Vibration monitoring merupakan kegiatan memantau getaran pada sebuah mesin berputar dengan cara merekam dan menganalisis getaran. Getaran tinggi pada suatu mesin dapat disebabkan oleh kasus mechanical looseness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui putaran poros yang diijinkan pada getaran kondisi mechanical loosness. Pengukuran getaran dilakukan menggunakan sensor accelerometer ADXL 345 yang dapat membaca nilai akselerasi suatu getaran pada posisi vertikal dibagian rumah bearing. Pembacaan nilai akselerasi tersebut diolah kembali oleh kontroler arduino uno R3 dan diproses menjadi grafik FTT melalui software LabVIEW. Berdasarkan pengujian nilai akselerasi yang dihasilkan pada kondisi mechanical looseness kategori fondasi melengkung dengan 2 shim untuk putaran poros 1495 rpm adalah 949,587 mm/s2 , putaran poros 895 rpm menghasilkan nilai akselerasi 982,610 mm/s 2 , putaran poros 295 rpm menghasilkan nilai akselerasi 911,029 mm/s 2 . Pengujian kedua untuk fondasi melengkung dengan 3 shim pada putaran poros 1495 menghasilkan nilai akaselerasi 1018,86 mm/s 2 , putaran poros 895 rpm menghasilkan nilaiakselerasi1214,06 mm/s 2 , untuk putaran poros 295 rpm menghasilkan nilai akselerasi 1010,520 mm/s 2 . Pengujian ketiga dilakukan pada kondisi baut longgar dengan menghasilkan nilai akselerasi 826 mm/s 2 pada putaran poros 1495 rpm, menghasilkan nilai akselerasi 1180,477 mm/s 2pada putaran poros 895 rpm, dan menghasilkan nilai akselerasi 900,006 mm/s 2 pada putaran poros 295. Nilai putaran poros maksimal yang dijinkan pada getaran kondisi mechanical looseness yaitu 295 rpm. Getaran maksimal yang diijinkan yaitu pada putaran poros sebesar 295 rpm.