Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Wakaf Temporer Untuk Pemberdayaan Umat Perspektif Mazhab Al-Syafi’i: Analisis Sosiologis Terhadap Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Ardiansyah, Rahman; Ilyas, Musyfikah
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab VOLUME 3 ISSUE 2, MAY 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.vi.23985

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisiskan perbedaan pendapat dari kedua dasar hukum yakni hukum Islam dan hukum positif tentang wakaf tunai berjangka (temporer) untuk permberdayaan umat. Dalam menjawab problematika diatas, penulis menggunakan Penelitian Kepustakaan (Library Research) yang berpedoman terhadap pengelolahan data yang didapatkan dari beberapa literatur. Adapun sumber data yang didapatkan diantaranya data sekunder, primer dan tersier. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif merupakan sesuatu yang didasarkan oleh studi kepustakaan dengan menyelami karya-karya ilmiah yang berhubungan langsung pada objek yang dikaji serta menganalisiskan dalam literatur yang memiliki relevansi dengan masalah yang dibahas, kemudian mengulas lalu menyimpulkannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan dan persamaan pada pandangan hukum Islam dan hukum positif tentang wakaf tunai berjangka (temporer). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pendapat hukum Islam yakni Dalam pandangan mazhab al-Syafi’i harta wakaf bersifat abadi sehingga harta wakaf tidak boleh dijual, diganti, dan dipindah sehingga kondisi apapun benda wakaf yang digunakan al-Syafi’i. Landasan dari pandangan al-Syafi’I adalah Q.S Surah Ali-Imran/3 : 92. Regulasi dari perwakafan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf telah memperluas benda yang dapat diwakafkan oleh wakif, sebelum adanya undang-undang ini secara umum hanya terbatas pada benda tidak bergerak atau benda tetap seperti tanah dan bangunan, dengan adanya undang-undang tersebut juga diatur mengenai wakaf benda bergerak seperti wakaf tunai (uang).
MODEL PREDIKSI USIA HARAPAN HIDUP BERDASARKAN FRAKSI EJEKSI VENTRIKEL KIRI: (Studi Potong Lintang Pasien Penyakit Jantung Koroner RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 01 Januari 2012 – 30 Juni 2016) Ardiansyah, Rahman; Aulia, Muhammad Hadley; Tjekyan, RM. Suryadi
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan korelasi antara fraksi ejeksi ventrikel kiri dan angka harapan hidup serta mendapatkan model prediksi angka harapan hidup berdasarkan fraksi ejeksi ventrikel kiri pada pasien penyakit jantung koroner di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016. Berdasarkan penelitian dengan metode Cross Sectional yang dilakukan di RSUD Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012-30 Juni 2016, dapat disimpulkan: Dari 87 pasien penyakit jantung koroner, rata-rata FEVK sampel adalah 45,32%, FEVK terendah adalah 13,8%, dan FEVK tertinggi adalah 77,00%. Dari 87 pasien penyakit jantung koroner, rata-rata angka harapan hidup sampel adalah 4,310tahun,angka harapan hidup terendah adalah 1tahun, dan angka harapan hidup tertinggi adalah 9 tahun. Ada korelasi yang bermakna antara Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri dan Angka Harapan Hidup pada pasien penyakit jantung koroner (p=0,000). Nilai koefisien korelasi didapatkan r= 0,780 yang berarti kekuatan korelasi yang kuat anatar kedua variabel, dan nilai positif menunjukan adanya hubungan searah. Sehingga, semakin tinggi nilai FEVK pasien penyakit jantung koroner, maka semakin tinggi juga angka harapan hidup pasien. Model perediksi angka harapan hidup berdasarkan fraksi ejeksi ventrikel kiriyaitu ; Angka harapan hidup = -0,159 + 0,099 (FEVK).
KONTRIBUSI PELATIHAN, PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR DAN PERSEPSI PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERAWAT DI RS TNI AD PALANGKA RAYA Ardiansyah, Rahman; Rohendi, Rohendi; Veranita, Mira
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.38113

Abstract

Sumber Daya Manusia memiliki posisi yang sangat penting dan menjadi tumpuan bagi keberlangsungan Rumah Sakit. Perawat merupakan SDM terbanyak di dalamnya yang perlu dikelola dengan baik. Salah satu ukuran keberhasilan pelayanan keperawatan adalah seberapa besar produktivitas kerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang baik kepada pasien dan keluarganya. Faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas antara lain adalah pelatihan, pengembangan karir dan pendapatan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi variabel tersebut terhadap produktivitas kerja perawat PNS dan Non-PNS di RS TNI AD Palangkaraya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang dengan teknik penarikan sampel total sampling. Berdasarkan hasil penelitian  menunjukan bahwa pelatihan memiliki pengaruh signifikan (Sig.) 0.007 < 0.05 terhadap produktivitas, pengembangan karir memiliki pengaruh signifikan (Sig.) 0.007 < 0.05 terhadap produktivitas, dan persepsi pendapatan memiliki pengaruh signifikan (Sig.) 0.017 < 0.05 terhadap produktivitas kerja perawat. Secara simultan kontribusi pelatihan, pengembangan karir, dan persepsi pendapatan terhadap produktivitas kerja perawat di RS TNI AD Palangkaraya adalah 93.5% dengan besarnya perbedaan kontribusi variabel pengembangan karir (35.7%) > pelatihan (31.4%) > persepsi pendapatan (26.4%) dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak peneliti teliti. Berdasarkan uji perbedaan dengan mann whitney didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas kerja perawat PNS dibandingkan Non-PNS di RS TNI AD Palangkaraya.
IDENTIFIKASI POLIMORFISME G-1293C GEN CYP2E1 PADA PENDERITA KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Ardiansyah, Rahman; Saleh , Mgs. Irsan; Maritska , Ziske
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/serojahusada.v1i3.2301

Abstract

Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan kasus keganasan terbanyak di bidang THT dan termasuk dalam lima besar tumor ganas dengan frekuensi tertinggi di Indonesia. Salah satu faktor penyebabnya adalah polimorfisme gen yang menyandi enzim CYP2E1. Mutasi pada gen ini menyebabkan kemampuan memetabolisme nitrosamin menurun sehingga nitrosamin yang karsinogenik tidak mampu diubah menjadi produk nontoksik. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan DNA yang berasosiasi dengan timbulnya kanker khususnya KNF. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi polimorfisme promoter (G-1293C) gen CYP2E1 pada penderita karsinoma nasofaring di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Identifikasi polimorfisme G-1293C dilakukan dengan teknik polymerase chain reaction dilanjutkan dengan restriction fragment length polymorphism (PCR-RFLP) menggunakan enzim restriksi PstI. Mayoritas partisipan memiliki genotip wild type GG (75%), sedangkan sisanya memiliki genotip heterozigot G/C (25%), dan tidak ada yang memiliki genotip mutant C/C. Frekuensi alotip wild type G dan alotip polimorfik C masing-masing ditemukan sebanyak 87,5% dan 12,5%. Distribusi penderita KNF terbanyak pada kelompok usia ≥40 tahun (75%) dengan jenis kelamin laki-laki (66,67%) pada etnis Melayu (87,5%) dengan kategori sering dalam mengonsumsi makanan karsinogenik (66,67%) dan tidak ada riwayat KNF pada keluarga (75%). Selain itu, dari hasil pemeriksaan patologi anatomi ditemukan paling banyak tipe WHO III/ Undifferentiated carcinoma (95,83%).