Mizan, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kepemimpinan Perempuan Dalam Al-Quran : Studi Komparasi Tafsir Al-Azhar Dan Tafsir An-Nur Mizan, Muhammad; Arif Firdausi N.R; Muhammad Mukharom Ridho
Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 7 No. 1 (2024): Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/alfurqon.v7i1.2541

Abstract

This study discusses women's leadership in the Qur'an. Where the issue of women's leadership is a topic that is always interesting, even seems to be a prolonged polemic, both from men and women themselves, intellectuals and laity. It is also a controversial issue among contemporary scholars, each arguing for whether or not women should be leaders. This research uses Abdul Mustzim's theory, which is the muqarran (comparison) method between Buya Hamka in Al-Azhar and Hasbi Ash-Shiddiqye in An-Nur. The leadership of men over women in the household must not be authoritarian.
CURRICULUM REFORM AND LEARNING NEEDS IN ISLAMIC EDUCATION: AN ANALYSIS OF THE MERDEKA CURRICULUM IMPLEMENTATION AT MI AL-AWWAL PALEMBANG Mizan, Muhammad; Putri, Inka Rizka Amalia; Dewi, Nurmala; Lestari, Nastiti Puji; Afriantoni
AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 6 No. 3 (2025): AL-ADABIYAH: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Published by the Islamic Religious Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Kiai Haji Achmad Siddiq University, Jember, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/adabiyah.v6i3.1157

Abstract

This study analyzes the implementation of the Merdeka Curriculum in Islamic Religious Education (PAI) at MI Al-Awwal Palembang, with a particular focus on how the curriculum reform addresses the actual learning needs of students in the context of Islamic education. Employing a qualitative case study approach, data were collected through classroom observations, teacher and student interviews, and analysis of instructional documents. The findings reveal that the curriculum implementation has generally been effective, supported by well-developed instructional tools, diverse teaching methods, and conducive classroom environments. Nonetheless, several challenges persist, including the limited integration of digital learning media, inconsistent student engagement, and a lack of authentic assessment that reflects the spiritual and moral dimensions of Islamic education. This study contributes to the ongoing discourse on curriculum reform in Islamic elementary education and offers practical recommendations for aligning the Merdeka Curriculum more effectively with the religious and academic learning needs of students. Penelitian ini menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di MI Al-Awwal Palembang, dengan fokus pada bagaimana reformasi kurikulum tersebut menjawab kebutuhan belajar peserta didik dalam konteks pendidikan Islam. Pendekatan studi kasus kualitatif digunakan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa, serta analisis dokumen pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum secara umum telah berjalan efektif, ditunjang oleh perangkat ajar yang terstruktur, metode pengajaran yang bervariasi, dan suasana kelas yang mendukung pembelajaran. Namun, masih terdapat tantangan, antara lain keterbatasan pemanfaatan media pembelajaran digital, keterlibatan siswa yang belum konsisten, serta kurang optimalnya penerapan penilaian autentik yang mencerminkan dimensi spiritual dan moral dalam pendidikan Islam. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap diskursus reformasi kurikulum pada pendidikan dasar Islam serta menawarkan rekomendasi praktis untuk menyelaraskan Kurikulum Merdeka dengan kebutuhan belajar religius dan akademik peserta didik.