Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pernikahan Dini dan Hubungannya dengan Stunting pada Balita Sutinbuk, Dedek; Murniani, Murniani; Dwibarto, Rendita
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 2 (2023): JKP Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i2.706

Abstract

Latar belakang: Berbagai faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting antara lain pendapatan yang rendah, pendidikan orang tua yang rendah, dan faktor lingkungan. Data dari Puskesmas Tempilang, balita stunting pada tahun 2019 sebesar 384 (13,1%), pada tahun 2020 yaitu 293 (9,6%), sedangkan pada tahun 2021 sebesar 177 (10,8%)Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tempilang khususnya Desa Simpang Yul Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat tahun 2022.Metode: Metode deskritif kuantitatif dengan desain Cross sectional study. Jumlah sampel 77 ibu balita dengan jangka waktu penelitian bulan Juni sampai Juli 2022. Sampel dipilih secara simple random sampling. Penelitian menggunakan uji chi-square dengan Confidence Interval (CI) 95%.Hasil: Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan bermakna antara Pemberian asi ekslusif dengan nilai  = 0,014 dan POR 4,145, Status Imunisasi dengan nilai  = 0,011 dan POR 5,329, Usia menikah seorang ibu atau pernikahan dini pada remaja dengan nilai  = 0,001 dan POR 6,218, Pendidikan Ibu dengan nilai  = 0,003 dan POR 5,645, dan status ekonomi keluarga dengan  = 0,005 dan POR 4,737Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Simpang Yul adalah usia menikah ibu atau pernikahan dini pada remaja (POR = 6,218). Diharapkan kepada pihak Puskesmas bekerjasama dengan pemerintahan desa untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pendekatan-pendekatan yang berkesinambungan dan mengedukasi masyarakat agar lebih mengembangkan diri kepada hal-hal yang bermanfaat seperti pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR).
FACTORS RELATED TO EARLY MARRIAGE AT STATE HIGH SCHOOL 1 MENTOK IN 2024 Sulastri, Yeni; Siswanto, Siswanto; Murniani, Murniani
HEARTY Vol 13 No 2 (2025): APRIL
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i2.17803

Abstract

Early marriage is a marriage between young couples under the age of 20, namely women <18 years old and men <20 years old. Early marriage is a phenomenon that often occurs in Indonesia. To prevent the further increase and increase of early childhood marriage, the cooperation of various parties, both the government, the private sector, and the community, is needed which aims to increase knowledge and prevent further increase in early childhood marriage at SMA Negeri 1 Mentok, West Bangka Regency. This study aims to find out the factors of the role of peers and the role of mass media with knowledge about early marriage at SMA Negeri 1 Mentok, West Bangka Regency. This study uses a quantitative descriptive method with a cross sectional design. The population of this study is 573 male and female students of grades XI and XII of SMA Negeri 1 Mentok, West Bangka Regency, sampling using random sampling technique with a sample of 94 students. Data analysis was carried out using univariate, bivariate analysis and Chi-Square test. The results showed that there was a meaningful relationship between the role of peers and early marriage knowledge in, with a p-value of 0.017 < α (0.05) for both variables, the relationship between the role of mass media and early marriage knowledge was obtained with a P value of (0.404) > α (0.05), meaning that Ho was accepted, there was no meaningful relationship between the role of mass media and early marriage knowledge. The role of peers is related to early marriage knowledge, while the role of mass media is not related to early marriage knowledge in the SMA Negeri 1 Mentok area, West Bangka Regency in 2024.