Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya materi tentang Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13 dan Hadis tentang keragaman, dirasakan kurang menarik bagi siswa sekolah dasar. Hal ini disebabkan siswa dituntut menghafal seluruh isi materi, serta metode ceramah guru yang monoton cenderung membosankan bagi siswa. Kegiatan pembelajaran seringkali berpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa sebagai pelaku aktif dalam proses belajar. Siswa hanya diposisikan sebagai objek yang harus menerima ilmu dari guru tanpa diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif audio-visual. Media ini terbukti membantu siswa memahami pesan dalam al-Qur’an dan Hadis, mudah digunakan, serta meningkatkan aktivitas belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. The teaching material for Islamic Education, particularly regarding Q.S. Al-Ḥujurāt/49:13 and Hadith about diversity, is perceived as less engaging for elementary school students. This is due to the requirement for students to memorize all content, combined with the teacher’s monotonous lecturing style, which tends to bore the students. Learning activities often revolve around the teacher and fail to involve students as active participants in the learning process; students are merely positioned as passive recipients of knowledge, with little opportunity for self-development. One way to address this issue is through the use of interactive audio-visual learning media. This media has proven effective in helping students understand the messages within the Qur’an and Hadith, is user-friendly, and enhances student learning activities. As a result, the learning process becomes more engaging and meaningful, ultimately improving student learning outcomes.