Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Review Artikel: Bahaya Kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) Dalam Kopi Serta Metode Identifikasinya Kamaludin, Asilla Mauri Ramdini; Talib, Shafa
Farmaka Vol 21, No 3 (2023): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i3.46938

Abstract

Kopi merupakan salah satu produk pangan olahan yang mengandung senyawa kafein, mengonsumsi kopi berguna untuk menghilangkan rasa kantuk, meningkatkan kewaspadaan, dan membantu performa fisik yang berhubungan dengan peningkatan daya tahan tubuh. Karena hal tersebut membuat kopi menjadi salah satu produk dengan tingkat produksi yang tinggi di Indonesia, seiring perkembangan zaman para produsen kopi pun semakin bervariatif dan inovatif. Namun, banyak pula produsen kopi yang memproduksi kopi tidak sesuai aturan dan pedoman yang berlaku, dimana pada bulan Maret Tahun 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertugas untuk mengontrol dan pengawasan terhadap obat dan makanan yang beredar merinci beberapa merek kopi mengandung BKO atau bahan kimia obat paracetamol dan obat kuat pria yaitu sildenafil di Kabupaten Bogor dan Kota Bandung. Penambahan BKO ke dalam produk kopi sachet jelas melanggar aturan, karena tidak digunakan sesuai aturan pakai, dosisnya tidak diketahui sehingga BKO ini dapat merugikan tubuh karena risikonya dapat membahayakan kesehatan. Dalam rangka mendukung program pengawasan maka perlu adanya partisipasi dari berbagai kalangan khususnya peneliti, dengan cara identifikasi keberadaan bahan kimia obat dalam produk pangan olahan. Berdasarkan alasan tersebut, artikel ini bertujuan untuk mengetahui metode analisis apa saja yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi BKO dalam kopi serta memaparkan bahaya bahan kimia obat tersebut jika dikonsumsi secara terus menerus dan tidak sesuai aturan pakai. Hasil yang diperoleh yaitu metode identifikasi BKO dalam kopi LC-MS karena memungkinkan untuk identifikasi senyawa tingkat tinggi, serta mempunyai tingkat selektifitas dan ketelitian yang tinggi.
In Silico Study of Compounds in Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L) Merr.) Bulbs on Alpha Estrogen Receptors Sunani, Sunani; Andani, Maya; Kamaludin, Asilla Mauri Ramdini; Helmi, Nyai Ayu Sylfia Stannia Puspitasari; Mei, Kaila Keyshia; Guspira, Yunitasya; Sabetta, Oktavia; Aulifa, Diah Lia
Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Indonesian Society for Cancer Chemoprevention

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14499/indonesianjcanchemoprev13iss2pp83-93

Abstract

Breast cancer is an uncontrolled malignancy of the breast that originates from glandular cells, gland ducts, and the supporting tissues of the breast. The development of herbal-based anticancer drugs is progressing, one of which is derived from the natural ingredients of Eleutherine palmifolia tubers. The aim of this study was to determine the activity of compounds derived from Eleutherine palmifolia tubers on the alpha-estrogen receptor (ERα) using an in silico study. The crystal structure of the enzyme used was 3ERT which was obtained from the Protein Data Bank (PDB). The applications used in this journal are Chem3D (initial preparation of ligands and receptors), AutoDock4 (redocking and calculation of root mean square deviation (RSMD)), and Biovia (visualization of redocking results). Tamoxifen was used as a reference ligand. Based on the results of the in silico study, the best compound that has the potential to be developed as a candidate for anticancer drug is Eleutherine because the results of the in silico test on Eleutherine have a value of G=-7.56 kkal/mol and the smallest KI=2.89 nM, so it can be concluded that eleutherine is one of potential drug candidate for anti cancer.Keywords: Breast cancer, eleutherine, estrogen receptor α.