Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Kinerja Penanggung Jawab Program Tb Puskesmas Dalam Penemuan Kasus Baru Tb Bta Positif Di Puskesmas Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sutinbuk, Dedek; Mawarni, Atik; Kartika Wulan, Lucia Ratna
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 11, No 2 (2012): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.61 KB) | DOI: 10.14710/mkmi.11.2.142-150

Abstract

Pencapaian target penemuan kasus baru TB BTA positif di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2009-2011 menunjukkan angka dibawah 70%. Peran penanggungjawab program TB sangat penting dalam pencapaian target. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana kinerja penanggung jawab program TB dalam penemuan kasus baru TB BTA positif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Informan penelitian adalah 4 orang penanggung jawab program TB dari Puskesmas terpilih. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan metode analisis isi (content analysis ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja penanggung jawab program TB dalam penemuan kasus baru belum baik karena sebagian besar hanya melakukan penyuluhan di Posyandu, menjaring suspek dari pasien yang berkunjung di Puskesmas, persepsi kurang puas terhadap imbalan yang diterima dan persepsi terhadap beban kerja yang dirasakan cukup berat. Kata Kunci : Penemuan Kasus Baru TB, Penanggungjawab program TB, Kinerja
Analisis Persepsi Terhadap Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Bangka Tengah Sutinbuk, Dedek
JURNAL SMART ANKES Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KTR (Kawasan Tanpa Rokok) adalah ruang atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, iklan, promosi dan atau penggunaan rokok. Secara umum, penetapan KTR bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok. Tempat umum salah satunya Bandar Udara Depati Amir merupakan salah satu kawasan yang wajib memiliki kawasan tanpa asap rokok (KTR). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan sejauh mana penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) di lingkungan Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Bangka Tengah Kepulauan Belitung Tahun 2019. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan utama penelitian ini adalah pengunjung bandar udara sebanyak 9 (sembilan) orang dan sebagai triangulasi adalah Kabid kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Humas Bandar Udara Depati Amir dan Petugas kebersihan. Penentuan informan dengan menggunakan teknik snowball sampling . pengumpulan data digunakan dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Banggka Tengah Kepulauan Bangka Belitung telah diterapkan. Namun penerapan kawasan tanpa rokok belum efektif karena masih disediakannya kawasan untuk merokok. Disarankan kepada Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Banggka Tengah Kepulauan Bangka Belitung lebih tegas dalam penerapan kawasan tanpa rokok untuk meningkatkan derajat kesehatan serta untuk menciptakan lingkungan yang sehat, pengunjung lebih mendukung penerapan kawasan tanpa rokok, serta petugas pelayanan kesehatan atau pihak pemerintah yang berwajib Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah lebih meningkatkan sosialisasi.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang Sutinbuk, Dedek
JURNAL SMART ANKES Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balita Bawah Garis Merah adalah Balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah pada KMS (Kartu Menuju Sehat). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang kasus Balita BGM tahun 2016 sebanyak 61 kasus, tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak 92 kasus dan tahun 2018 kasus Balita BGM mengalami penurunan sebanyak 61 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian bawah garis merah (BGM) pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang . Penelitian ini menggunakan desain casecontrol. Populasi penelitian ini adalah semua balita yang berada di wilayah Kerja Puskesmas Pasir Putih berjumlah 1.339 balita dengan sampel kasus 18 balita dan sampel kontrol 54 balita dengan Variabel dependen peneitian yaitu Balita BGM dan variabel independen yaitu Pengetahuan Ibu, sikap Ibu, Pendapatan, Pendidikan ibu, Pekerjaan ibu. Perbandingan sampel kasus dan sampel kontrol yaitu 1 : 3. Sampel kasus sebanyak 18 balita dan sampel kontrol sebanyak 54 balita sehingga jumlah seluruh sampel 72 balita. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan Systematic Random Sampling. Analisa penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa adanya hubungan antara variabel pengetahuan ibu dengan nilai (p=0,006 OR=5,659), sikap ibu (p=0,010) OR=5,500), pendidikan ibu (p=0,027 OR=5,000) dengan kejadian Balita bawah garis merah di wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang tahun 2018. Sedangkan variabel pendapatan dengan nilai (p=0,344),dan pekerjaan ibu (p=0,194), tidak ada hubungan dengan kejadian Balita bawah garis merah di wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang Bagi pelaksana program Gizi perlu meningkatkan kesadaran, peran serta ibu balita melalui sosialisasi dan penyuluhan, untuk lebih memperhatikan keadaan dan status Gizi Balita dan betul betul memperhatikan tentang manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) guna menghindari meningkatnya kejdian Balita BGM.
Analisis Tingkat Kepuasan Peserta Askes Sosial Terhadap Kualitas Pelayanan Askes Center di RSU Depati Hamzah Pangkalpinang Sutinbuk, Dedek
JURNAL SMART ANKES Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap tahunnya, PT Askes (Persero) terus-menerus memperbaiki pelayanan yang ada, terlebih lagi motto PT Askes (Persero) sendiri ialah “Melayani Pelanggan Melampaui Harapan”. Oleh karena itu sebagai salah satu bentuk evaluasi kinerja layanan maka PT. Askes (Persero) meminta pihak ketiga dalam hal ini “Haygroup” untuk melakukan pengukuran kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil survey awal terhadap 10 responden di Askes Center Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang diperoleh gambaran 57% responden tidak puas dengan pelayanan yang diterima.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat kepuasan peserta Askes Sosial terhadap kualitas pelayanan Askes Center di Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang Metode jenis penelitian deskriptif analitik menggunakan metode survey dan kemudian dijabarkan dalam diagram kartesius. Jumlah sampel 109 responden, waktu pelitian juni-juli 2013. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan peserta Askes Sosial berdasarkan masing-masing dimensi kualitas pelayanan adalah: dimensi Assurance (jaminan): 77,63%; Responsiveness (daya tanggap): 75,16%; Tangible (bukti fisik): 74,79%; Empathy (empati): 74,27%; dan Reliability (keandalan) sebesar 72,64%. Rata-rata tingkat penampilan dari semua atribut yaitu 3,62 dan rata-rata tingkat kepentingan dari semua atribut adalah 4,85. Kesimpulan bahwa dari lima dimensi kualitas pelayanan pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, namun ada beberapa atribut pelayanan yang perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan terutama dimensi Reliability (keandalan) perlu ditingkatkan.
Analisis Persepsi Terhadap Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Bangka Tengah Dedek Sutinbuk
JURNAL SMART ANKes Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2019)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.2 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v3i1.23

Abstract

KTR (Kawasan Tanpa Rokok) adalah ruang atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, iklan, promosi dan atau penggunaan rokok. Secara umum, penetapan KTR bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok. Tempat umum salah satunya Bandar Udara Depati Amir merupakan salah satu kawasan yang wajib memiliki kawasan tanpa asap rokok (KTR). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan sejauh mana penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) di lingkungan Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Bangka Tengah Kepulauan Belitung Tahun 2019. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan utama penelitian ini adalah pengunjung bandar udara sebanyak 9 (sembilan) orang dan sebagai triangulasi adalah Kabid kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Humas Bandar Udara Depati Amir dan Petugas kebersihan. Penentuan informan dengan menggunakan teknik snowball sampling . pengumpulan data digunakan dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Banggka Tengah Kepulauan Bangka Belitung telah diterapkan. Namun penerapan kawasan tanpa rokok belum efektif karena masih disediakannya kawasan untuk merokok. Disarankan kepada Bandar Udara Depati Amir Kabupaten Banggka Tengah Kepulauan Bangka Belitung lebih tegas dalam penerapan kawasan tanpa rokok untuk meningkatkan derajat kesehatan serta untuk menciptakan lingkungan yang sehat, pengunjung lebih mendukung penerapan kawasan tanpa rokok, serta petugas pelayanan kesehatan atau pihak pemerintah yang berwajib Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah lebih meningkatkan sosialisasi.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bawah Garis Merah (BGM) Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang Dedek Sutinbuk
JURNAL SMART ANKes Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.786 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v2i1.24

Abstract

Balita Bawah Garis Merah adalah Balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah pada KMS (Kartu Menuju Sehat). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang kasus Balita BGM tahun 2016 sebanyak 61 kasus, tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak 92 kasus dan tahun 2018 kasus Balita BGM mengalami penurunan sebanyak 61 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian bawah garis merah (BGM) pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang . Penelitian ini menggunakan desain casecontrol. Populasi penelitian ini adalah semua balita yang berada di wilayah Kerja Puskesmas Pasir Putih berjumlah 1.339 balita dengan sampel kasus 18 balita dan sampel kontrol 54 balita dengan Variabel dependen peneitian yaitu Balita BGM dan variabel independen yaitu Pengetahuan Ibu, sikap Ibu, Pendapatan, Pendidikan ibu, Pekerjaan ibu. Perbandingan sampel kasus dan sampel kontrol yaitu 1 : 3. Sampel kasus sebanyak 18 balita dan sampel kontrol sebanyak 54 balita sehingga jumlah seluruh sampel 72 balita. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan Systematic Random Sampling. Analisa penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa adanya hubungan antara variabel pengetahuan ibu dengan nilai (p=0,006 OR=5,659), sikap ibu (p=0,010) OR=5,500), pendidikan ibu (p=0,027 OR=5,000) dengan kejadian Balita bawah garis merah di wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang tahun 2018. Sedangkan variabel pendapatan dengan nilai (p=0,344),dan pekerjaan ibu (p=0,194), tidak ada hubungan dengan kejadian Balita bawah garis merah di wilayah kerja Puskesmas Pasir Putih Kota Pangkalpinang Bagi pelaksana program Gizi perlu meningkatkan kesadaran, peran serta ibu balita melalui sosialisasi dan penyuluhan, untuk lebih memperhatikan keadaan dan status Gizi Balita dan betul betul memperhatikan tentang manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) guna menghindari meningkatnya kejdian Balita BGM.
Analisis Tingkat Kepuasan Peserta Askes Sosial Terhadap Kualitas Pelayanan Askes Center di RSU Depati Hamzah Pangkalpinang Dedek Sutinbuk
JURNAL SMART ANKes Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.459 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v1i1.25

Abstract

Setiap tahunnya, PT Askes (Persero) terus-menerus memperbaiki pelayanan yang ada, terlebih lagi motto PT Askes (Persero) sendiri ialah “Melayani Pelanggan Melampaui Harapan”. Oleh karena itu sebagai salah satu bentuk evaluasi kinerja layanan maka PT. Askes (Persero) meminta pihak ketiga dalam hal ini “Haygroup” untuk melakukan pengukuran kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil survey awal terhadap 10 responden di Askes Center Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang diperoleh gambaran 57% responden tidak puas dengan pelayanan yang diterima.Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat kepuasan peserta Askes Sosial terhadap kualitas pelayanan Askes Center di Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Pangkalpinang Metode jenis penelitian deskriptif analitik menggunakan metode survey dan kemudian dijabarkan dalam diagram kartesius. Jumlah sampel 109 responden, waktu pelitian juni-juli 2013. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan peserta Askes Sosial berdasarkan masing-masing dimensi kualitas pelayanan adalah: dimensi Assurance (jaminan): 77,63%; Responsiveness (daya tanggap): 75,16%; Tangible (bukti fisik): 74,79%; Empathy (empati): 74,27%; dan Reliability (keandalan) sebesar 72,64%. Rata-rata tingkat penampilan dari semua atribut yaitu 3,62 dan rata-rata tingkat kepentingan dari semua atribut adalah 4,85. Kesimpulan bahwa dari lima dimensi kualitas pelayanan pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, namun ada beberapa atribut pelayanan yang perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan terutama dimensi Reliability (keandalan) perlu ditingkatkan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Tahun 2022 Dedek Sutinbuk; M. Fahd Asmaruddin
JURNAL SMART ANKes Vol. 7 No. 1 (2023): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jsa.v7i1.96

Abstract

Imunisasi dasar lengkap merupakan salah satu program prioritas intervensi kesehatan masyarakat dalam usaha melindungi anak dari kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi Puskesmas Penagan merupakan cakupan imunisasi dasar paling rendah dari 12 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka pada tahun 2021 yaitu 81,4 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Tahun 2022.Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dilaksanakan pada bulan Juli 2022 di wilayah kerja Puskesmas Penagan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh bayi yang berusia 12-59 bulan berjumlah 1043 bayi dengan perolehan sampel yang dihitung menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 101 bayi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan kuantitatif dengan metode wawancara serta alat ukur melalui lembar kuesioner.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan nilai p= 0,001, pengetahuan dengan nilai p= 0,019, pekerjaan dengan nilai p= 0,043, keterjangkauan ke tempat pelayanan imunisasi dengan nilai p= 0,018, dan dukungan keluarga dengan nilai p= 0,013 dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Tahun 2022.Saran yang dapat diberikan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Penagan adalah meningkatkan pemberian edukasi, sosialisasi dan penyuluhan tentang   Imunisasi Dasar Lengkap yang sangat penting untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit pada anak.
Hubungan Kecemasan, Motivasi Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Posyandu Balita Pada Masa Pandemi Dedek Sutinbuk; Deri Kusmadeni
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol 7 No 1 (2023): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Ilmiah Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v7i1.350

Abstract

Relationship between mother's anxiety, mother's motivation, and family support to toddlers posyandu visits in pandemi time in the work area of Public Health Center Gerunggang Posyandu is a form of Community Health Based (UKBM) that is managed from, by, for, and with the community with technical support from health workers in the context of achieving NKKBS (Value of happy and prosperous small family), in order to empower the community and provide convenience to the community in obtain basic health services for mothers, infants and children under five. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's knowledge, mother's attitude, mother's anxiety, mother's motivation, family support and the role of health workers with visits to Posyandu under five in the working area Gerunggang Public Health Center. This study used a cross-sectional study design using the chi-square test with univariate and bivariate analysis, purposive sampling technique, and data collection using interview techniques through questionnaires. The minimum number of samples in this study amounted to 109 respondents. The results showed that there was a significant relationship between mother's attitude (p=0.043), maternal anxiety (p=0.034), mother's motivation (p=0.029) family support (p=0.036). The most dominant relationship with visits to Posyandu under five was the role of mother's motivation (p = 0.029, POR = 2.569). It is hoped that Health workers will further improve counseling and counseling to families and mothers of toddlers on the importance of visiting toddlers to Posyandu.
Pernikahan Dini dan Hubungannya dengan Stunting pada Balita Sutinbuk, Dedek; Murniani, Murniani; Dwibarto, Rendita
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 2 (2023): JKP Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i2.706

Abstract

Latar belakang: Berbagai faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting antara lain pendapatan yang rendah, pendidikan orang tua yang rendah, dan faktor lingkungan. Data dari Puskesmas Tempilang, balita stunting pada tahun 2019 sebesar 384 (13,1%), pada tahun 2020 yaitu 293 (9,6%), sedangkan pada tahun 2021 sebesar 177 (10,8%)Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tempilang khususnya Desa Simpang Yul Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat tahun 2022.Metode: Metode deskritif kuantitatif dengan desain Cross sectional study. Jumlah sampel 77 ibu balita dengan jangka waktu penelitian bulan Juni sampai Juli 2022. Sampel dipilih secara simple random sampling. Penelitian menggunakan uji chi-square dengan Confidence Interval (CI) 95%.Hasil: Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan bermakna antara Pemberian asi ekslusif dengan nilai  = 0,014 dan POR 4,145, Status Imunisasi dengan nilai  = 0,011 dan POR 5,329, Usia menikah seorang ibu atau pernikahan dini pada remaja dengan nilai  = 0,001 dan POR 6,218, Pendidikan Ibu dengan nilai  = 0,003 dan POR 5,645, dan status ekonomi keluarga dengan  = 0,005 dan POR 4,737Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Simpang Yul adalah usia menikah ibu atau pernikahan dini pada remaja (POR = 6,218). Diharapkan kepada pihak Puskesmas bekerjasama dengan pemerintahan desa untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pendekatan-pendekatan yang berkesinambungan dan mengedukasi masyarakat agar lebih mengembangkan diri kepada hal-hal yang bermanfaat seperti pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR).