Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK GORENG MENJADI LILIN AROMATERAPI GUNA MENGEMBANGKANPOTENSI EKONOMI KREATIF KEBANGSREN RW 3 Hilmi Junaidi, Muhammad; Salsabila Latif, Fina; Olifiana, Aulia; Ekananda Widodo, Luvi; Wahyu Puspita, Anggi; Puspa Arum, Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 2 No. 1 (2022): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v2i1.478

Abstract

Minyak goreng bekas atau biasa disebut minyak jelantah berasal dari minyak goreng yang sudah pernah digunakan. Minyak jelantah sebenarnya tidak termasuk limbah beracun (B3) tetapi dianggap sebagai limbah. Jika minyak jelantah dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air dan dapat merusak ekosistem perairan yang tentunya juga mencemari lingkungan. Selanjutnya apabila limbah tidak diolah dengan baik dapat menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan, ekosistem air, dan tanah. Untuk mengatasi permasalahan ini, kami menciptakan inovasi mengolah limbah minyak goreng menjadi lilin aromaterapi dengan melibatkan masyarakat setempat. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan melatih keterampilan masyarakat setempat mengenai pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin aromaterapi ramah lingkungan dan telah dilaksanakan masyarakat di wilayah Kebangsren kelurahan Genteng. Hasil lilin aroma terapi juga dapat disesuaikan dengan keinginan mulai dari aroma, bentuk, warna, hiasan yang dapat disesuaikan oleh pembuat. Pengolahan Limbah minyak goreng menjadi lilin aroma terapi memiliki potensi untuk dilirik pasar internsional karena masih banyak yang belum mengolah limbah minyak jelantah dijadikan sebuah nilai jual yang menguntungkan dan nantinya dapat dijadikan ide usaha bagi warga RW3 Kebangsren. Kami juga melakukan pengunggahan Video yang diunggah di platform YouTube juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai tahapan pembuatan lilin aroma terapi dari limbah minyak goreng bahwa hal ini merupakan ide bisnis dan juga membantu pengolahan limbah agar lingkungan tetap terjaga.
PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK GORENG MENJADI LILIN AROMATERAPI GUNA MENGEMBANGKANPOTENSI EKONOMI KREATIF KEBANGSREN RW 3 Hilmi Junaidi, Muhammad; Salsabila Latif, Fina; Olifiana, Aulia; Ekananda Widodo, Luvi; Wahyu Puspita, Anggi; Puspa Arum, Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal PkM PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v2i1.478

Abstract

Minyak goreng bekas atau biasa disebut minyak jelantah berasal dari minyak goreng yang sudah pernah digunakan. Minyak jelantah sebenarnya tidak termasuk limbah beracun (B3) tetapi dianggap sebagai limbah. Jika minyak jelantah dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air dan dapat merusak ekosistem perairan yang tentunya juga mencemari lingkungan. Selanjutnya apabila limbah tidak diolah dengan baik dapat menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan, ekosistem air, dan tanah. Untuk mengatasi permasalahan ini, kami menciptakan inovasi mengolah limbah minyak goreng menjadi lilin aromaterapi dengan melibatkan masyarakat setempat. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan melatih keterampilan masyarakat setempat mengenai pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin aromaterapi ramah lingkungan dan telah dilaksanakan masyarakat di wilayah Kebangsren kelurahan Genteng. Hasil lilin aroma terapi juga dapat disesuaikan dengan keinginan mulai dari aroma, bentuk, warna, hiasan yang dapat disesuaikan oleh pembuat. Pengolahan Limbah minyak goreng menjadi lilin aroma terapi memiliki potensi untuk dilirik pasar internsional karena masih banyak yang belum mengolah limbah minyak jelantah dijadikan sebuah nilai jual yang menguntungkan dan nantinya dapat dijadikan ide usaha bagi warga RW3 Kebangsren. Kami juga melakukan pengunggahan Video yang diunggah di platform YouTube juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai tahapan pembuatan lilin aroma terapi dari limbah minyak goreng bahwa hal ini merupakan ide bisnis dan juga membantu pengolahan limbah agar lingkungan tetap terjaga.
CELEBRITY SHARENTING : PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP KONTEN SHARENTING DI INSTAGRAM Salsabila Latif, Fina; Syarifah Alamiyah, Syifa
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 9 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i9.2023.4281-4289

Abstract

Era digital mendukung adanya fenomena baru mengenai cara orang tua mengasuh anaknya, di era ini menuntut orang tua untuk terkoneksi dengan orang tua lain, mendapatkan informasi dan berbagi. Hal tersebut menimbulkan fenomena sharenting yang merupakan sebuah kegiatan membagikan informasi parenting yang dilakukan oleh orang tua pada media sosialnya. Selain ahli parenting, Sharenting juga dilakukan oleh beberapa selebriti salah satunya Rachel Vennya, banyak pro-kontra terkait kegiatan sharenting yang dilakukannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara mendalam (Indepth Interview) dan juga dokumentasi. Sedangkan informan dipilih melalui teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis resepsi Stuart Hall, yaitu menggambarkan tiga posisi khalayak dalam mengkontruksikan pesan, yakni posisi dominan-hegemoni, negosiasi, dan oposisi. Melalui penelitian ini ditemukan pemaknaan yang dilakukan orang tua yaitu sharenting dapat menjadikan anak terkenal, sharenting sebagai supporting orang tua (ibu) lain dan sharenting sebagai galeri digital. Adapun temuan lain berupa sebuah penerimaan dari orang tua dalam penelitian ini sebagian besar menerima namun menegosiasikan karena ada sebuah batasan yang timbul dari konten yang diunggah oleh Rachel Vennya atas dasar ketidaksesuaian nilai dan pengalaman yang dimiliki oleh orang tua.