Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Reward and Punisment: Sebagai Upaya Proteksi Sikap Indisipliner Siswa Di Madrasah Amin, Moh Nasrul; Roiyah, Zaimatur
Darajat: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 7 No. 1 (2024): Darajat: Jurnal PAI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dam Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/darajat.v7i1.2458

Abstract

Kedisiplinan di lembaga pendidikan memainkan peran kunci dalam perkembangan siswa di sekolah karena kedisiplinan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang produktif, kelas yang teratur, membangun kebiasaan positif denagn menghargai waktu, membangun karakter positif seperti integritas, tanggung jawab, ketekunan. Selain itu, dengan disiplin dapat mendorong prestasi akademik, dan untuk mempersiapkan kehidupan sosial bagi siswa dimasa mendatang. Oleh karena itu, kedisiplinan siswa harus menjadi aspek yang harus di prioritaskan oleh lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana penerapan Reward and Punishment dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan, (2) Apa kelebihan dan kekurangan penerapan Reward and Punishment dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan. (3) Peningkatan kedisiplinan siswa MI Nurul Hidayah Banyubang Solokuro Lamongan setelah penerapan reward dan punishment. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan reward di MI Nurul Hidayah diberikan secara individu maupun kelompok baik pada kalangan bawah maupun atas dalam berbagai bentuk antara lain pujian, acungan jempol, tepuk tangan, senyuman, hadiah, penghargaan, dan hormat. Adapun hukumannya berupa teguran, menghafal surah pendek atau membaca Al-Quran, memberikan tugas, berdiri di depan teman, membersihkan lingkungan sekolah, push up, dan menulis pernyataan. (2) Kelebihan penerapan reward di MI Nurul Hidayah antara lain: Melatih kerja sama antar teman sekelas, memberikan pengaruh yang besar terhadap siswa untuk melakukan hal positif, siswa termotivasi untuk selalu disiplin, sedangkan kelemahan reward antara lain: Siswa menjadi ketergantungan, menjadi menjadi beban bagi siswa yang mengalami keterlambatan atau keterbatasan, siswa menjadi ketergantungan sehingga menjadikan siswa sombong. Selain imbalan, hukuman juga mempunyai kelebihan antara lain: Siswa akan berhati-hati dalam bertindak dan memberikan efek jera pada siswa, sedangkan kekurangan dari hukuman adalah siswa menjadi penakut dan tidak percaya diri. (3) Peningkatan kedisiplinan siswa MI Nurul Hidayah meningkat setelah adanya penerapan reward dan punishment dari guru, antara lain: Siswa tidak terlambat ke sekolah, siswa mengikuti pelajaran dengan antusias, dan siswa semakin rajin mengerjakan tugas.
Penguatan Moderasi Beragama: Revitalisasi Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dimadrasah Raikhan, Raikhan; Amin, Moh Nasrul
Riau Journal of Empowerment Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/raje.6.2.150-164

Abstract

Mistakes in religious education can lead to a misguided understanding in religious practices. Religious teachers, as the primary guides, should master universal values, religious teaching materials, and teaching strategies. On the other hand, teachers also face environmental conditions, facilities, and student environments. Strengthening Religious Moderation is a process of understanding and practicing religious teachings fairly and balancedly to avoid extreme or excessive behavior in its implementation. Therefore, there is a need for research and mentoring for Madrasah teachers through mastering the Strengthening Religious Education Moderation. This service is of great importance for the development of Islamic Higher Education institutions in Indonesia and for institutions or schools under the Ministry. Using the Community-Based Research (CBR) method and carried out over a three-month period, namely October, November, and December 2022 results show that Madrasahs in implementing Religious Moderation Strengthening has significantly improved. The implementation of the Religious Moderation Strengthening program has a positive impact on the school's capacity improvement and its implementation in both curricular and extracurricular activities.
Peningkatkan Karakter Religius Siswa Melalui Internaliasi Nilai dalam Kegiatan Keagamaan dan Sosial Amin, Moh Nasrul; Nashihin, Muhammad; Nursikin, Mukh
MADINAH Vol 11 No 2 (2024): Madinah: Jurnal Studi Islam
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/madinah.v11i2.2950

Abstract

This study aims to determine the strategy of internalizing religious character values ​​in religious and social activities and what religious values ​​are internalized in Madrasah Aliyah (MA) Tarbiyatut Tholabah. The approach used is a qualitative approach with a case study design, data collection through interviews, documentation, and observation with informant sources from school leaders, teachers, and students. Data validity using triangulation techniques and data analysis through data reduction, data presentation and verification or data conclusions. The findings show that the strategy of internalizing religious values ​​based on religious and social activities is carried out through first routine activities, namely congregational prayer, routine Koran reading, and activities to commemorate Islamic holidays, second Social Community Activities such as social service programs and community service, third Habitual Approach in Daily Life contained in Islamic culture and daily monitoring by teachers, fourth is the Al-Qur'an Tahfidz Program. The religious values ​​that are internalized are the values ​​of faith and obedience to worship, honesty, responsibility, simplicity, tolerance, social concern. These results highlight the potential of integrating religious and social activities in the curriculum to develop broad-minded individuals who are spiritually grounded and socially responsible. This study contributes to the existing literature by providing empirical evidence on the effectiveness of integrating religious and social activities in character education in Islamic schools that can be recommended for wider implementation in other Islamic educational institutions.
Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di Madrasah NU dan Muhammadiyah Amin, Moh Nasrul
Darajat: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No. 2 (2021): Darajat : Jurnal PAI
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dam Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/darajat.v4i2.814

Abstract

Madrasah as one of the educational institutions that have an important role in the process of internalizing the value of character education for students. The implementation of character education in Indonesia cannot be separated from the educational institutions owned by NU and Muhammadiyah. The two large organizations have been around for a long time and prioritize the process of implementing character education. These implementation efforts are accompanied by ways, programs or strategies for internalizing the value of character education itself. This article tries to provide a description of the findings of the strategy for internalizing the values ​​of character education in NU and Muhammadiyah educational institutions, namely MTs Hidayatush Syibyan as an educational institution owned by NU and MTs Muhammadiyah 1 located in Palang sub-district. Which in the process of internalizing values, MTs Hidayatush Sybyan does it through a habituation approach or approach to learning activities and extracurricular activities, exemplary of a teacher, direction and guidance, cooperation with parents of students, and finally through the enforcement of madrasa rules. While the strategy for internalizing character education values ​​at MTs Muhammadiyah 1 is through a strategy of integrating character values ​​into the curriculum or all subjects, advice by leaders and teachers to students, civilizing madrasas, through student discipline, teacher example, and finally through habituation. Overall, the internalization of character values ​​at MTs Hidayatush Sybyan and MTs Muhammadiyah 1 was carried out optimally, and in the strategy there were few differences between the two, namely at MTs Hidayatush Sybyan there was a way of working with the guardians of students to supervise student behavior, while at MTs Muhammadiyah 1 there were advantages related to integrating character values ​​into religious and other lessons.