Keberadaan rumah baca sebagai implementasi Gerakan Literasi dalam pendidikan anak di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, menjadi fokus utama. Literasi anak adalah perhatian sentral, meskipun muncul beberapa tantangan. Awalnya, rumah baca adalah tempat aktif untuk berbagai tingkat pendidikan, mulai dari TK hingga SMA. Namun, saat ini, kami menyaksikan perkembangan yang mengkhawatirkan, di mana rumah baca mengalami penelantaran dan kondisinya menjadi kotor. Literasi mencakup pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk mengakses, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, menciptakan pemahaman, mengekspresikan gagasan, berinteraksi dengan orang lain, dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan di luar sekolah. Salah satu pendekatan untuk mempromosikan literasi di luar sekolah adalah dengan mengembangkan rumah baca, seperti yang telah ada di Sembalun Lawang. Namun, di Sembalun Lawang, ada tantangan besar yang harus diatasi terkait rumah baca. Anak-anak di daerah tersebut jarang mengunjungi rumah baca karena berbagai alasan. Upaya lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi hambatan ini dan menjadikan rumah baca sebagai sarana efektif untuk meningkatkan literasi di masyarakat. Pendampingan gerakan literasi anak melalui rumah baca meningkatkan motivasi, minat baca anak dengan meningkatnya antusias anak dalam literasi baca, banyak menguasai kosakata dan mufradat. Selain itu, anak-anak juga sudah mulai meningkat minat dalam membaca cerita-cerita.