Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kepemimpinan Perempuan Dalam Al-Quran : Studi Komparasi Tafsir Al-Azhar Dan Tafsir An-Nur Mizan, Muhammad; Arif Firdausi N.R; Muhammad Mukharom Ridho
Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 7 No. 1 (2024): Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/alfurqon.v7i1.2541

Abstract

This study discusses women's leadership in the Qur'an. Where the issue of women's leadership is a topic that is always interesting, even seems to be a prolonged polemic, both from men and women themselves, intellectuals and laity. It is also a controversial issue among contemporary scholars, each arguing for whether or not women should be leaders. This research uses Abdul Mustzim's theory, which is the muqarran (comparison) method between Buya Hamka in Al-Azhar and Hasbi Ash-Shiddiqye in An-Nur. The leadership of men over women in the household must not be authoritarian.
AKTUALISASI NILAI-NILAI IHSAN TERHADAP ORANGTUA DALAM TAFSIR FII ZHILAALIL QUR’AN Nirmala Dian Kartika; Muhammad Mukharom Ridho; Fajar Novitasari
At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam Vol. 7 No. 2 (2025): Ahwal Syakhsiyah, Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Islam
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tullab.vol7.iss2.art13

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang aktualisasi nilai-nilai ihsan terhadap orangtua berdasarkan Tafsir Fii Zhilaalil Qur’an karya Sayyid Quthb. Ihsan, yang berarti berbuat baik secara maksimal dan ikhlas karena Allah, merupakan nilai penting dalam ajaran Islam yang juga sangat ditekankan dalam hubungan anak dan orangtua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research) dan tafsir tematik untuk menelusuri ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan kewajiban berbakti kepada orangtua. Sumber utama dalam penelitian ini adalah tafsir Fii Zhilaalil Qur’an, dengan didukung sumber sekunder dari jurnal dan literatur ilmiah lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sayyid Quthb menafsirkan ayat-ayat ihsan terhadap orangtua secara kontekstual, menghubungkannya dengan realitas sosial dan moral masyarakat. Ihsan terhadap orangtua dapat diwujudkan melalui pendampingan emosional dan fisik di masa tua, perhatian terhadap kondisi sosial, spiritual, dan psikologis mereka, serta pembiasaan nilai-nilai hormat sejak dini melalui pendidikan keluarga. Penafsiran Sayyid Quthb menekankan bahwa nilai-nilai ihsan bukan hanya ritual ibadah, tetapi juga etika sosial yang harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks keluarga sebagai fondasi utama pembentukan karakter.