Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Effectiveness of Basic Physical Training Training in DKI Jakarta Sports Coaches Hermanto; Eko Juli Fitrianto; Agung Robianto; Nadya Dwi Oktafiranda; Ela Yuliana
Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ)
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jpj.v4i2.1583

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of basic physical exercise training for DKI Jakarta sports coaches. The research was conducted in May 2023. This data collection was carried out at the Faculty of Sports Science, State University of Jakarta by using stationery to fill out a questionnaire. The research method used is descriptive method with survey technique. This research instrument is a closed questionnaire and is distributed to the entire sample. The number of samples was 40 coaches who were the population of DKI Jakarta sports coaches. Based on the results of the research analysis, there is a significant difference between the pretest and posttest values in the overall research sample data with a significant value of pretest and posttest of 0.000 (p <0.05) so it can be concluded that there is an increase in the trainer's knowledge after attending basic physical training.
Shoulder Joint Flexibility of Pointer, Middle, and Shooter Players in Petanque Athletes, State University of Jakarta Yuliasih; Nadya Dwi Oktafiranda; Ramdan Pelana; Ela Yuliana; Sri Indah Ihsani
Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ)
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jpj.v4i2.1699

Abstract

Pétanque sport is a sport of dexterity in throwing the blindest ball from the iron by getting the target ball closer (pointing) and keeping the opponent's ball away (shooting), and both feet are in a circle. The purpose of this study was to determine the flexibility of the shoulder joint in UNJ pétanque athletes seen from the position of the players, namely pointer, middle, and shooter, and measurements were carried out in the flexion and extension positions. The method used in this study is to use a descriptive method with a measurement technique that measures the flexibility of the shoulder joint. The population in this study was UNJ pétanque players totaling 30 people with a sampling technique namely with accidental sampling technique totaling 24 people. Data collection technique by measuring the flexibility of the shoulder joint using a goniometer. The research was conducted on the 2nd floor of the Biomechanics Lab of GOR UNJ. The results of the study on flexion measurements at the position of pointer players are 187.78°; Middle 201.67° and Shooter 187.78°. While the extension measurement at the pointer position is 83.33°; Middle 84.17° and Shooter 84.44°. The conclusion of this study was obtained Flexion measurements on pointers, middles, and shooters are all in the very good category. Normally 0-180°. The extension measurements on the pointer, middle, and shooter are all in the excellent category. Normally 0-60°. So, pointer, middle, and shooter players have the same physical condition that does not have a significant difference in shoulder joint flexibility.
PENCEGAHAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL MELALUI EDUKASI PASSIVE STRETCHING BAGI MASYARAKAT DESA BOJONG KONENG Ela Yuliana; Yuliasih
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The aim of this community service is to provide education to the people of Bojong Koneng Village, Babakan Madang District, Bogor, West Java about the benefits of doing passive stretching to prevent musculoskeletal disorders. Community service begins with discussions with partners, continues with designing community service activities, then implementing community service activities, and finally conducting an evaluation. Community service activities were carried out at SMP Negeri 2 Babakan Madang and were attended by 35 people consisting of active members of the Pancar Urang Youth Organization and Paud teachers in the Bojong Koneng Village environment, Babakan Madang District, Bogor, West Java. The methods used in community service are lectures and demonstrations packaged in the form of outreach. As a result of this service activity, there was a change in participants' knowledge and understanding. Participants in service activities become more knowledgeable and understand that doing passive stretching can provide benefits for preventing musculoskeletal disorders. In addition, it can be used as an alternative treatment related to musculoskeletal disorders. Keywords: passive stretching, musculoskeletal disorders Abstrak Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat tentang manfaat melakukan passive stretching untuk mencegah gangguan musculoskeletal. Pengabdian masyarakat dimulai dengan berdiskusi dengan mitra, dilanjutkan dengan merancang kegiatan pengabdian, kemudian pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan terkahir melakukan evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di SMP Negeri 2 Babakan Madang, dan diikuti sebanyak 35 orang terdiri atas, anggota aktif Karang Taruna Pancar Urang dan guru Paud di lingkungan Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat yaitu ceramah dan demonstrasi yang dikemas dalam bentuk sosialisasi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini, terdapat perubahan pengetahuan dan pemahaman peserta. Peserta kegiatan pengabdian menjadi lebih tahu dan paham bahwa, dengan melakukan passive stretching dapat memberikan manfaat untuk mencegah gangguan musculoskeletal. Selain itu, dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif terkait dengan gangguan musculoskeletal.. Kata Kunci: passive stretching, gangguan musculoskeletal
PEMBUATAN BUSUR PARALON SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN PARIWISATA OLAHRAGA DI DESA BOJONG KONENG, BOGOR Dwi Oktafiranda, Nadya; Ela Yuliana
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Tourism is one of the mainstays for the government to move the wheels of the economy quickly and efficiently. The aim of this Community Service activity is to provide knowledge about making paralon bows as an effort to develop sports tourism in Bojong Koneng village, Bogor. This activity will be held on 26 - 27 August 2023 at SMPN 2 Babakan Madang. This activity was attended by 35 members of the Pancar Urang Youth Organization, consisting of teenagers and adults. Participants were curious about the opportunities to develop sports tourism through archery activities that can be carried out in the Bojong Koneng area. This is based on the fact that the Sentul Hill area is currently visited by many tourists, dominated by residents from outside the area, to enjoy the existing natural tourist destinations. Archery equipment is known to be of quite high value, but in an effort to introduce the sport of archery to the public, the equipment can be modified with affordable materials, but this does not reduce the meaning of the sport of archery itself. Therefore, the PkM team educated participants about opportunities to develop tourism in existing businesses in the area with more economical equipment, namely paralon arcs. This activity is expected to be useful and can be implemented in the future by the participants, so that it can further increase the number of tourists Abstrak Pariwisata merupakan salah satu andalan bagi pemerintah untuk menggerakan roda perekonomian secara cepat dan efesien. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk memberikan pengetahuan tentang pembuatan busur paralon sebagai upaya mengembangkan pariwisata olahraga di desa Bojong Koneng, Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 - 27 Agustus 2023 di SMPN 2 Babakan Madang. Kegiatan ini diikuti 35 orang anggota di karang taruna Pancar Urang yang terdiri dari remaja dan dewasa. Peserta memiliki rasa keingintahuan tentang peluang untuk mengembangkan pariwisata olahraga melalui kegiatan memanah yang dapat dilakukan di daerah bojong koneng. Hal tersebut didasari oleh Kawasan bukit Sentul saat ini banyak dikunjungi para wisatawan yang didominasi oleh warga luar daerah untuk menikmati destinasi wisata alam yang ada. Peralatan pada olahraga panahan diketahui bernilai cukup tinggi, namun dalam upaya mengenalkan olahraga panahan pada masyarakat maka peralatan tersebut dapat di modifikasi dengan bahan - bahan yang terjangkau, namun tidak mengurangi arti dari olahraga panahan itu sendiri. Oleh karena itu tim PkM mengedukasi kepada peserta mengenai peluang mengembangkan pariwisata pada bisnis yang ada di daerah tersebut dengan peralatan yang lebih ekonomis yaitu busur paralon. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat dimplementasikan di kemudian hari oleh para peserta, sehingga dapat lebih meningkatkan jumlah wisatawan.
EDUKASI PENANGANAN CEDERA PADA PELATIH SELAM/DIVING DI KEPULAUAN SERIBU Ruliando Hasea Purba; Ela Yuliana; Dadan Resmana; Tridinda Aprilia
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The Thousand Islands are widely known by domestic and foreign tourists for their extraordinary charm, including for diving lovers. The region, which has eleven inhabited islands, has one island known as a diving paradise, Pramuka Island, which is also the center of the Thousand Islands Regency. As a dive trainer, your responsibilities include technical training and diver safety, but also preparedness for emergencies that may occur. This study aims to provide education on handling injuries that may be experienced by divers. The method of implementation of this training is starting with an initial knowledge test, material delivery, practice, discussion, final knowledge test. The number of participants was 25 people, all of whom were diving trainers. The results showed that there was an increase in the trainer's understanding during education, namely an increase in the initial knowledge test results by 28% and the final knowledge test results by 72%. In conclusion, educational activities can run smoothly and are greeted with enthusiasm by the education participants. So it can be concluded that this training activity is very successful and beneficial for the trainers in particular. This success is indicated by the suitability of the material with the evaluation results given to the participants. The positive response from participants is also a very good indicator of success that this education is the education expected by diving or diving coaches in the Thousand Islands, especially on Pramuka Island, because it can be useful both in handling and knowledge of the coaches on Pramuka Island as one of the competencies as a trainer. Keywords: Education, Thousand Islands, Pramuka Island, Injury Management, Diving Coach, Diving Abstrak Kepulauan Seribu sudah dikenal luas oleh wisatawan nusantara dan mancanegara memiliki pesona yang luar biasa, termasuk bagi para pecinta diving. Wilayah yang yang memiliki sebelas pulau penduduk ini ternyata memiliki satu pulau yang dikenal sebagai surga diving, yaitu Pulau Pramuka, yang juga menjadi pusat Kabupaten Kepulauan Seribu. Rata-rata pekerjaan di penduduk tersebut menjadi pelatih selam atau diving.Sebagai pelatih selam memiliki tanggung jawab yang mencakup pelatihan teknis dan keselamatan penyelam, tetapi juga kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat yang mungkin akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai penanganan cedera yang mungkin dialami oleh penyelam. Metode pelaksanaan pelatihan ini yaitu diawali dengan tes pengetahuan awal, penyampaian materi, praktik, diskusi, tes pengetahuan akhir. Jumlah peserta 25 orang yang seluruhnya pelatih selam atau diving. Hasil diketahui bahwa terdapat peningkatan pemahaman pelatih saat edukasi yaitu mengalami peningkatan yaitu hasil tes pengetahuan awal sebesar 28 % dan hasil tes pengetahuan akhir sebesar 72%. Kesimpulannya kegiatan edukasi dapat berjalan dengan lancar dan disambut dengan antusias oleh para peserta edukasi. Jadi dapat disimpulkan kegiatan pelatihan ini sangat berhasil dan bermanfaat bagi para pelatih khususnya. Keberhasilan ini ditunjukkan dengan adanya kesesuaian materi dengan hasil evaluasi yang diberikan kepada para peserta. Respon positif dari peserta juga merupakan indikator keberhasilan yang sangat baik bahwa edukasi ini adalah edukasi yang diharapkan oleh para pelatih selam atau diving di kepulauan seribu khususnya di Pulau Pramuka, karena dapat bermanfaat baik dalam penanganan maupun pengetahuan terhadap para pelatih di Pulau Pramuka sebagai yang salah satu kompetensi sebagai Pelatih. Kata Kunci: Edukasi, Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, Penanganan Cedera, Pelatih Selam, Diving
HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TINGKAT CEDERA ANKLE PADA ATLET PELATDA DKI JAKARTA: INDONESIA Muhammad Rafi; Junaidi; Ela Yuliana; Bazzar Ari Mighra; Iwan Hermawan
Jurnal Keolahragaan JUARA Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Keolahragaan Juara
Publisher : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cedera ankle merupakan salah satu jenis cedera yang paling sering dialami oleh atlet dari berbagai cabang olahraga. Cedera ankle disebabkan karna faktor internal dan eksternal, faktor internal salah satunya yaitu persentase lemak tubuh yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persentase lemak tubuh dengan tingkat cedera ankle pada atlet Pelatda DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan metode korelasi. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan total 25 responden. Berdasarkan pelaksanaan penelitian ditemukan persentase lemak tubuh laki-laki rata-rata 19% dan perempuan rata-rata 26,93%. Hasil penelitian terkait tingkat cedera atlet laki-laki pelatda DKI Jakarta yang mengalami cedera grade 1 berjumlah 7 atlet (70%), cedera grade 2 berjumlah 1 atlet (10%), grade 3 berjumlah 2 atlet (20%). Hasil penelitian terkait tingkat cedera atlet perempuan Pelatda DKI Jakarta yang mengalami cedera grade 1 berjumlah 2 atlet (13,33%.), cedera grade 2 berjumlah 8 Atlet (53,34%) dan Grade 3 berjumlah 5 orang (33,33%). Bedasarkan hasil uji kolerasi person di dapatkan nila p-value 0,001<0,05 dan nilai r hitung diketahui nilai r 0,959 yang berarti adanya hubungan yang sangat kuat. Dengan demikian terdapat hubungan persentase lemak tubuh dengan tingkat cedera ankle pada atlet pelatda DKI Jakarta. KATA KUNCI : Cedera Ankle, Persentase Lemak Tubuh, Atlet Pelatda DKI Jakarta
HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TINGKAT CEDERA ANKLE PADA ATLET PELATDA DKI JAKARTA: INDONESIA Muhammad Rafi; Junaidi; Ela Yuliana; Bazzar Ari Mighra; Iwan Hermawan
Jurnal Keolahragaan JUARA Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Keolahragaan Juara
Publisher : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cedera ankle merupakan salah satu jenis cedera yang paling sering dialami oleh atlet dari berbagai cabang olahraga. Cedera ankle disebabkan karna faktor internal dan eksternal, faktor internal salah satunya yaitu persentase lemak tubuh yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persentase lemak tubuh dengan tingkat cedera ankle pada atlet Pelatda DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan metode korelasi. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan total 25 responden. Berdasarkan pelaksanaan penelitian ditemukan persentase lemak tubuh laki-laki rata-rata 19% dan perempuan rata-rata 26,93%. Hasil penelitian terkait tingkat cedera atlet laki-laki pelatda DKI Jakarta yang mengalami cedera grade 1 berjumlah 7 atlet (70%), cedera grade 2 berjumlah 1 atlet (10%), grade 3 berjumlah 2 atlet (20%). Hasil penelitian terkait tingkat cedera atlet perempuan Pelatda DKI Jakarta yang mengalami cedera grade 1 berjumlah 2 atlet (13,33%.), cedera grade 2 berjumlah 8 Atlet (53,34%) dan Grade 3 berjumlah 5 orang (33,33%). Bedasarkan hasil uji kolerasi person di dapatkan nila p-value 0,001<0,05 dan nilai r hitung diketahui nilai r 0,959 yang berarti adanya hubungan yang sangat kuat. Dengan demikian terdapat hubungan persentase lemak tubuh dengan tingkat cedera ankle pada atlet pelatda DKI Jakarta. KATA KUNCI : Cedera Ankle, Persentase Lemak Tubuh, Atlet Pelatda DKI Jakarta
HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TINGKAT CEDERA ANKLE PADA ATLET PELATDA DKI JAKARTA: INDONESIA Muhammad Rafi; Junaidi; Ela Yuliana; Bazzar Ari Mighra; Iwan Hermawan
Jurnal Keolahragaan JUARA Vol. 5 No. 8 (2025): Jurnal Keolahragaan Juara
Publisher : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cedera ankle merupakan salah satu jenis cedera yang paling sering dialami oleh atlet dari berbagai cabang olahraga. Cedera ankle disebabkan karna faktor internal dan eksternal, faktor internal salah satunya yaitu persentase lemak tubuh yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persentase lemak tubuh dengan tingkat cedera ankle pada atlet Pelatda DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan metode korelasi. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan total 25 responden. Berdasarkan pelaksanaan penelitian ditemukan persentase lemak tubuh laki-laki rata-rata 19% dan perempuan rata-rata 26,93%. Hasil penelitian terkait tingkat cedera atlet laki-laki pelatda DKI Jakarta yang mengalami cedera grade 1 berjumlah 7 atlet (70%), cedera grade 2 berjumlah 1 atlet (10%), grade 3 berjumlah 2 atlet (20%). Hasil penelitian terkait tingkat cedera atlet perempuan Pelatda DKI Jakarta yang mengalami cedera grade 1 berjumlah 2 atlet (13,33%.), cedera grade 2 berjumlah 8 Atlet (53,34%) dan Grade 3 berjumlah 5 orang (33,33%). Bedasarkan hasil uji kolerasi person di dapatkan nila p-value 0,001<0,05 dan nilai r hitung diketahui nilai r 0,959 yang berarti adanya hubungan yang sangat kuat. Dengan demikian terdapat hubungan persentase lemak tubuh dengan tingkat cedera ankle pada atlet pelatda DKI Jakarta. KATA KUNCI : Cedera Ankle, Persentase Lemak Tubuh, Atlet Pelatda DKI Jakarta
EDUKASI PENANGANAN PERTAMA CEDERA OLAHRAGA PADA KLUB I CAN GYMNASTICS Ruliando Hasea Purba; Ela Yuliana; Dadan Resmana; Tridinda Aprilia
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Cedera olahraga merupakan salah satu risiko yang sering dialami oleh atlet senam, terutama pada klub olahraga dengan intensitas latihan yang tinggi. Penanganan pertama yang tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya keparahan cedera serta dapat mempercepat proses pemulihan atlet. Namun, masih banyak pelatih, orang tua, maupun atlet yang memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai prosedur pertolongan pertama pada cedera olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas pengetahuan penanganan pertama cedera olahraga pada Klub I Can Gymnastics. Edukasi ini melibatkan sejumlah 49 orang tua sebagai responden. Edukasi diberikan melalui metode ceramah dan simulasi praktik pertolongan pertama cedera olahraga. Hasil edukasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor pengetahuan responden setelah diberikan edukasi yaitu sebesar 38 %. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi penanganan pertama cedera olahraga berperan penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan penanganan cedera pada klub senam I Can Gymnastic. Oleh karena itu, program edukasi serupa direkomendasikan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan di klub olahraga lainnya. Abstract Sports injuries are a common risk for gymnasts, especially in high-intensity training clubs. Appropriate first aid is crucial for preventing injury severity and accelerating recovery. However, many coaches, parents, and athletes still lack knowledge of first aid procedures for sports injuries. This study aimed to determine the effectiveness of knowledge regarding first aid for sports injuries at the I Can Gymnastics Club. Forty-nine parents participated in the education program. The education was delivered through lectures and practical simulations of first aid for sports injuries. The results showed a significant increase in respondents' knowledge scores after the education, with a 38% increase. This finding confirms that first aid education for sports injuries plays a crucial role in improving preparedness and injury management skills at the I Can Gymnastics Club. Therefore, similar educational programs are recommended for ongoing implementation at other sports clubs.
SOSIALISASI POLA GIZI SEIMBANG DAN KOMPOSISI TUBUH PADA ANGGOTA HIMPUNAN GENERASI MUDA KABUPATEN KAUR (HGMKK) JABODETABEK Yasep Setiakarnawijaya; Ela Yuliana; Nadya Dwi Oktafiranda; Langgeng Safitri; Asri Arika Rahman
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kurang pengetahuan remaja tentang gizi seimbang menyababkan penerapan gizi seimbang di masyarakat belum optimal sehingga masih banyak dijumpai berbagai masalah terkait perilaku makan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta penyakit-penyakit yang berkaitan dengan gizi kurus dan obesitas. Di DKI Jakarta memiliki prevalensi yang lebih tinggi. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yakni, memberikan sosialisasi tentang pola gizi seimbang dan komposisi tubuh pada Himpunan Generasi Muda Kabupaten Kaur (HGMKK) Jabodetabek. Metode pemecahan masalah menggunakan pendekatan ceramah, dan diikuti oleh peserta sebanyak 20 orang. Hasilnya, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pola gizi seimbang dan komposisi tubuh. Hasil pretest dan posttest terjadi peningkatan sebesar 60,63%, dengan tingkat kebenaran jawaban pada saat posttest mencapai 90,63%. Kesimpulannya, sosialisasi adalah tindakan yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman generasi muda terkait dengan pola gizi seimbang dan komposisi tubuh, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong kepada perubahan perilaku makan dan hidup sehat. Dengan demikian, salah satu dari 17 tujuan program Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin ke-tiga kehidupan sehat dan sejahtera tercapai di masyarakat. Abstract The lack of knowledge among adolescents about balanced nutrition has led to suboptimal implementation of balanced nutrition in the community, resulting in numerous problems related to eating behavior, clean and healthy living behavior, and diseases related to underweight and obesity. DKI Jakarta has a higher prevalence. The purpose of this community service activity is to provide socialization about balanced nutrition patterns and body composition to the Kaur Regency Youth Association (HGMKK) in the Greater Jakarta area. The problem-solving method used a lecture approach, and was attended by 20 participants. As a result, there was an increase in participants' knowledge and understanding of balanced nutrition patterns and body composition. The pretest and posttest results showed an increase of 60,63%, with an 90,63% correctness rate in the posttest. In conclusion, socialization is an appropriate action to increase the knowledge and understanding of the younger generation regarding balanced nutrition patterns and body composition. It is hoped that it will increase awareness and encourage changes in eating behavior and healthy living. Thus, one of the 17 goals of the Sustainable Development Goals (SDGs) program, namely point three, a healthy and prosperous life, is achieved in the community.