffany Al Afiz; Annisa Fitri Lubis; Lestari, Ira Cinta
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 23 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v23i1.568

Abstract

Epistaksis atau mimisan adalah episode akut perdarahan hidung yang sering terjadi pada anak-anak akibat luka traumatis di lingkungan sekolah. Lebih dari 50% anak antara 6 dan 10 tahun mengalami setidaknya satu episode epistaksis. Sekitar 30% dari masa hidup anak usia sekolah dihabiskan di sekolah. Sebagian besar waktu di sekolah berada dibawah pengawasan guru. Karena hal tersebut, guru adalah personel utama untuk menangani kebutuhan kesehatan yang mendesak selama jam sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan guru SMA Al Manar tentang epistaksis yang terjadi pada siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 17 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 10 butir pertanyaan dimensi pengetahuan guru tentang epistaksis mencakup pemahaman mengenai pengertian, faktor penyebab, pencegahan, dan penanganan epistaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang epistaksis dengan kategori baik sebanyak 10 orang (58,8%), kategori cukup sebanyak 5 orang (29,4%), dan kategori kurang sebanyak 2 orang (11,8%). Berdasarkan hasil tersebut, maka disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang epistaksis dengan kategori baik.