Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Arah Kiblat Pemakaman; Analisis Asas-Asas Hukum Islam Badrun Taman; Agusten; Siun Rohan; Katra Pramadeka; Arief Wirawan; Idi Warsah
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 30 No 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v30i1.471

Abstract

Penelitian ini berangkat dari problem bervariasinya arah kiblat makam-makam di Kota Bengkulu yang disebabkan berbagai faktor sosial dan normatif yang terjadi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan fikih solutif akurasi arah kiblat pemakaman sebagai acuan aktifitas umat Islam terkait arah kiblat makam. Data penelitian diperoleh melalui observasi variasi arah kiblat makam dan wawancara tokoh-tokoh MUI, tokoh agama, petugas pemakaman, dan masyarakat di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan asas-asas hukum Islam sebagai pisau analisis normatif-filosofis dengan mempertimbangkan faktor-faktor religio-sosiologis yang menyebabkan tidak tertibnya arah kiblat pemakaman. Penelitian ini menemukan bahwa melalui analisis asas-asas hukum Islam dan mempertimbangkan faktor-faktor sosial-keagamaan terkait variasi arah kiblat pemakaman, ditemukan pentingnya memastikan pelaksanaan kewajiban hukum berjalan dengan efisien dan tanpa memberatkan (masyaqqah) para individu yang terlibat. Dengan demikian, pendekatan solusi yang diusulkan adalah melalui pengaturan shaf-shaf makam, yang mengadopsi prinsip pengaturan arah kiblat yang serupa dengan yang diterapkan di masjid, untuk memastikan bahwa penentuan arah kiblat pemakaman berlangsung secara efisien dan lancar. Dalam implementasinya, kerjasama erat antara ulama dan umara' juga ditekankan agar solusi ini dapat diimplementasikan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
The Concept of Learning Celestial Science in the Book "Wasilah al-Mubtadi'in Fi Risalah al-Qamarain” Badrun Taman; Doki Hermanto; Agustini; Rindom Harahap; Nur Hidayat
Nusantara Education Vol. 3 No. 1 (2024): Nusantara Education
Publisher : PT. Islamic Research Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study explores the concepts of celestial science education within the work of Muhammad Yunus bin Abdullah, a lesser-known Falak scholar in Indonesia, particularly in East Java, and his book "Risālatil Qamaraīn Fī Ijtimā’in Nayyiraīn." Classified as Taqribi Hisab Hakiki, the book undergoes an extensive content analysis, involving a literature review and qualitative interviews with celestial science experts. The findings indicate that the book "Wasīlah Al Mubtadi’īn Fī Tarjamati Risālatil Kamaraīn Fī Ijtimā’in Nayyiraīn" presents a comprehensive approach to learning celestial science, covering fundamental concepts, intricate calculations of the lunar month initiation, and detailed explanations of astronomical phenomena. Utilizing classical Arabic terms explained in Javanese Arabic (pego), the book maintains a connection with traditional celestial science while ensuring local accessibility. Emphasizing the disparities between sidereal and synodic months, the text integrates practical applications of arithmetic and trigonometric principles. Notably, acknowledging multiple sources indicates a broad approach to celestial science education, and the inclusion of practical information fosters a balance between theoretical and applied knowledge, aligning the study with both classical and modern perspectives in celestial science.
Time-Related Rulings in Fiqh Munakahat: A Contemporary Integration of Astronomical and Jurisprudential Analysis Badrun Taman; Fatimah; Friska Linia Sari; Abdul Gafar Olawale Fahm
MILRev: Metro Islamic Law Review Vol. 4 No. 2 (2025): MILRev: Metro Islamic Law Review
Publisher : Faculty of Sharia, IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/8pvnz650

Abstract

This study examines time-related rulings in Fiqh Munakahat (Islamic family law), focusing on key provisions such as iddah (waiting period after divorce or death), baligh (age of maturity), hadlanah (child custody), and radla’ah (breastfeeding period). Although these rulings are normatively based on the lunar (qamariyah) calendar, their implementation in Indonesia often relies on Gregorian approximations, leading to inconsistencies in legal outcomes—particularly in matters of remarriage, inheritance, and personal status. Using a qualitative library-based approach, this study integrates classical fiqh sources with astronomical computation (Ilmu Falak) and judicial case analysis from Indonesian Religious Courts. The integration is conducted by converting Gregorian-based legal timeframes into hilal-based lunar calculations and comparing the outcomes with statutory norms such as the Compilation of Islamic Law (KHI). This method highlights practical and doctrinal mismatches not addressed in prior studies, especially regarding standardizing iddah durations. The findings demonstrate that Gregorian approximations often arbitrarily extend or shorten legal periods, undermining legal certainty and compliance with Islamic jurisprudence. By contrast, lunar-based reckoning offers higher precision and is more faithful to scriptural mandates. The study recommends revising national legal instruments and court practices to adopt hilal-based time calculations in marital rulings, thus enhancing consistency, legitimacy, and contextual relevance in contemporary Islamic legal systems.
Arah Kiblat Pemakaman; Analisis Asas-Asas Hukum Islam Badrun Taman; Agusten; Siun Rohan; Katra Pramadeka; Arief Wirawan; Idi Warsah; pengelola, pengelola
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 30 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v30i1.471

Abstract

Penelitian ini berangkat dari problem bervariasinya arah kiblat makam-makam di Kota Bengkulu yang disebabkan berbagai faktor sosial dan normatif yang terjadi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan fikih solutif akurasi arah kiblat pemakaman sebagai acuan aktifitas umat Islam terkait arah kiblat makam. Data penelitian diperoleh melalui observasi variasi arah kiblat makam dan wawancara tokoh-tokoh MUI, tokoh agama, petugas pemakaman, dan masyarakat di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan asas-asas hukum Islam sebagai pisau analisis normatif-filosofis dengan mempertimbangkan faktor-faktor religio-sosiologis yang menyebabkan tidak tertibnya arah kiblat pemakaman. Penelitian ini menemukan bahwa melalui analisis asas-asas hukum Islam dan mempertimbangkan faktor-faktor sosial-keagamaan terkait variasi arah kiblat pemakaman, ditemukan pentingnya memastikan pelaksanaan kewajiban hukum berjalan dengan efisien dan tanpa memberatkan (masyaqqah) para individu yang terlibat. Dengan demikian, pendekatan solusi yang diusulkan adalah melalui pengaturan shaf-shaf makam, yang mengadopsi prinsip pengaturan arah kiblat yang serupa dengan yang diterapkan di masjid, untuk memastikan bahwa penentuan arah kiblat pemakaman berlangsung secara efisien dan lancar. Dalam implementasinya, kerjasama erat antara ulama dan umara' juga ditekankan agar solusi ini dapat diimplementasikan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.