Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotracheal Tube (ETT) Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien di Ruang Icu RS Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri Jakarta Aprisunadi, Aprisunadi; Indriayani, Iis; Nugraha, Agung Tri; Hadisaputra, Sugeng; Mieryunani, Selly
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 14, No 1 (2024): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v14i1.4178

Abstract

Gagal napas merupakan penyebab angka kematian yang tinggi di instalasi perawatan intensive. Cara mengatasi sumbatan jalan napas yaitu dengan melakukan pemasangan intubasi Endotracheal Tube (ETT). Penghisapan Lendir (Suction) merupakan tindakan yang bertujuan menjaga kepatenan jalan napas serta mencegah terjadinya infeksi bakteri akibat penumpukan sekret berlebih di Endotracheal Tube (ETT). Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh tindakan penghisapan lendir endotracheal tube (ETT) terhadap kadar saturasi oksigen di ruang ICU RS Bhayangkara Tk. I Pusdokkes Polri. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah praeksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pemantauan kadar saturasi oksigen, populasi penelitian ini adalah semua pasien yang terpasang ETT dan sampel sebanyak 17 orang. Analisa data yang digunakan analisa uji t (paired sample t-test). Hasil analisis univariat menunjukkan kadar saturasi oksigen dengan kategori hipoksia sebanyak 14 responden (82,4%), sedangkan setelah dilakukan tindakan penghisapan lendir saturasi oksigen normal sebanyak 10 responden (58,8%). Hasil uji statistic menyatakan terdapat adanya pengaruh kadar saturasi oksigen setelah dilakukan tindakan penghisapan lendir ETT dengan p value 0,005. Berdasarkan temuan tersebut, diharapkan kepada perawat dapat meningkatkan pengetahuan tentang tindakan penghisapan lendir ETT sehingga dapat mengurangi angka kematian pasien akibat gagal napas di ruang ICU.
HUBUNGAN LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK Putri, Ira; Jamiatun; Indriayani, Iis; Susanti, Fajar
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 12 No 2 (2024): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v12i2.6809

Abstract

Pasien dengan gagal ginjal kronis harus menjalani hemodialisis, yang merupakan proses yang panjang dan dapat menimbulkan kesulitan. Hal ini menjadi stressor bagi kesehatan lingkungan, sosial, psikologis, dan fisik pasien, yang kemudian akan menurunkan kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri, Jakarta. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Sampel penelitian sebanyak 74 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil uji univariat mayoritas lama pasien menjalani hemodialisis kategori baru (≤12 bulan) sebanyak 39 responden (52,7%) dan mayoritas kualitas hidup baik sebanyak 45 responden (60,8%) dengan skor domain paling tinggi yaitu kesehatan psikologis. Hasil uji statistik didapatkan hasil p value 0,029 <α = 0,05 artinya terdapat hubungan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik di RS Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri Jakarta. Saran bagi RS agar dapat memberikan pendidikan dan edukasi kesehatan, seperti edukasi pentingnya diet cairan dan nutrisi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Pengaruh Terapi Telaah Hidup terhadap Tingkat Depresi Lansia Permana, Angga Prasetia; Marliana, Thika; Indriayani, Iis; Nugraha, Agung Tri; Jamiatun, Jamiatun
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 3 (2025): Jurnal Keperawatan: September 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i3.3589

Abstract

Indonesia sedang memasuki fase populasi menua, dengan proyeksi jumlah lansia mencapai 50 juta jiwa atau 11,75% dari total penduduknya. Untuk mencegah populasi lansia menjadi beban negara, tentunya diperlukan upaya untuk menjaga kondisi mereka secara holistik. Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi pada lansia, dengan prevalensi global mencapai 14%. Terapi telaah hidup merupakan intervensi nonfarmakologis yang bertujuan merekonstruksi ingatan melalui refleksi fase-fase kehidupan, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan mengurangi tingkat depresi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi telaah hidup terhadap tingkat depresi lansia. Penelitian dilakukan di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi menggunakan desain non-equivalent control group. Sebanyak 20 lansia dipilih melalui teknik total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan dibagi ke dalam dua kelompok diantaranya kelompok intervensi dan kontrol. Pengukuran tingkat depresi dilakukan menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale (GDS) pada pretest dan posttest. Hasil pretest dihasilkan 18 orang memiliki depresi ringan 2 orang memiliki depresi sedang. Kelompok intervensi menjalani terapi telaah hidup yang mencakup empat fase kehidupan. Hasil posttest didapatkan hasil 7 orang mengalami depresi ringan dan 13 orang menghasilkan nilai normal. Data dianalisis menggunakan Paired T-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi 0,083 pada kelompok kontrol dan 0,000 pada kelompok intervensi, sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi telaah hidup berpengaruh terhadap tingkat depresi pada lansia di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi.  
Strategic Deployment of Emotional-Spiritual Intelligence to Enhance Student Engagement in the Digital Era Marliana, Thika; Ariestanti, Yenni; Widayati , Titik; Jamiatun, Jamiatun; Indriayani, Iis; Osman, Suhaila Binti; Kurniawati , Indah
Darussalam: Journal of Psychology and Educational Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Minang Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70363/djpe.v4i2.271

Abstract

In the continuously evolving digital era, the challenge of enhancing student engagement in the teaching and learning process is becoming increasingly complex. This research aims to explore and analyze the strategic application of emotional and spiritual intelligence as tools to enhance student engagement. Emotional intelligence, which includes the ability to recognize, understand, and manage emotions, plays a crucial role in building positive relationships between students and educators. On the other hand, spiritual intelligence allows students to find meaning and purpose in learning, which can enhance their intrinsic motivation. This study uses a qualitative approach by collecting data through surveys, in-depth interviews, and case study analyses in various educational institutions. The research results indicate that the integration of emotional and spiritual intelligence in teaching methods can create a more inclusive, supportive, and responsive learning environment. Students who are emotionally and spiritually engaged show increased academic involvement, better learning outcomes, and higher psychological well-being. Thus, this research recommends that educators adopt strategies that integrate both types of intelligence into their curriculum and teaching practices. These findings are expected to provide insights and guidance for educators to create more meaningful and effective learning experiences in the digital era, as well as to prepare students for future challenges.