Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Beragama Siswa Farichah, Siti Dawiyah; Neima, Emiliano Ihza Siar
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah Vol. 9 No. 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ibnu Sina Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55187/tarjpi.v9i1.5621

Abstract

Pembentukan perilaku beragama remaja terbentuk oleh beberapa faktor, salah satunya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga, khususnya orang tua berperan penting dalam membentuk perilaku beragama anak. Hal ini melatarbelakangi pelaksanaan penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dampak pola asuh orang tua terhadap perilaku beragama siswa serta untuk mendeskripsikan faktor- faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku beragama siswa, dengan mengambil subjek siswa kelas X IPS MAN 2 Jember. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan tahapan: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi, sedangkan dalam proses keabsahan data, digunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Penelitian menghasilkan temuan bahwa pola asuh orang tua memiliki dampak dalam membentuk perilaku beragama Siswa. Pola asuh otoriter yang diterapkan dengan menggunakan kekerasan mencetak anak yang berkepribadian pendiam. Pola asuh permisif berdampak pada pribadi anak yang manja dan kurangnya kesadaran bertanggung jawab. Pola asuh demokratis menghasilkan anak yang berkepribadian terbuka dan suka menolong sesama, sedangkan pola asuh Islami menghasilkan anak yang mencerminkan sosok seorang muslim. Temuan berikutnya bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku beragama siswa diantaranya: lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat (termasuk teman dan HP), lingkungan madrasah (guru dan teman).
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Keragaman melalui Model Problem Based Learning di Kelas IV SDN Sawahkulon Purwakarta Gunawan, Wawan; Farichah, Siti Dawiyah; Halim, Abdul
Journal of Pedagogical and Teacher Professional Development Vol. 1 No. 1 (2024): Journal of Pedagogical and Teacher Professional Development, July 2024
Publisher : Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/jptpd.v1i1.27

Abstract

Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya materi tentang Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13 dan Hadis tentang keragaman, dirasakan kurang menarik bagi siswa sekolah dasar. Hal ini disebabkan siswa dituntut menghafal seluruh isi materi, serta metode ceramah guru yang monoton cenderung membosankan bagi siswa. Kegiatan pembelajaran seringkali berpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa sebagai pelaku aktif dalam proses belajar. Siswa hanya diposisikan sebagai objek yang harus menerima ilmu dari guru tanpa diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif audio-visual. Media ini terbukti membantu siswa memahami pesan dalam al-Qur’an dan Hadis, mudah digunakan, serta meningkatkan aktivitas belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. The teaching material for Islamic Education, particularly regarding Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13 and Hadith about diversity, is perceived as less engaging for elementary school students. This is due to the requirement for students to memorize all content, combined with the teacher’s monotonous lecturing style, which tends to bore the students. Learning activities often revolve around the teacher and fail to involve students as active participants in the learning process; students are merely positioned as passive recipients of knowledge, with little opportunity for self-development. One way to address this issue is through the use of interactive audio-visual learning media. This media has proven effective in helping students understand the messages within the Qur’an and Hadith, is user-friendly, and enhances student learning activities. As a result, the learning process becomes more engaging and meaningful, ultimately improving student learning outcomes.
PELAKSANAAN KEGIATAN RATIBUL HADDAD BAGI NARAPIDANA NARKOTIKA DILEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A JEMBER Farichah, Siti Dawiyah; Maiysharatul K, Siti
EL-Islam Vol 6 No 2 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/el-islam.v6i2.7215

Abstract

The objectives of this research are: 1) Describe how Ratibul Haddad activities are implemented for narcotics prisoners at the Jember Class II A Penitentiary. 2) To find out what supporting and inhibiting factors are the implementation of Ratibul Haddad activities for narcotics prisoners at the Jember Class II A Penitentiary. 3) To find out what impact the implementation of Ratibul Haddad activities has on narcotics prisoners at the Jember Class II A Correctional Institution. Researchers use a qualitative research approach with a phenomenological type. The description of the form of implementation of the Ratibul Haddad activity is the same as Istigosahin general, which begins with preparing the place first and preparing mats, the Ratibul Haddad reading text for those who don't memorize it and the tools that will be used for the activity such as loudspeakers if needed. Next, the activity begins with tawasul fatihah, prayers, reading Ratibul Haddad and ends with prayer. The inhibiting and supporting factors for implementing RatibulHaddad activities are the prisoners themselves who are difficult to invite to carry out coaching activities. The effect of implementing Ratibul Haddad activities for narcotics prisoners is that they make their hearts calmer and more peaceful, increase their sense of responsibility, and have high social awareness.