Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP PEMERIKSAAN URIN DENGAN METODE DIPSTIK TEST Mukminah, Izzah Al; Arista, Dwi Yuri; Nurhayati, Nurhayati; Saputra, Billy Dwi; Pramashela, Firda S; Josephine, Gabriella; Fatah, Abib Latifu; Berliana, Nadila; Destiani, Dika Pramita; Sinuraya, Rano Kurnia; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.25554

Abstract

Urinalisis merupakan metode yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis kondisi medis. Salah satu metode urinalisis yaitu dengan menggunakan dipstik test. Metode ini sangat sederhana, tidak merusak sampel, murah, waktu perlakuan yang singkat dan masih banyak dilakukan sebagai acuan awal dalam menganalisis kondisi kesehatan. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengukurannya, seperti vitamin C. Konsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis dengan dipstik test mempengaruhi beberapa parameter dalam dipstik test sehingga menyebabkan hasil yang negatif palsu pada proses analisis kesehatan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil acuan awal mengenai kondisi kesehatan yang dianalisis menggunakan dipstik test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter pada dipstik test yang mengalami perubahan ketika mengonsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH SOLEH, SOLEH; Listiani, Nita; Maya, Ira; Amelia, Nisa Ayu; Hadad, Nur Diana; El Yahya, Idzni Rusydina; Pardosi, Yessica; Elisabeth, Erlin; Sidharta, Kenny Dwi; Arifa, Irbah; Sinuraya, Rano Kurnia; Destiani, Dika Pramita; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22151

Abstract

ABSTRAK Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu metode untuk menentukan status gizi seorang individu dengan ditentukan dari hasil pengukuran dari berat badan (kg) dibandingkan terhadap tinggi badan (m2). Nilai IMT yang besar atau kategori overweight dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular, salah satunya hipertensi. Hal ini dikarenakan semakin besar massa tubuh atau indeks massa tubuh seseorang, maka akan semakin banyak juga darah yang akan diperlukan untuk menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh, menyebabkan peningkatan tekanan darah. Resiko relatif mengalami hipertensi pada seseorang dengan IMT >25 yaitu 5 kali lebih tinggi dari pada seseorang yang berat memiliki berat badan normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tekanan darah. Metode yang digunakan adalah analitik observasional dengan analisis korelasi Spearman untuk menentukan korelasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi antara IMT dengan tekanan darah dengan nilai CI sebesar 95% serta nilai koefisien korelasi IMT-sistol sebesar 0,356 dan nilai koefisien korelasi IMT-diastol sebesar 0,319. Kata Kunci:  Indeks Massa Tubuh (IMT), Tekanan Darah, Analitik Observasional
Perubahan Disintegran Pada Formula Tablet untuk Efisiensi Biaya Produksi KURNIASARI, NADYA GALUH; Saptarini, Nyi Mekar; Destiani, Dika Pramita
Farmaka Vol 19, No 4 (2021): Farmaka (Suplemen)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i4.32278

Abstract

Formula alternatif diperlukan dalam proses pengembangan formula, formula ini dibuat untuk menurunkan biaya produksi tanpa menurunkan kualitas produk. Pada formula tablet yang akan dikembangkan dilakukan penggantian eksipien yaitu disintegran karena konsentrasi disintegran yang digunakan lebih tinggi jika dibandingkan eksipien lainnya dan memiliki harga yang cukup mahal. Disintegran pada formula sebelumnya adalah croscarmellose sodium dengan 5% yang merupakan jenis superdisintegran. Dalam mengganti disintegran diperlukan studi literatur untuk membandingkan kemampuan disintegran tersebut, selain itu juga harus mempertimbangkan harga dari bahan baku. Hasil studi literatur dan perbandingan harga, menunjukkan bahwa sodium starch glikolat dengan konsentrasi 4% merupakan disintegran yang paling tepat untuk menggantikan croscarmellose sodium.Kata kunci: Formula alternatif, disintegran, efisiensi biaya.
Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan Deteksi Dini Diabetes Melitus Melalui Edukasi dan Skrining Salsabila, Lyansaputri; Rindarwati, Asti Yunia; Destiani, Dika Pramita; Jamaica, Putri Avanny
Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Multikultural Vol 2 No 2: BATIK Agustus 2024
Publisher : Institut Riset dan Publikasi Indonesia (IRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57152/batik.v2i2.1577

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease caused by a persistent increase in high blood glucose levels due to insufficient insulin production. Diabetes affects individuals of all ages and genders making it one of the most common global causes of death and disease. The most common types of DM are type 1 and type 2, which are generally caused by impaired insulin secretion and/or insulin action. Before an individual develops type 2 diabetes, the individual previously suffered from prediabetes, a condition where blood glucose levels are higher than normal but not yet high enough to be diagnosed as diabetes. The impact of diabetes can be reduced by taking preventative measures for type 2 diabetes and prediabetes through early detection, appropriate treatment and education regarding diabetes. Counseling activities were carried out at the Regional Health Center, Derwati, Rancasari, Bandung, West Java, Indonesia on June 8 2024, from 84 people who took part in the activity, 15% were in the diabetes category and 15% in the prediabetes category. Providing education and good lifestyle recommendations is carried out to increase public awareness and routine compliance with blood sugar control, which is an important action to maintain disease stability and prevent more serious complications.
Skrining dan Edukasi Sebagai Upaya Pengendalian Hipertensi Jamaica, Putri Avanny; Rindarwati, Asti Yunia; Destiani, Dika Pramita; Salsabila, Lyansaputri
Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Multikultural Vol 2 No 3: BATIK Desember 2024
Publisher : Institut Riset dan Publikasi Indonesia (IRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57152/batik.v2i3.1718

Abstract

Hypertension poses significant global challenges and contributes to the rising morbidity and mortality rates associated with cardiovascular diseases, including heart disease and stroke. Commonly referred to as a "silent killer," hypertension frequently presents without significant symptoms, making early detection and appropriate management crucial. This community service program aims to conduct hypertension screening and provide education to enhance awareness and promote preventive measures. The activities were carried out at a integrated service post (Posyandu), involving 62 participants aged between 34 and 81 years. The program included health screenings, which assessed blood pressure and blood glucose levels, as well as educational sessions addressing hypertension risk factors, preventive strategies, and the importance of therapy adherence. Results indicated that 14.5% of participants had normal blood pressure, while 63% fell into the prehypertensive category, 17.7% were classified as stage 1 hypertension, and 4.8% were identified as having stage 2 hypertension. The educational sessions emphasized lifestyle changes and the importance of regular health monitoring to prevent further complications. This program underscores the necessity of continuous health education and promotion in the community to control hypertension and improve overall public health.
Hambatan dan Strategi untuk Pengobatan Tuberkulosis Laten: Sebuah Narrative Review Nurfadila, Firda Shafira; Anggi, Joseph Fide; Rahmani, Syifa Luthfiyah; Pradipta, Ivan Surya; Destiani, Dika Pramita
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v16i2.42065

Abstract

Salah satu strategi dan intervensi dari WHO dalam menurunkan insiden tuberkulosis (TB) adalah memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada kelompok orang berisiko atau orang dengan infeksi laten tuberkulosis (ILTB). Beberapa penelitian dilapangan menunjukan masih terdapat hambatan sehingga program ini belum dikatakan berhasil. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan strategi potensial untuk mendukung program TPT. Pencarian artikel untuk narrative review ini yaitu abstrak artikel berbahasa inggris dengan rentang waktu terbit dari tahun 2008 sampai tahun 2024 yang diterbitkan dari database Scopus, Pubmed dan World of Sciences (WoS). Dari 106 artikel yang berpotensi memenuhi syarat, terdapat 29 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Hambatan yang teridentifikasi adalah kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan mengenai TPT, kurangnya arahan dari pembuat kebijakan nasional, kurangnya pengetahuan pasien mengenai penyakit tuberkulosis, ketersediaan logistik belum memadai, kurangnya petugas diagnostik serta pasien kesulitan karena jarak jauh menuju layanan pemeriksaan. Dari hambatan yang teridentifikasi, adapun strategi potensial yang mendukung seperti pelatihan manajemen ILTB bagi tenaga kesehatan, sosialisasi dan edukasi kepada pasien, perencanaan obat dan layanan pemeriksaan yang memadai serta pedoman dan arahan kebijakan nasional yang terintegrasi. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan resiko terjadinya infeksi TB, arahan kebijakan nasional yang serius serta kolaborasi antara fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta untuk setiap kaskade pelayanan ILTB diharapkan dapat memberikan kontribusi yang mendukung program TPT sehingga dapat mengurangi insidensi TB aktif secara global.
Efficacy of Angiotensin Receptor Blockers (Valsartan, Candesartan, Losartan) in Lowering Blood Pressure: A Systematic Review Maharani, Shafa Shaomi; Destiani, Dika Pramita
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/pcpr.v10i2.59629

Abstract

Hypertension is a significant health issue that significantly increases the risk of cardiovascular disease. Angiotensin II receptor blockers (ARBs) are commonly used in Indonesia to treat hypertension, yet comprehensive comparative efficacy data within this drug class remain limited. This review seeks to evaluate the blood pressure-lowering efficacy of three particular angiotensin receptor blockers (ARBs)—Valsartan, Candesartan, and Losartan—in individuals diagnosed with hypertension. This systematic review identified randomized controlled trials (RCT) obtained from PubMed and Google Scholar using several keyword combinations. Among 20 RCTs with 6.425 patients treated with three ARBs, all included studies demonstrated significant blood pressure reductions. The mean reductions in systolic blood pressure (SBP) and diastolic blood pressure (DBP) were the greatest for Candesartan (-18.69/-10.25 mmHg), followed by Losartan (-14.80/-7.8 mmHg), and Valsartan (-8.94/-7.58 mmHg). Candesartan achieved the largest reduction, decreasing baseline systolic blood pressure (SBP)/diastolic blood pressure (DBP) by 38.16/18.95 mmHg over 12 weeks. In contrast, Valsartan showed the smallest reduction, with SBP decreasing by 0.81/0.04 mmHg after 66 months. It can also be linked to the pharmacokinetic properties of the drugs, where Valsartan has a higher bioavailability, and Losartan has a lower bioavailability compared to the other ARBs. It can be concluded that ARBs, including Valsartan, Candesartan, and Losartan, are generally effective in reducing blood pressure in hypertensive patients, with Candesartan showing the greatest efficacy. Future research should involve direct comparative trials of Valsartan, Candesartan, and Losartan, along with studies on their molecular mechanisms, to increase effective hypertension treatments.