Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Konsep Fenomenologi Edmund Husserl dan Relevansinya dalam Konsep Pendidikan Islam Nugraheni, Shofi; Marchela, Dwi Putri; Al Ghozali, Syifa Kamila; Ahya', Muhammad Khoirul; Nasikhin; Junaedi, Mahfud; Martina Roesner
Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2023): Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Edmund Husserl popularized the concept of phenomenology. According to what we know about philosophy, Husserl was a philosopher who had strong opinions about phenomena. When discussing psychology, Husserl's biography is written about Husserl's life story, his writings, and the resources available for higher education. From Husserl's Phenomenological Theory, the evaluation method used is Library Research, which is a term for the type of analysis carried out by collecting data from all available sources. Refers to the books designated as data sources. Phenomenology is a distinct discipline.In the years (1857-1938). Phenomology is a single branch of science that is often called radical, because it is based on assumptions that threaten the integrity of the human body's innate mental processes. Undersucgsuhugen Logik, Iden Zuenier Rainen's "phanomenologie und phanomenologischen" philosophy, and Cartesian Meditations are among the key works that Husserl left behind. Thought and Epoche-Related Writings, Husserl's views on naturalistic psychology, phenomena, and phenomenology as an academic discipline. One of the principles of education, according to Edmund Husserl, is interpersonal communication. Other principles include critical thinking and engaging in activities that cause a person to feel uncomfortable.
STRATEGI PENGUATAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI KALANGAN GEN Z MELALUI MEDIA SOSIAL Nugraheni, Shofi; Agil Muzaki, Yaskur; Rizqi Amelia, Dwi; Fatwa Anbiya, Bakti
PENDIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial) Vol. 3 No. 1 (2024): April
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61721/pendis.v3i1.379

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang efektif dalam memperkuat penggunaan dan pemahaman Bahasa Indonesia di kalangan Generasi Z melalui media sosial. Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010, merupakan kelompok yang sangat terampil dalam menggunakan teknologi dan aktif terlibat di berbagai platform media sosial. Namun, penggunaan yang luas dan intensif media sosial juga telah mempengaruhi cara Generasi Z berkomunikasi dan menggunakan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi strategi yang tepat untuk memastikan bahwa Bahasa Indonesia tetap relevan, dipahami dengan baik, dan digunakan dengan benar oleh Generasi Z dalam lingkungan media sosial yang semakin kompleks. Dengan memahami preferensi dan perilaku komunikasi Generasi Z di media sosial, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana strategi penguatan Bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting bagi pengembangan program dan kebijakan yang lebih baik dalam mempromosikan penggunaan dan pemahaman yang baik dari Bahasa Indonesia di kalangan Generasi Z di era digital yang terus berkembang. Kata Kunci: Bahasa Indonesia; Generasi Z; Media Sosial
Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang: Perpaduan Tradisi dan Modernitas dalam Pembentukan Peradaban Ilmu Nugraheni, Shofi
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 18, No 2 (2024): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/h.v18i2.10744

Abstract

Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang merupakan lembaga pendidikan Islam yang berhasil mempertahankan dan menggabungkan nilai-nilai tradisional Islam dengan elemen-elemen modern. Artikel ini membahas bagaimana pesantren tersebut mampu menjaga dan memadukan nilai-nilai tradisional Islam dengan elemen-elemen modern dalam upaya untuk berperan dalam pembentukan peradaban ilmu di wilayahnya. Dengan merumuskan pertanyaan penelitian, artikel ini berfokus pada dua aspek utama. Pertama, bagaimana Pesantren Raudlatut Thalibin berhasil menjaga dan memadukan nilai-nilai tradisional Islam dengan elemen-elemen modern. Kedua, bagaimana kegiatan para santri di pesantren ini, yang memadukan antara tradisi dan modernitas, memengaruhi pendidikan agama, budaya, dan sosial dalam masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pesantren dalam menjalankan peran ini tidak hanya bergantung pada pengajaran nilai-nilai Islam tradisional, tetapi juga pada kemampuannya untuk mengadaptasi dan menerapkan elemen-elemen modern yang relevan. Selain itu, kegiatan santri yang memadukan tradisi dan modernitas juga memberikan kontribusi positif terhadap pendidikan agama, budaya, dan sosial dalam masyarakat lokal. Artikel ini memberikan wawasan tentang model pendidikan Islam yang dapat menggabungkan tradisi dan modernitas dengan harmonis, memperkaya peradaban ilmu, dan memberikan inspirasi bagi lembaga pendidikan serupa.
Konsep Fenomenologi Edmund Husserl dan Relevansinya dalam Konsep Pendidikan Islam Nugraheni, Shofi; Marchela, Dwi Putri; Al Ghozali, Syifa Kamila; Ahya', Muhammad Khoirul; Nasikhin; Junaedi, Mahfud; Martina Roesner
Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2023): Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jak.v2i2.140

Abstract

Edmund Husserl popularized the concept of phenomenology. According to what we know about philosophy, Husserl was a philosopher who had strong opinions about phenomena. When discussing psychology, Husserl's biography is written about Husserl's life story, his writings, and the resources available for higher education. From Husserl's Phenomenological Theory, the evaluation method used is Library Research, which is a term for the type of analysis carried out by collecting data from all available sources. Refers to the books designated as data sources. Phenomenology is a distinct discipline.In the years (1857-1938). Phenomology is a single branch of science that is often called radical, because it is based on assumptions that threaten the integrity of the human body's innate mental processes. Undersucgsuhugen Logik, Iden Zuenier Rainen's "phanomenologie und phanomenologischen" philosophy, and Cartesian Meditations are among the key works that Husserl left behind. Thought and Epoche-Related Writings, Husserl's views on naturalistic psychology, phenomena, and phenomenology as an academic discipline. One of the principles of education, according to Edmund Husserl, is interpersonal communication. Other principles include critical thinking and engaging in activities that cause a person to feel uncomfortable.