Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Pada Matapelajaran Matematika Kelas IV di SDN 1 Mamben Lauk Tahun Pelajaran 2023/2024 Hadiyaturrido
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.297

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Matapelajaran Matematika Kelas IV Di SDN 1 Mamben Lauk. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 1 Mamben Lauk yang terdiri dari 19 siswa, 11 laki-laki dan 8 perempuan. Dan objeknya adalah Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dan Kemampuan Berpikir Kritis. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, pada siklus terdiri dari 6 kali pertemuan. Teknik analisis data adalah analisin deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian, tergambar bahwa model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dilihat pada perubahan yang signifikan, dimana hasil analisis keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran meggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dalam dua siklus mengalami peningkatan secara signifikan yang dimana siklus I diperoleh persentase klasikal 68% dengan kriteria cukup baik dan siklus II diperoleh data persentase klasikal 78,95% dengan kriteria baik. Dan selisih peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II mencapai 10,95%. Sedangkan hasil tes kemampuan berpikir kritis diperoleh data sebelum tindakan perbaikan dilkukan nilai rata-rata siswa secara klasikal hanya mencapi 26,32 dan persentase klasikal 0%. Setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada sikluss I, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 62,78 dan persentase klasikal 42,11%, dengan jumlah siswa 8 orang masuk kriteria cukup. Kemudian pada siklus ke II nilai rata-rata siswa meningkat kembali menjadi 77,37 dan persentase klasikal 78,95% dengan jumlah siswa 15 orang masuk kriteria baik. Dan selisih nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II mencapai 14,59 sedangkan selisih persentase klasikal kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II mencapai 36,84%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis pada matapelajaran Matematika kelas IV SDN 1Mamben Lauk.
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Menggunakan Kertas Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Raudatussibyan Al- Mannan Bagik Manis Aini, Rokyal; Hadiyaturrido; Hadi, Mashal
SEMESTA: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran Vol. 1 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Alpatih Harapan Semesta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70115/semesta.v1i1.11

Abstract

Improving Children's Fine Motoric Skills Through Weaving Activities Using Paper in Children Aged 5-6 Years at Raudatussibyan Al-Mannan Bagik Manis Kindergarten for the 2022/2023 Academic Year. This research was conducted at Raudatussibyan Al-Mannan Bagik Manis Kindergarten with a total number of children in group B1 at Raudatussibyan Al-Mannan Bagik Manis Kindergarten consisting of 16 children including 12 boys and 4 girls. This type of research is classroom action research (CAR) with 4 stages, namely planning, implementing, observing and reflecting. This research was conducted in 2 cycles, each cycle consisting of 8 meetings. Data collection techniques in this study used observation and tests of weaving activities. Based on the data from the classroom action research presented, it can be concluded that through weaving activities using paper can improve the fine motor skills of children in Kindergarten Raudatussibyan Al-Mannan Bagik Manis. This is indicated by an increase in the indicators of the results of children's fine motor skills as follows: Observation results of children's activities during learning by using weaving activities Observations of children's activities while participating in learning increased gradually. In cycle I, the results of children's activities while participating in the learning process through weaving activities using paper, namely 60% with the criteria for Starting to Develop (MB), and in cycle II increased to 80% with the criteria Developing According to Expectations (BSH). Thus the child's activity during the learning process increases through weaving activities using paper. While children's fine motor skills have increased, it can be seen from the results of the research and discussion that has been carried out, it can be concluded that learning through weaving activities using paper can improve children's fine motor skills at Raudatussibyan Al-Mannan Bagik Manis Kindergarten in the 2022/2023 Academic Year. This is shown by the increase in children's fine motor skills, namely from the initial condition that there were 6 children or 37.5% who had not yet developed, in cycle I there were 4 children or 25%, in cycle II none were undeveloped. In the initial conditions the number of children who started to develop was 8 people or 50%, in the first cycle there were 5 children or 31.25%, in the second cycle there were 2 children or 12.5% who started to develop, for children to develop as expected in the initial conditions as many as 2 children or 12.5%, in cycle I as many as 6 children or 37.5%, in cycle II as many as 9 children or 56.25%, while children developed very well in the initial conditions there were none, in cycle I as many as 1 child or 6.25% and in cycle II as many as 5 children or 31.25%.
ANALISIS PEMBELAJARAN ADAB PROJECT SEBAGAI SARANA PENGUASAAN KEMAMPUAN KOLABORASI SISWA SDN 7 PEMENANG BARAT TAHUN AJARAN 2023/ 2024 Sapoandi , Muhamad; Hadiyaturrido; Marzoan
Literasi: Jurnal Pendidikan Guru Indonesia Vol. 3 No. 3 (2024): September
Publisher : Lembaga Bale Literasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze ADAB Project learning as a means of mastering the collaboration skills of students of SDN 7 Juara Barat for the 2023/2024 academic year. This research was carried out in grade 4 of SDN 7 Juara Barat with a total of 23 students. This study uses qualitative research with a case study approach, data collection techniques are carried out by means of observation, interviews and documentation. Data sources were obtained from school principals, classroom teachers and students of SDN 7 Juara Barat. The data analysis technique in this study was carried out in three stages, namely 1) data condensation, 2) data display, and 3) conclusion drawing or verification, while the validity of the data was verified through triangulation techniques and source triangulation. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dalam proses pembelajaran, ada 3 tahapan yang dilakukan oleh guru yaitu Tahap perencanaan, pelaksnanaan dan evaluasi. Pada Tahap perencanaan meliputi menentukan materi pembelajaran yang akan di ADAB Project-kan, mengkaji karaktristik siswa, Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran ADAB Project (RPP ADAB Project), merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan jadwal pelaksanaan pembelajaran ADAB Project, menyiapkan sumber belajar dan lembar kerja siswa (LKPD) dan Menyusun alat penilaian/evaluasi. Pada Tahap pelaksanaan ialah penerapan pembelajaran ADAB Project sesuai dengan tahapan-tahapan pembelajaran ADAB Project. There are four stages of the ADAB Project, namely asking questions, assisting with investigations, inviting work and sharing results. Meanwhile, at the evaluation stage, teachers conduct assessments, the aspects that are assessed are attitudes and products. The supporting factors for ADAB Project learning include teachers' ability to implement ADAB Project learning, student enthusiasm, adequate facilities, and the availability of learning resources. Meanwhile, the inhibiting factors for learning the ADAB Project come from students, namely 4th grade students who are still in the transition stage from low to high grades, so they need more control so that the classroom atmosphere remains conducive. In addition, the inhibiting factor for the implementation of ADAB Project learning is time limitations and requires costs. As for the impact of ADAB Project learning on students' collaboration skills, ADAB Project learning can improve and develop students' collaboration skills, this can be seen from students' ability to work together, responsibility to complete projects, ability to establish communication and ability to make agreements through compromise, overall these skills are very good.
Melatih Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Menggunakan Kertas Pada PAUD Kelas B (Usia 5-6 Tahun), Tahun Ajaran 2022/2023 Khairul Huda; Hadiyaturrido
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 4 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v4i1.1775

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mensosialisasikan kepada Guru pemnfaatan media kertas untuk kegiatan menganyam dalam rangka melatih keterampilan motorik halus anak. Hal ini didasarkan atas masih kurangnya pengalaman dan keterampilan guru dalam memanfaatkan sumber media belajar khususnya dalam melatih keterampilan motorik halus anak. Target khusus yang dicapai dari kegiatan pelatihan ini adalah memberikan penguatan serta melatih Guru dalam berinovasi dan bisa memanfaatkan sumber media yang ada di lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai media yang efektif melatih keterampilan anak, khususnya keterampilan motorik halus anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan yang bersifat partisipatif. Semua guru dan murid yang ada di lembaga tersebut menjadi peserta pelatihan dalam pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini meliputi pemberian materi mengenai strategi guru dalam mengembangkan atau memodivikasi kertas digunakan menganyam untuk melatih keterampilan motoric halus anak. Untuk menjaga keberlanjutan hasil dari kegiatan ini, pendampingan terus dilakukan antara guru, murid dengan Tim Pelaksan pengabdian sehingga tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat tercapai secara optimal.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai Administrator dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Negeri 1 Sakra Selatan Anwar, Faizi; Hadiyaturrido; Hafizin, Muhammad
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v11i1.30143

Abstract

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, penelitian ini bermaksud menguraikan kedudukan kepemimpinan kepala sekolah sebagai administrator, meliputi: 1) peran sebagai administrator; 2) peran sebagai pemimpin; dan 3) identifikasi variabel pembantu dan penghambat serta solusi atas tantangan yang dihadapi. Penelitian ini memadukan metodologi studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Wawancara, observasi, dan dokumentasi merupakan beberapa metode yang digunakan untuk memperoleh data. Kepala sekolah dan guru-guru berperan sebagai subjek penelitian, dan penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Sakra Selatan. Berdasarkan hasil penelitian, kepala sekolah: (1) berperan sebagai administrator dengan mengorganisasikan, merencanakan, menggerakkan, dan menilai kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan; (2) melakukan supervisi, menengahi konflik antara guru dan siswa, menegakkan disiplin, memberi inspirasi, berinovasi, bekerja sama dengan pihak luar, memberikan bimbingan terus-menerus kepada siswa, mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru, dan membuat keputusan; (3) Faktor-faktor yang mendukung peningkatan mutu pendidikan meliputi luasnya jaringan relasi, dukungan dari organisasi eksternal, kebebasan siswa dalam memilih, serta keberadaan guru pembimbing, sementara faktor penghambat mencakup ketidaksesuaian sistem dengan kantor, pergantian guru yang cukup sering, kendala dalam penerapan pembelajaran digital, masalah pembiayaan, dan rendahnya kepedulian dari warga sekolah.
Strategi Komunikasi Guru TK Al-Bina Dalam Membina Kemampuan Membaca Iqro’ Dasar di TK Al-Bina Greneng Desa Sakra Timur Tahun Ajaran 2025/2026 Huda, Khairul; Hadiyaturrido; Mujmal
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v6i2.5270

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk melatih guru dalam Strategi Komunikasi Guru Dalam Membina Kemampuan Membaca Iqro’ Dasar di TK Al-bina Greneng Desa Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur. Hal ini didasarkan atas masih kurangnya pengalaman dan keterampilan guru dalam mengemabangkan strategi membaca Iqro’ dasar dalam Al-qur;an. Target khusus yang dicapai dari kegiatan pelatihan ini adalah memberikan penguatan serta meningkatkan kecakapan guru dalam menggunakan Strategi Komunikasi Guru Dalam Membina Kemampuan Membaca Iqro’ Dasar. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan yang bersifat partisipatif. semua guru yang ada di lembaga tersebut menjadi peserta pelatihan dalam pengabdian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini meliputi pemberian materi mengenai strategi Guru dalam membina kemampuan membaca iqro’ dasar. Setelah penguatan konseptual, kemudian melakukan pendampingan intensif dalam praktik evaluasi dengan berdasar pada mekanisme evaluasi program yang terstandar mulai dari pemilihan program yang akan dievaluasi, formulasi tujuan, penentuan model evaluasi yang digunakan, pengembangan instrumen, pengumpula data, dan analisis data dari hasil evaluasi program. Untuk menjaga keberlanjutan hasil dari kegiatan ini, pendampingan terus dilakukan antara guru dengan Tim Pelaksan pengabdian sehingga tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat tercapai secara optimal
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Pada Matapelajaran Matematika Kelas IV di SDN 1 Mamben Lauk Tahun Pelajaran 2023/2024 Hadiyaturrido
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.297

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Matapelajaran Matematika Kelas IV Di SDN 1 Mamben Lauk. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 1 Mamben Lauk yang terdiri dari 19 siswa, 11 laki-laki dan 8 perempuan. Dan objeknya adalah Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dan Kemampuan Berpikir Kritis. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, pada siklus terdiri dari 6 kali pertemuan. Teknik analisis data adalah analisin deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian, tergambar bahwa model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dilihat pada perubahan yang signifikan, dimana hasil analisis keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran meggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning dalam dua siklus mengalami peningkatan secara signifikan yang dimana siklus I diperoleh persentase klasikal 68% dengan kriteria cukup baik dan siklus II diperoleh data persentase klasikal 78,95% dengan kriteria baik. Dan selisih peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II mencapai 10,95%. Sedangkan hasil tes kemampuan berpikir kritis diperoleh data sebelum tindakan perbaikan dilkukan nilai rata-rata siswa secara klasikal hanya mencapi 26,32 dan persentase klasikal 0%. Setelah dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada sikluss I, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 62,78 dan persentase klasikal 42,11%, dengan jumlah siswa 8 orang masuk kriteria cukup. Kemudian pada siklus ke II nilai rata-rata siswa meningkat kembali menjadi 77,37 dan persentase klasikal 78,95% dengan jumlah siswa 15 orang masuk kriteria baik. Dan selisih nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II mencapai 14,59 sedangkan selisih persentase klasikal kemampuan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II mencapai 36,84%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching And Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis pada matapelajaran Matematika kelas IV SDN 1Mamben Lauk.
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Sekolah Penggerak di SDN 1 Dangiang pada Tahun Ajaran 2022/2023 Mariawan, Uji; Hadiyaturrido; Rahayu, Fitriani
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 1 No. 9 (2023): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v1i9.81

Abstract

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif Deskripsi yang berjudul implementasi kurikulum merdeka pada sekolah penggerak di SDN 1 Dangiang. penelitian ini bertujuan untuk mengegtahui implementasi kurikulum merdeka, kedua untuk mengetahui hambatan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di SDN 1 Dangiang. Dan ketiga untuk mengetahui manfaat yang ditemukan oleh guru-guru dalam menerapkan kurikulum merdeka. sumber data dalam penelitian ini dari kepala sekolah, guru kelas 1 dan kelas 4 dengan cara pengambilan data mengunakan teknik obeservasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data dalam penelitian ini mengunakan analisis data menurut Milles dan Michael Huberman. Hasil penelitian ini menujukan bahwa penerapan kurikulum merdeka di SDN 1 Dangiang mengunakan pembelajaran dengan dua cara yaitu pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum merdeka di SDN 1 Dangiang sudah berjalan dengan baik maskipun di berapa hal masih adanya kendala yang di temukan disaat menerapkannya.