Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Aloe Vera Terhadap Karakteristik Fisik Hair Tonic Ekstrak Etanol 96 % Jahe (Zingiber Officinale (L.) Zatalini, Dioni Fadia
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v7i1.20723

Abstract

AbstrakRambut rontok merupakan permasalahan yang banyak dialami oleh wanita dan pria sehingga rasa percaya diri menjadi hilang. Salah satu sediaan yang dapat mencegah rambut rontok yaitu hair tonic. Hair tonic merupakan kosmetik yang dapat mencegah rambut rontok dan dapat menumbuhkan rambut. Beberapa bahan alam yang dapat digunakan untuk hair tonic adalah jahe (Zingiber officinale L.) dan lidah buaya (Aloe vera). Jahe (Zingiber officinale L.) bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan rambut, menjaga kelembapan dan mencegah kerontokan rambut. Aloe vera mengandung lignin yang berfungsi untuk mencegah rambut rontok dan perawatan kulit kepala. Penggunaan kombinasi ekstrak etanol 96% dan Aloe vera dapat menghasilkan karakteristik fisik sediaan hair tonic. Formulasi hair tonic menggunakan kombinasi ekstrak etanol 96 jahe (1%) dan serbuk Aloe vera (5%, 10% dan 15%). Uji evaluasi karakteristik hair tonic meliputi organoleptis, homogenitas, pH dan viskositas. Hasil evaluasi organoleptis hair tonic ekstrak etanol 96% jahe dan Aloe vera yaitu bewarna coklat tua, cair dan aroma khas jahe. Semua formulasi hair tonic menujukkan homogenitas yang merata. Hair tonic ekstrak ekstrak etanol 96% jahe dan Aloe vera memiliki karakteristik yang baik, yaitu pH 4,3-4,9, viskositas 0,9-4,8 cPs. Formulasi sediaan hair tonic yaitu yang paling baik yaitu pada formulasi 2 dengan kombinasi ekstrak etanol 96% jahe dan Aloe vera (1% ; 10%). Kata kunci: Aloe vera, Ekstrak etanol 96% jahe, hair tonic, karakteristik fisik. 
Tingkat Keberhasilan Terapi Pasien TB Di Kabupaten Ngawi Zatalini, Dioni Fadia; Norachuriya, Zedny
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v7i2.21939

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex. Pengobatan utama penderita TB adalah antibiotik yang diminum dalam jangka waktu minimal 6 bulan. Jika pengobatan TB tidak selesai, tertunda, atau gagal, TB dapat berkembang menjadi MDR-TB, yang resisten terhadap antibiotik lini pertama yang sangat efektif untuk TB. Hal ini menjadi dasar utama dari penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan design cross sectional untuk mengetahui tingkat keberhasilan terapi penderita TB pada tahun 2020-2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase keberhasilan terapi, kegagalan terapi, putus pengobatan dan jumlah pasien yang keninggal selama pengobatan. Hasil yang diperolah total pasien TB di kabupaten Ngawi dari tahun 2020 hingga 2022 adalah 2613 orang. Pasien yang gagal terapi 1 orang (0,04%). Pasien yang meninggal sebanyak 170 orang (6,51%). Pasien yang putus obat sebanyak 110 orang (4,21%) dan pasien yang sembuh 2332 orang (89,24%).
Pengaruh Kombinasi Kitosan dan Karbopol 940 Terhadap Karakteristik Fisik dan Stabilitas Sediaan Gel Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L) Zatalini, Dioni Fadia; Bhagawan, Weka Sidha; Norachuriya, Zedny
Journal of Islamic Pharmacy Vol 10, No 1 (2025): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v10i1.32255

Abstract

Gel merupakan salah satu sediaan topikal yang memiliki keuntungan seperti bewarna jernih, memberikan sensasi dingin, tidak berminyak, mudah menyebar di kulit sehingga dapat maksimal memberikan efek teraupetik. Gelling agent merupakan komponen penting dalam pembentukan gel. Kitosan merupakan polimer alam yang dapat membentuk gel pada larutan asam. Sedangkan karbopol 940 dapat menghasilkan gel bewarna jernih dan stabilitasnya baik selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi karbopol 940 dan kitosan pada sediaan gel ekstrak daun kelor terhadap karakteristik fisik dan uji stabilitas selama 4 minggu. Pembuatan gel ekstrak daun kelor menggunakan ekstrak etanol daun kelor sebesar 5%. Kombinasi gelling agent yaitu karbopol 940 1% dan kitosan 0,5%, 1%, 1,5%. Uji karakteritik dan stabilitas meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar dan stabilitas selama 4 minggu. Hasil menunjukkan gel ekstrak daun kelor bewarna coklat tua, kental, bau khas daun kelor serta homogen dan tidak mengalami perubahan signifikan selama disimpan 28 hari. Nilai Uji pH sediaan gel ekstrak daun kelor tidak mengalami perubahan setelah disimpan selama 4 minggu (4,94-5,20) menjadi 5,09-5,65). Stabilitas viskositas sediaan gel ekstrak daun kelor mengalami penurunan dari minggu ke-1 2,964 cps-4420 cps menjadi 2,438 cps-3556 cps setelah minggu. Pada uji daya sebar terjadi peningkatan setelah disimpan selama 4 minggu (4,2 cm- 5,9 cm menjadi (5,1 cm – 6,9 cm). Berdasarkan hasil tersebut semua formula gel kitosan-karbopol 940-ekstrak daun kelor telah memenuhi persyaratan.