Penelitian ini mengkaji manajemen pemberdayaan komite sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebagai strategi untuk meningkatkan prestasi siswa secara akademik dan non-akademik. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, penelitian dilaksanakan di MTs YPPA Cipulus Kabupaten Purwakarta dan MTs Al-Barkah Kabupaten Bandung yang telah mengimplementasikan praktik pemberdayaan secara partisipatif dan sistematis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model interaktif Miles, Huberman, dan SaldaƱa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan komite dilakukan melalui empat fungsi manajerial utama: perencanaan program berbasis regulasi, pengorganisasian struktur yang hierarkis, pelaksanaan program kerja terfokus pada kebutuhan siswa, dan evaluasi berkala yang partisipatif. Peran komite tidak lagi sebatas simbolik, melainkan menjadi mitra strategis madrasah dalam pengambilan keputusan pendidikan. Tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan kurangnya pelatihan teknis, diatasi melalui strategi pelatihan peran dan workshop manajemen pendidikan. Seluruh proses ini mencerminkan penerapan fungsi manajemen klasik menurut George R. Terry, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Temuan ini menegaskan bahwa manajemen pemberdayaan komite yang berbasis kolaborasi dan konteks lokal dapat menjadi model efektif dalam menciptakan tata kelola pendidikan yang partisipatif, akuntabel, dan berorientasi pada peningkatan prestasi siswa.