Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI DINAS BUDAYA, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA SERTA PARIWISATA KOTA SURABAYA UNTUK MENINGKATKAN IMAGE “ SMART TOURISM CITY ”. STUDI KASUS WEBSITE www.tiketwisatasurabaya.com Paramasutha, Putu Wira; Adnyana, Made Bambang
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 14, No 1/April (2024): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v14i1/April.4343

Abstract

Pariwisata adalah salah satu penyumbang devisa negara dan penggerak perekonomian dan peradaban dunia. Salah satu bukti nyata bahwa pariwisata dapat menggerakan peradaban dunia salah satu diantaranya adalah penerapan teknologi informasi. Sebagai ilmu multidisiplin, pariwisata tidak bisa lepas dari pengaruh ilmu-ilmu yang sifatnya kompleks, artinya pariwisata dapat dikaitkan dengan ilmu sosial terapan hingga pengaruh teknologi. Pengaruh teknologi pada pariwisata tidak bisa lepas dari kemajuan sebuah wilayah seperti desa dan perkotaan, demi mewujudkan intergrasi pelayanan jasa. Teknologi merupakan bagian infrastruktur yang tidak dapat lepas dari pariwisata sehingga penerapan teknologi informasi pada sebuah daerah harus dapat diakses dimana dan kapan saja oleh masyarakat. Sejalan dengan sebuah konsep Smart City. Dalam menganalisis penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk menganalisis suatu fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan data selengkap-lengkapnya. Peneliti menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threats) serta metode STP (Segmenting, Targeting dan Positioning) serta bauran pemasaran (marketing mix) untuk menganalisis suatu perusahaan untuk menjual produk atau jasa. Menurut Chantly dalam Kotler (2002:78) marketing mix di klasifikan 4P yaitu product, place, price dan promotion. Teknik pengumpulan data, peneliti melakukan observasi ke lapangan serta melakukan wawancara kepada wisatawan dan perwakilan dari pihak dinas terkait. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut, strategi (SO) melakukan perubahan pada tampilan website menjadi website yang unik dan informatif hal ini bertujuan untuk meningkatkan citra pariwisata kota Surabaya. Strategi (ST) Website sebagai media promosi diharapkan menyediakan informasi yang akurat tetapi perlu pengelolaan yang berkelanjutan oleh sebab itu perlu adanya SDM yang berkualitas untuk mengelola website kelembagaan pemerintah. Strategi (WO) dapat dilakukan adalah seperti pada umumnya bahwa Website sangat rawan terkena peretasan meskipun memiliki variasi produk wisata yang sangat bervariatif, oleh sebab itu perlu dari Disbudporapar kota Surabaya membutuhkan modal lebih untuk menanggulangi peretasan hacker. Strategi (WT) Kesadaran masyarakat yang kurang melek teknologi menjadi ancaman sebuah lembaga pemerintah karena akan menghambat dan sulit mencapai tujuan yang telah disepakati. Oleh sebab itu strategi ini perlu adanya keberlanjutan sumber daya dan infrastruktur yang memadai, sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya teknologi bagi kehidupan sehari-hari.
Enhancing Quality of Life Through the Advancement of Tourism Industry in Tegaren Mijiarto, Joko; Adnyana, Made Bambang; Setiyowati, Arin; Nuryananda, Praja Firdaus
Nusantara Science and Technology Proceedings 8th International Seminar of Research Month 2023
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2024.4114

Abstract

This article presents findings from a field study carried out in Tegaren, a popular tourism village located in Trenggalek. Tegaren has consistently ranked within the top 500 in the Anugerah Desa Wisata Indonesia for the past two years. As one of the standout tourist villages in Trenggalek, Tegaren boasts intriguing developments in its tourism sector, which piqued the researchers' interest. Utilizing a combination of interviews, observations, and a thorough review of relevant literature, the authors gathered data from various village officers. This collected information was then analyzed through qualitative research methods. To corroborate the findings, the authors also employed the TALC concept and the Better Life Index to measure the quality of life. Furthermore, an asset-based community development approach was applied to ensure the accuracy of the qualitative data. The article sheds light on the impact of the burgeoning tourism industry on specific Tegaren communities, namely besek farmers and homestay or lodging accommodation proprietors. Nevertheless, there remains ample room for further research and improvements in this study, which may be pursued in future investigations.
PENDAMPINGAN REVITALISASI MEDIA SOSIAL DENGAN KONTEN BERBAHASA INGGRIS DI SANGGAR BHAGASKARA BEJIJONG, JAWA TIMUR Sumiarsa, Fitri Fadhilah; Adnyana, Made Bambang; Diana, Laksmi
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September (in Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i2.34149

Abstract

ABSTRAK                                                                            Sanggar Bhagaskara, yang terletak di Desa Wisata Kampung Majapahit, Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, memiliki potensi besar dalam mempromosikan seni dan budaya Jawa Timur, khususnya kepada wisatawan mancanegara. Namun, pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi masih menghadapi kendala, seperti keterbatasan keterampilan digital, penggunaan bahasa yang hanya berfokus pada bahasa Indonesia, serta ketidakkonsistenan dalam jadwal publikasi konten. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan pengelolaan media sosial, keterampilan promosi digital, dan penggunaan Bahasa Inggris peserta sebagai sarana promosi pariwisata desa. Kegiatan dilaksanakan pada Juli 2024 secara luring di Sanggar Bhagaskara dengan melibatkan 17 peserta, yang terdiri dari pelaku wisata, pengelola homestay, UMKM, ibu PKK, dan pemuda desa. Metode pelaksanaan mencakup ceramah interaktif, praktik pembuatan konten (teks, foto, video) berbahasa Inggris, diskusi kelompok, serta evaluasi melalui kuisioner pre-test dan post-test. Selain itu, dilakukan pendampingan langsung dalam pembuatan jadwal unggahan dan strategi promosi digital yang konsisten. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan peserta dalam membuat konten promosi berbahasa Inggris seperti membuat caption dan narasi sederhana, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya konsistensi dan strategi promosi di media sosial. Sebagian peserta langsung mempraktikkan hasil pelatihan dengan mengunggah konten baru yang lebih menarik dan ramah wisatawan mancanegara. Program ini diharapkan dapat memperluas jangkauan promosi pariwisata Desa Bejijong, meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara, serta menjadi model pendampingan serupa di bidang strategis lainnya. Kata kunci: Sanggar Bhagaskara; Desa Wisata Bejijong; pelatihan media sosial; promosi pariwisata; bahasa InggrisABSTRACTBhagaskara Studio, located in the Majapahit Tourism Village, Bejijong, Trowulan District, Mojokerto Regency, has great potential to promote East Javanese art and culture, particularly to international tourists. However, the use of social media as a promotional tool still faces challenges, such as limited digital skills, the exclusive use of the Indonesian language, and inconsistency in content posting schedules. The aim of this program is to enhance participants’ social media management skills, digital promotion capabilities, and use of English as a tool for promoting village tourism. The program was carried out in July 2024 offline at Bhagaskara Studio and involved 17 participants, including tourism actors, homestay managers, MSME owners, PKK women’s group members, and village youth. The implementation methods included interactive lectures, hands-on practice in creating English-language content (text, photos, videos), group discussions, and evaluation through pre- and post-test questionnaires. In addition, direct assistance was provided to help create posting schedules and consistent digital promotion strategies. The results showed a significant improvement in participants’ ability to produce English-language promotional content, such as captions and simple narratives, as well as increased awareness of the importance of consistency and promotional strategies on social media. Several participants immediately applied what they had learned by uploading new, more engaging, and tourist-friendly content. This program is expected to expand the promotional reach of Bejijong Tourism Village, increase visits from both domestic and international tourists, and serve as a model for similar assistance programs in other strategic areas.  Keywords: Sanggar Bhagaskara; Bejijong Tourism Village; social media training; tourism promotion; English language
STORYNOMICS-BASED EDU-TOURISM: STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS DIGITAL UMKM DAN HOMESTAY DI DESA WISATA KEBANGSAAN Rahman, Farid Asfari; Adnyana, Made Bambang; Mijiarto, Joko
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September (in Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i2.34380

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Wisata Kebangsaan, Situbondo, Jawa Timur, dengan fokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM, pengelola homestay, dan masyarakat dalam pemanfaatan storytelling digital sebagai strategi promosi pariwisata. Permasalahan utama mitra mencakup promosi yang masih konvensional, keterbatasan keterampilan digital, serta rendahnya pemahaman mengenai pemasaran berbasis narasi. Metode kegiatan mencakup penyuluhan, pelatihan, workshop, pendampingan, praktik lapangan, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman konsep storytelling (dari ±20% menjadi ±90%), keterampilan produksi konten visual (±25% menjadi ±90%), dan kemampuan publikasi digital (±30% menjadi ±85%). Peserta mampu menghasilkan konten foto dan video yang memadukan narasi lokal dengan media sosial, sehingga memperkuat branding Desa Wisata Kebangsaan. Meskipun terdapat kendala berupa keterbatasan perangkat, kesulitan penyusunan caption, dan akses internet yang belum merata, solusi adaptif berupa penyediaan perangkat sederhana, template caption, serta strategi publikasi terjadwal mampu mengatasinya. Program ini membuktikan bahwa pendekatan storynomics berbasis edu-tourism homestay efektif untuk mendukung pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang kreatif, inklusif, dan berkelanjutan. Kata kunci: Storytelling Digital; UMKM; Homestay; Desa Wisata, Pengabdian Masyarakat ABSTRACTThis community service program was implemented in Kebangsaan Tourism Village, Situbondo, East Java, aiming to enhance the capacity of local MSME actors, homestay managers, and the community in utilizing digital storytelling as a tourism promotion strategy. The main problems identified include conventional promotional practices, limited digital skills, and a lack of understanding of narrative-based marketing. The program employed a comprehensive method consisting of outreach, training, workshops, mentoring, field practice, and evaluation through pre-test and post-test. The results indicate a significant improvement in participants’ understanding of storytelling concepts (from ±20% to ±90%), visual content production skills (±25% to ±90%), and digital publication ability (±30% to ±85%). Participants successfully produced photos and videos that integrated local narratives into social media content, thereby strengthening the branding of Kebangsaan Tourism Village. Despite challenges such as limited technological devices, difficulties in composing promotional captions, and unstable internet connectivity, adaptive solutions including the provision of simple devices, caption templates, and scheduled publishing strategies were effective. This program demonstrates that a storynomics-based edu-tourism homestay approach is effective in fostering creative, inclusive, and sustainable community-based tourism development. Keywords: Digital Storytelling; Msmes; Homestay; Tourism Village; Community Service