Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi In Silico Senyawa - Senyawa Dalam Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus) Sebagai Antidiabetes Melalui Penghambatan Enzim Aldose Reductase Fernanda, Frisca; Christy, Alicia; Sugianto, Nada Sekar Martani; Dewi, Humaira Praswatika; Anggi, Joseph Fide; Mardisanutomo, Harsoning Tyas; Rusdin, Agus; Muchtaridi, Muchtaridi
Farmaka Vol 21, No 3 (2023): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i3.47508

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang marak dijumpai di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan tanaman endemik yang berasal dari Madagaskar. Penggunaan tapak dara sebagai bahan baku obat diabetes sebelumnya telah diteliti, dimana berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, bunga tapak dara memiliki kandungan yang dapat menghambat aldose reductase, salah satu enzim yang berperan menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi interaksi senyawa - senyawa tertentu yang terdapat dalam bunga tapak dara terhadap enzim aldose reductase. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tidak ditemukan senyawa yang dapat mereplikasi ikatan yang dimiliki oleh reseptor dengan ligan alami maupun ikatan antara reseptor dengan kontrol positif zopolrestat. Namun dikarenakan penelitian ini bersifat terbatas terhadap 10 senyawa yang dipilih, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat senyawa dalam bunga tapak dara yang memiliki aktivitas terhadap enzim aldose reductase.
Review: Mesoporous Silica Formulation in Biopharmaceutical Classification System (BCS) Class II Drug Development Ayodduki, Zahra Noor Silmi Hermawan; Anggi, Joseph Fide; Nurulaini, Siti Nunung; Budiman, Arif; Aulifa, Diah Lia
Indonesian Journal of Pharmaceutics Vol 7, Issue 1, Jan - April 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran (Unpad)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/idjp.v7i1.62641

Abstract

About 40% of approved drugs and nearly 90% of drug candidates have low aqueous solubility which limits their bioavailability resulting in suboptimal pharmacological activity. According to the Biopharmaceutical Classification System (BCS), drugs with low solubility and high permeability are categorized as BCS Class II, where the dissolution rate becomes a key factor in gastrointestinal absorption. One approach to increasing its solubility is the formation of an amorphous state, which lowers lattice energy and enhances dissolution. However, the amorphous form tends to be unstable and prone to recrystallization. Mesoporous silica has been developed as a drug delivery system capable of maintaining the stability of the amorphous form through molecular interactions with silanol groups and the nano-confinement effect that suppresses crystal growth. With a high surface area and tunable pore structure, mesoporous silica enhances the dissolution rate and bioavailability of BCS Class II drugs, ultimately contributing to improved pharmacological activity. This review summarizes the development of mesoporous silica formulations in drug delivery systems for BCS Class II drugs to enhance their pharmacological efficacy.
Hambatan dan Strategi untuk Pengobatan Tuberkulosis Laten: Sebuah Narrative Review Nurfadila, Firda Shafira; Anggi, Joseph Fide; Rahmani, Syifa Luthfiyah; Pradipta, Ivan Surya; Destiani, Dika Pramita
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v16i2.42065

Abstract

Salah satu strategi dan intervensi dari WHO dalam menurunkan insiden tuberkulosis (TB) adalah memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada kelompok orang berisiko atau orang dengan infeksi laten tuberkulosis (ILTB). Beberapa penelitian dilapangan menunjukan masih terdapat hambatan sehingga program ini belum dikatakan berhasil. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan strategi potensial untuk mendukung program TPT. Pencarian artikel untuk narrative review ini yaitu abstrak artikel berbahasa inggris dengan rentang waktu terbit dari tahun 2008 sampai tahun 2024 yang diterbitkan dari database Scopus, Pubmed dan World of Sciences (WoS). Dari 106 artikel yang berpotensi memenuhi syarat, terdapat 29 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Hambatan yang teridentifikasi adalah kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan mengenai TPT, kurangnya arahan dari pembuat kebijakan nasional, kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakit tuberkulosis, ketersediaan logistik belum memadai, kurangnya petugas diagnostik serta pasien kesulitan karena jarak jauh menuju layanan pemeriksaan. Dari hambatan yang teridentifikasi, adapun strategi potensial yang mendukung seperti pelatihan manajemen ILTB bagi tenaga kesehatan, sosialisasi dan edukasi kepada pasien, perencanaan obat dan layanan pemeriksaan yang memadai serta pedoman dan arahan kebijakan nasional yang terintegrasi. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan resiko terjadinya infeksi TB, arahan kebijakan nasional yang serius serta kolaborasi antara fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta untuk setiap kaskade pelayanan ILTB diharapkan dapat memberikan kontribusi yang mendukung program TPT sehingga dapat mengurangi insidensi TB aktif secara global.