Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GIS-BASED LANDSLIDE HAZARD ANALYSIS BASED ON WEIGHTED OVERLAY METHOD IN SAMARINDA, EAST KALIMANTAN Raharjanti, Ni'matul Azizah; Sutan, Syamsidar; Ismunandar, Wisnu; Alam, Fajar; Andhika, Muhammad Wira
Bulletin of Scientific Contribution Vol 21, No 3 (2023): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v21i3.51968

Abstract

Samarinda has experienced a frequent landslide disaster, accounting for 30% from the total disaster occurring in 2019. Based on these data, it is necessary to carry out the analysis on the landslide hazard as the mitigation to minimize the damage that may be caused by the landslides. The research was conducted in GIS based processing, by collecting secondary data supported by field observations and quantitative analysis to produce the landslide hazard map. Slope gradient, geology, soil type, and rainfall are the parameters used to determine the landslide susceptibility zonation in the research area. These parameters are then processed using a weighted overlay method. The zoning results show most of Samarinda is included in the intermediate landslide hazard zone, followed by the high landslide hazard zone, and the low landslide hazard zone which has the narrowest distribution. The high landslide hazard zone has a distribution associated with geological structures identified as fold which are included in the Samarinda anticlinorium and thrust fault in north-south direction. The distribution of the landslide hazard zones indicates that the slope gradient, lithology which consist of sedimentary rock, and fold and fault structures, are the main controlling factors for landslides in Samarinda.
Optimalisasi Penerapan Senam Yoga Premenstrual Syndrome Wanita Usia Subur Nandia, Jumiati Riskiyani Dwi; Anggraini, Atika Dhiah; Alam, Fajar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 12 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i12.2043

Abstract

Secara umum, upaya penanganan sindrom pramenstruasi hanya terfokus pada penurunan intensitas skala nyeri haid (dismenore) melalui pemberian obat antinyeri. Namun, penggunaan obat-obatan tersebut tidak mencakup pengobatan gejala psikologis yang dialami wanita pada fase sindrom pramenstruasi. Angka kejadian sindrom pramenstruasi di Indonesia dialami (70%-90%) oleh wanita usia subur dan (2%-10%) mengalami gejala pramenstruasi berat. Latihan yoga adalah metode latihan tubuh yang menyeimbangkan sistem saraf otonom yang berdampak pada gangguan fisik dan psikologis yang berhubungan dengan kecemasan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang premenstrual syndrome dan cara pengobatannya melalui terapi non farmakologis berupa senam yoga premenstrual syndrome. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, sharing dan diskusi serta praktik yoga sindrom pramenstruasi dengan total 21 peserta wanita usia subur. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman dan kemampuan individu dalam menangani sindrom pramenstruasi meningkat yang dibuktikan dengan mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan mampu melakukan latihan yoga pramenstruasi dengan baik. Yoga premenstrual syndrome sangat efektif dan efisien dalam meminimalisir keluhan sindrom pramenstruasi pada wanita usia subur. Olahraga ini sebaiknya dilakukan secara rutin setiap hari sebelum menstruasi.  
Penentuan Area Bahaya Tanah Longsor Menggunakan Pendekatan SIG (Sistem Informasi Geografis) Dengan Metode Weighted Overlay Di Kawasan Ikn Ismunandar, Wisnu; Alam, Fajar; Luthfi, Akmal Faiq
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana pengembangan pemukiman dan infrastruktur penunjang dalam pembangunan ibu kota negara yang baru hendaklah berbasis tata ruang kebencanaan. Hal ini merujuk kepada fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi kebencanaan yang tinggi. Bencana tanah longsor merupakan salah satu jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan analisis terkait bahaya longsor di kawasan IKN. Penelitian dilakukan dengan menghimpun data primer dan data sekunder yang kemudian dilakukan pendekatan analisis kuantitatif berupa metode Weighted Overlay untuk memetakan potensi bahaya longsor tersebut. Beberapa parameter yang digunakan dalam penentuan potensi bahaya longsor tersebut antara lain adalah kondisi kelerengan, geologi (jenis batuan dan struktur geologi), jenis tanah, dan hidrologi (curah hujan). Hasil zonasi menunjukkan bahwa kawasan IKN sebagian besar termasuk dalam zona bahaya longsor pada tingkat sedang dan rendah. Zona bahaya longsor sedang hingga sangat tinggi memiliki penyebaran yang berasosiasi dengan sebagian struktur geologi berupa patahan dengan arah umum berarah timurlaut – barat daya.
PENYULUHAN TENTANG STUNTING PADA ANAK DI DESA PAKKASALO, KECAMATAN SIBULUE, KABUPATEN BONE -, Isdar; Hikmah, Andi Aenil; A. Bohang, A. Rezky; -, Nurfadillah; Seftyaningsi, Dian; Alam, Fajar; Jumadil Ashar, Nopri; Pratiwi, Adinda; -, Riswan; Amir, Asmah
JURNAL SINERGI Vol. 5 No. 2 (2023): SINERGI
Publisher : FT-USNI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59134/sinergi.v5i2.587

Abstract

Stunting pada anak adalah masalah kesehatan global yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak. Stunting terjadi ketika anak mengalami hambatan pertumbuhan sejak dalam kandungan hingga usia 5 tahun, yang dapat mengakibatkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas hidup anak. Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek) dan <-3 SD (sangat pendek). Stunting yang telah tejadi bila tidak diimbangi dengan catch-up growth (tumbuh kejar) mengakibatkan menurunnya pertumbuhan, masalah stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan, kematian dan hambatan pada pertumbuhan baik motorik maupun mental. Beberapa faktor penyebab stunting yaitu praktik pemberian kolostrum dan ASI eksklusif, pola konsumsi anak, dan penyakit infeksi, akses dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan kesehatan lingkungan. Upaya pencegahan dan pengurangan stunting harus dilakukan sejak dini, dengan fokus pada gizi seimbang, sanitasi yang baik, dan perawatan yang optimal. Hanya melalui kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, stunting pada anak dapat dicegah dan generasi masa depan dapat tumbuh dengan sehat dan berpotensi penuh.
Policy Model For Sustainable Ecotourism Development In The Capital Of The Indonesian Archipelago Based On Local Community Empowerment Vivi Yulianingrum, Aullia; Alam, Fajar; Fitriciada Azhari, Aidul; Tajali Nur, Insan
Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 24 No. 1 (2025): Pena Justisia
Publisher : Faculty of Law, Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pj.v24i1.6060

Abstract

The potential of natural caves spread across Sanggulan Village, Sebulu District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province, which is a buffer zone for the capital of the Indonesian archipelago, has great potential to be developed as a tourism and educational facility. Currently, ecotourism development is widespread in the IKN area to fulfill the smart city slogan which prioritizes aspects of nature conservation, social, cultural and economic empowerment of local communities as well as learning and educational facilities. These elements significantly influence traditions, socio-economic life of the community and the empowerment of local village products. The village's identity is summarized in a slogan that highlights the richness of natural resources, preservation of cultural heritage and IKN's ecotourism priorities. By using a policy model that is Meaningful Participation, Asset Based Community Development (ABCD) and SWOT analysis of Regional Government policies in regulating or making regulations regarding cave or karst ecotourism, the aim is to increase IKN tourism by integrating cultural, geotourism and legal aspects. This model promotes participatory legal regulation, empowerment of local communities and environmental conservation to encourage sustainable regional development.